x

image: Hipwee

Iklan

Ainun Azatil Ismah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 April 2023

Kamis, 13 April 2023 07:03 WIB

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang berpendidikan. Mengutip dari laman Kemendikbud, menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah tempat atau wadah untuk mengembangkan seluruh potensi diri yang ada pada diri manusia. Pendidikan penting bagi setiap individu karena dengan kita memiliki ilmu kita menjadi tahu apa yang sebelumnya belum diketahui dan menjadi bisa yang sebelumnya tidak bisa. Pendidikan yang kita rasakan saat ini bisa dibilang sudah lebih baik dari pendidikan sebelumnya yang masih sangat terbatas untuk siswa mengakses pelajaran sekolah karea masih terbatasnya teknologi pada zaman dahulu dan tidak secanggih pada zaman sekarang yang serba digital. Simak Pembahasan lengkapnya...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia merupakan negara yang berpendidikan. Mengutip dari laman Kemendikbud, menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa pendidikan adalah tempat atau wadah untuk mengembangkan seluruh potensi diri yang ada pada diri manusia. Kemudian menurut KBBI, bahwa pendidikan berasal dari kata didik, yang berarti memelihara dan memberi latihan. Dari dasar kata ini, terlihat jelas bahwa peran pendidikan adalah memberi latihan kepada peserta didiknya. Pendidikan penting bagi setiap individu karena dengan kita memiliki ilmu kita menjadi tahu apa yang sebelumnya belum diketahui dan menjadi bisa yang sebelumnya tidak bisa.

Pendidikan yang kita rasakan saat ini bisa dibilang sudah lebih baik dari pendidikan sebelumnya yang masih sangat terbatas untuk siswa mengakses pelajaran sekolah karea masih terbatasnya teknologi pada zaman dahulu dan tidak secanggih pada zaman sekarang yang serba digital. Pendidikan saat ini sudah difasilitasi dengan teknologi yang seiring berkembangnya zaman semakin canggih. Tentunya untuk mencapai titik yang dirasakan saat ini, perkembangan pendidikan sudah melewati proses yang sangat panjang. Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Hindu-Budha hingga masa reformasi yang mana sistem pendidikan yang digunakan berbeda-beda.

  1. Pendidikan Pada Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, pendidikan di Indonesia masih kental dengan keagamaan dan dilaksanakannya pun di padepokan atau biara. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran adalah kaum Brahmana. Materi pelajaran yang dipelajarinya cukup banyak, seperti bahasa dan sastra (ilmu kecakapan), teologi (ilmu agama), ilmu eksakta (ilmu perbintangan), ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial), ilmu pasti (seni bangunan, perhitungan waktu, seni rupa) dan sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Materi pelajaran tersebut diajarkan oleh guru di padepokan atau biara. Pendidikan pada masa ini bertujuan agar peserta didik menjadi penganut agama yang taat, mampu hidup bermasyarakat, membela diri, serta membela negara. Pada akhir masa kerajaan Hindu-Buddha, pengajaran sudah tidak dilakukan secara kolosal atau dihadiri banyak orang dan para guru pun mengajar di padepokan atau biara dengan jumlah murid yang terbatas.

  1. Pendidikan Pada Masa Kerajaan Islam

Pada masa kerajaan Islam, pendidikan di Indonesia berlandaskan dengan ajaran agama Islam yang disebut dengan Pendidikan Islam Tradisional. Pendidikan Islam Tradisional ini tidak diselenggarakan secara terpusat, tetapi diupayakan secara perorangan yang diajarkan oleh ulama di suatu wilayah tertentu yang terkoordinasi oleh para wali di Jawa, terutama wali songo.

Pelaksanaan pengajaran Pendidikan Islam Tradisional ini dilakukan secara nonformal melalui pendekatan takhassus (fokus dalam menghafal Al-Quran dan pengembangan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab), dan kaderisasi (sarana untuk membentuk kader yang akan melanjutkan generasi selanjutnya). Tujuan pendidikan Islam pada masa ini adalah untuk mencetak ulama yang ahli di bidang agama yang berasal dari kalangan masyarakat untuk kembali kepada masyarakat guna untuk mengajak masyarakat dalam mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang haqiqi.

  1. Pendidikan Pada Masa Portugis dan Spanyol

Abad ke-16 bangsa Portugis dan bangsa Spanyol mulai datang ke Indonesia dengan tujuan untuk berdagang dan juga missionaris (menyebarkan agama katholik). Pada masa itu, bangsa tersebut juga mendirikan sekolah dengan Kurikulum yang berisi pendidikan agama katholik. Selain itu, murid juga diajarkan dengan mata pelajaran membaca, menulis dan berhitung.

  1. Pendidikan Pada Masa Kolonial Belanda

Sistem pendidikan di Indonesia pada masa kolonial Belanda sudah terstruktur dan lebih baik namun, perkembangan pendidikan pada masa itu masi diawasi ketat oleh Belanda. Walau sistem pendidikannya sudah terstruktur dan lebih baik, anak-anak di Indonesia memiliki kesempatan pendidikan yang sangat terbatas oleh karena itu, masyarakat Indonesia banyak yang buta huruf. Pendirian sekolah pada masa ini pun sangat diskriminatif berdasar pada lapisan sosial masyarakat.

  1. Pendidikan Pada Masa Jepang

Saat Jepang mulai datang dan menguasai Indonesia, kekuasaan kolonial serta sistem pendidikan yang didirikan oleh Belanda mulai runtuh, mulai dari jumlah Sekolah Dasar (SD) yang menurun dari 21.500 sekolah pada masa Belanda kini menurun menjadi 13.500 pada masa Jepang. Sekolah Lanjutan dari 850 sekolah menjadi 20 sekolah hingga sampai ke Perguruan Tinggi yang terdiri dari empat Perguruan Tinggi yang belum dapat melakukan kegiatan belajar dan mengajar. Pada masa ini, Jepang membuat kebijakan yaitu menyamaratakan untuk tingkat pendidikan dasar hanya satu yaitu Sekolah Dasar selama 6 tahun.

Hal ini dikarenakan untuk mengawasi dalam penyelenggaraannya. Namun hal tersebut justru menguntungkan bagi masyarakat Indonesia karena pendidikan pada masa Jepang ini telah menghapus sekolah yang berdasar pada lapisan sosial masyarakat dan membuka sekolah untuk masyarakat pribumi. Jepang juga membuat kebijakan baru yaitu sekolah menengah pertama tiga tahun dan sekolah menengah tinggi tiga tahun.

  1. Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan

Pada masa ini jenjang sekolah sudah mulau disempurnakan menjadi SMTP (Sekolah Menengah Tinggi Pertama) dan SMTA (Sekolah Menengah Tinggi Atas) serta ditetapkannya dasar sistem pendidikan nasional adalah UUD 1945 dan pancasila. Indonesia membentuk kurikulum pendidikan. Berikut perkembangan kurikulum pedidikan pada masa kemerdekaan antara lain :

  • Pada tahun 1947 Kurikulum pendidikan diberi nama “Rentjana Pembelajaran 1947” guna untuk meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda dan Jepang. Dengan ciri lebih menekankan pada penanaman semangat patriotisme dan pembentukan karakter.
  • Pada tahun 1952 Kurikulum pendidikan diberi nama “Rentjana Pelajaran Terurai 1952” dengan ciri setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Pada tahun “Rentjana Pendidikan 1964” dengan ciri 15 pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani.
  1. Pendidikan Pada Masa Orde Baru

Pendidikan masa orde baru merupakan masa pembangunan nasional pada tahun 1968 hingga 1998. Pada masa ini mengusung ideologi “keseragaman” sehingga memampatkan kemajuan dalam bidang pendidikan. EBTANAS (Evaluasi Tahap Akhir Nasional) dan UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) menjadi seleksi penyeragaman intelektualitas peserta didik. Pada masa ini, peserta didik diberikan beban materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor Kurikulum yang lain untuk menjadi peka terhadap lingkungan.

Sangat disayangkan pula pada masa ini, seluruh bentuk pendidikan ditujukan hanya untuk memenuhi hasrat penguasa, terutama untuk pembangunan nasional. Kurikulum yang digunakan pada masa Orde Baru yaitu :

  • Menyempurnakan Kurikulum tahun 1964 yaitu dengan merubah struktur pendiddikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Kurikulum ini lebih mengarah pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat.
  • Pada tahun 1975 Kurikulum ini diberi nama “Kurikulum 1975 yang Disempurnakan” dengan ciri menekankan pada pendidikan yang lebih efisien dan efektif berdasar pada MBO (management by objective).
  • Pada tahun 1984, Kurikulumnya mengusung “Proses Skill Approach” dengan ciri pendekatan proses. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
  • Pada tahun 1994, dengan memadukan Kurikulum tahun 1975 dan tahun 1984 yang dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum ini menjadi kurikulum super padat karena peserta didik dihadapkan dengan banyaknya beban belajar yang harus dituntaskan, dan mereka tidak memiliki pilihan untuk menerima atau tidak terhadap banyaknya beban belajar yang harus dihadapi.
  1. Pendidikan Pada Masa Reformasi

Pada awal masa reformasi masih menggunakan Kurikulum 1994. Berikut perubahan-perubahan Kurikulum yang terjadi pada masa reformasi, antara lain :

  • Kurikulum 1994 diubah menjadi Kurikulum 2000 dan disempurnakan menjadi Kurikulum 2002 yaitu KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kurikulum ini  berfokus pada tiga aspek utama yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
  • Pada tahun 2006, Kurikulum 2002 digantikan dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan ciri berorientasi pada sekolah yang diberi kewenangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya sendiri dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan Kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.
  • Pada tahun 2013, Kurikulum yang diterapkan yaitu Kurikulum 13 (K13) yang menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan juga pengetahuan yang bertujuan untuk mendorong peserta didik mampu dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

 

Itulah penjelasan mengenai perkembangan pendidikan di Indonesia yang dimulai pada masa Kerajaan Hindu-Buddha sampai masa Reformasi.

Ikuti tulisan menarik Ainun Azatil Ismah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB