x

Kesetaraan Gender untuk berkolaborasi dalam pembangunan bisnis, ekonomi, teknologi, serta hubungan politik secara masif. Sehingga tidak sekedar teori feminisme, akan tetapi layaknya untuk penerapannya.

Iklan

Orlin Nathaniela

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 April 2023

Jumat, 14 April 2023 06:54 WIB

Dampak Budaya Patriarki terhadap Perempuan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Patriarki merupakan budaya yang tercipta dari pandangan masyarakat terhadap kepemimpinan  seorang laki-laki yang kerap mendominasi kehidupan,  patriarki ini berasal dari kata patriarkat. Budaya patriarki telah ada sejak dahulu hingga kini, serta menjadi budaya yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial. Budaya ini seringkali menimbulkan kerugian bagi perempuan dikarenakan dalam pandangan patriarki laki-laki dianggap lebih unggul dibandingkan perempuan, hal ini membuat masyarakat kerap mengabaikan adanya kesetaraan gender diantara laki-laki dan perempuan.

Lalu bagaimana budaya patriarki ini dapat terus berkembang hingga saat sekarang? Hal ini terus berkembang melalui pola pikir masyarakat yang terus diturunkan kepada generasi mereka. Di dalam sebuah keluarga sering kali didapati perlakuan tidak adil yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya, yaitu ketika anak laki-laki tidak diajarkan bahkan tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, sementara anak perempuan ditekankan untuk dapat menguasai pekerjaan rumah. Padahal sebenarnya pekerjan rumah merupakan basic skill yang harus dikuasai oleh semua orang tanpa memandang gender.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa lampau sering kali terjadi deskriminasi terhadap perempuan, karena perempuan dianggap sebagai mahkluk yang lemah, hal ini menimbulkan stigma negatif bagi perempuan yang mana mereka menganggap bahwa diri mereka tercipta hanya sebagai pemuas seks  laki-laki, darisana lah terbentuk  pandangan bahwa keunggulan yang dimiliki seorang perempuan hanya terletak pada kecantikan fisiknya. Tidak adanya celah bagi seorang perempuan untuk mengekspreksikan dirinya membuat perempuan pada masa itu hanya dapat tunduk terhadap budaya patriarki, bahkan terpaksa mengikuti kemauan orangtuanya untuk menerima pernikahan dini yang tidak mereka inginkan.

Ada banyak hal-hal lain yang dapat merugikan perempuan dari budaya patriarki ini, yang paling utama tentu saja anggapan bahwa perempuan itu lemah dan akan selalu membutuhkan pertolongan dari  laki-laki, kemudian timbul sikap arogan yang ditunjukan oleh laki-laki terhadap perempuan, mereka akan merasa dirinya kuat secara fisik dan mental sehingga mengganggap perempuan adalah mahkluk rapuh yang senantiasa akan membutuhkan perlindungan dan tidak akan berani memberontak.

Pada akhirnya Perempuan kerap kali menerima deskriminasi di dalam rumah tangga maupun dari masyarakat, hal ini ditandai dari kata-kata yang kerap kali dilontarkan kepada perempuan, contohnya “untuk apa sekolah tinggi, pada akhirnya kalian akan bekerja di dapur dan diranjang”.  Kalimat ini seringkali menjadi bukti bahwa pengabaian terhadap adanya kesetaraan gender menyebabkan mimpi-mimpi besar yang dimiliki oleh seorang  perempuan hanya akan terkubur, serta  berakhir di dapur dan diranjang. Perempuan yang telah menyelesaikan sekolah menengah atas juga sering kali diperintahkan untuk segera menikah, seakan-akan tidak ada mimpi lain yang ingin mereka capai selain menikah.

Tidak berakhir disana perempuan sangat sering dijadikan objek dan disalahkan atas terjadinya kekerasan seksual.  Anak perempuan diajarkan untuk menjaga cara berpakaiannya, namun sangat jarang yang mengajarkan laki-laki untuk menjaga pandangan serta menahan nafsunya, jadi ketika ada seorang perempuan yang berpakaian kurang sopan kemudian dilecehkan, kebanyakan orang akan berkata “jika tidak mau dilecehkan, pakailah pakaian yang menutup aurat.” padahal kenyataannya banyak sekali perempuan yang telah menutup auratnya dengan sangat rapat tetapi tetap saja menerima kekerasan seksual.

Seiring perkembangan zaman, budaya patriarki mulai terhapuskan secara perlahan, hal ini berkat adanya pemberontakan dari perempuan atas ketidakadilan yang mereka dapatkan. Kaum  perempuan mulai menunjukan eksistensinya disegala bidang untuk membuktikan kemampuannya. Masyarakat pun mulai membuka pikiran mereka atas ketidakadilan yang menimpa perempuan selama ini, bahwa budaya patriarki merupakan budaya toxic yang harus segera dihapuskan.

Ikuti tulisan menarik Orlin Nathaniela lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB