x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Selasa, 11 April 2023 11:09 WIB

Wajik Week, Legenda Kuliner dari Magelang

tahun 1939 adalah neneknya, Ong King Liem. Konon dulu usahanya hanya tidak hanya membuat wajik melulu. Meski keturunan Tionghoa juga membuat segala macam jajanan tradisional Jawa, semisal onde-onde, juadah, kripik tempe, dan juga peyek udang dan ikan. Tetapi dari banyak jajanan yang dibuatnya, wajik menjadi jajanan paling laris. Ketika Ong King Liem meninggal, barulah Ong Gweek Nio (anak ke-4) meneruskan usaha makanan ini, dan memperluas penjualan ke kecamatan dan kabupaten lain. Ong Gweek Nio menjalani bisnis ini hingga akhirnya meninggal dunia pada 1972.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wajik Week buatan keluarga Ong Gweek Nio, dari Salaman, Magelang sudah meleganda. Jadi kalau melancong ke Magelang jangan lupa membawa oleh-oleh berbahan dasar beras ketan ini untuk keluarga dan handai tolan.

Konon wajik Week ini sudah diproduksi sejak tahun 1939. Brand  Wajik Week ini merupakan penggalan ddari kata ‘Gweek’ yang ada di nama Ong Gweek Nio. Konon, sebenaranya Ong Gweek Nio sendiri sebenarnya bukan perintis bisnis wajik ini. Yang memulai usaha wajik pada tahun 1939 adalah neneknya, Ong King Liem.

Konon dulu usahanya hanya tidak hanya membuat wajik melulu. Meski keturunan Tionghoa juga membuat segala macam jajanan tradisional Jawa, semisal onde-onde, juadah, kripik tempe, dan juga peyek udang dan ikan. Tetapi dari banyak jajanan yang dibuatnya, wajik menjadi jajanan paling laris. Ketika Ong King Liem meninggal, barulah Ong Gweek Nio (anak ke-4) meneruskan usaha makanan ini, dan memperluas penjualan ke kecamatan dan kabupaten lain. Ong Gweek Nio menjalani bisnis ini hingga akhirnya meninggal dunia pada 1972.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepeninggal Ong Gweek Nio, usaha diambil alih adik perempuannya, Ong Hwa Nio. Sang adik berhasil memodernkan cara produksi, menghentikan produksi onde-onde, tapi tak sukses memasarkan. Ketika akhirnya meninggal dunia pada 1979, bisnis diteruskan abangnya, Ong Joe Tjoan. Sayangnya, pria ini lebih tak lihai lagi dalam berbisnis dan 10 bulan kemudian meninggal dunia. Sepeninggal Ong Joe Tjoan, usaha makanan ini jadi tak ada yang mengurus, hingga akhirnya Untung Sugianto memutuskan meninggalkan pekerjaannya untuk mengurusi bisnis wajik.

Wajik Week Melegenda

Di tangan Sugianto bisnis ini berkibar hingga sekarang. Ia mempermodern cara produksi, meski tetap menggunakan wajan tembaga sebagai syarat utama dalam memproduksi wajik. Ia juga membangun armada distribusi sendiri, karena wajik tergolong makanan yang tak terlalu tahan lama. Pada 1986, Sugianto pun mendaftarkan ‘Week’ sebagai merek dagang. Meski begitu, sebutan Week saja, seperti terlihat di papan nama toko, baru dikenal di tahun-tahun belakangan.

Di era 80-an dan 90-an orang masih ingat kalau wajik buatan Sugianto dipasarkan dengan nama wajik Nyonya Week. Yang tetap sama adalah gambar kepala burung garuda yang jadi latar belakang merek Week. Kini Wajik Week menjadi salah satu oleh-oleh khas dan wajib dari Magelang. Rasanya hanya ada dua macam: gula kelapa (warna coklat) dan pandan (warna hijau).  Makanan legit dan cukup mengenyangkan ini dapat diperoleh di hampir setiap toko oleh-oleh yang ada di Magelang dan sekitarnya, atau langsung di pusatnya, yaitu di Jl. Kauman 86 Salaman, Magelang.  

  • Christian Heru Cahyo Saputro, tinggal di Semarang.

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler