Melalui Darbuka, PR IPNU IPPNU Karangharjo Lakukan Penguatan Identitas

Kamis, 20 April 2023 19:42 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai wujud peningkatan spiritualitas, PR IPNU IPPNU Karangharjo adakan kegiatan Darbuka (Tadarus Qur'an & Buka Bersama) pada Rabu (19/4). Kegiatan terlaksana di kediaman Andrie Hidayat, selaku pengurus PR IPNU Desa Karangharjo.

Tadarus bersama menjelang lebaran ini diikuti oleh anggota PR IPNU IPPNU Karangharjo, dengan total 17 orang termasuk Pembina IPNU, Syamsul Hadi Saputra. Dibuka dengan Tadarus Qur'an bersama, harapannya agar mendapat berkah Al-Qur'an di penghujung bulan suci Ramadhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mengingat sudah hampir berakhirnya bulan suci Ramadhan, dengan harapan semoga masih bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan berikutnya dengan lebih baik dengan barokah Al-Qur'an," kata Ketua Umum PR IPPNU Karangharjo, Wildatus Sholehah.

Di samping itu, sebelum berbuka bersama, kegiatan utama lainnya adalah Kultum, yang diisi oleh Pembina sendiri. Dalam kultum, Pembina menekankan setidaknya tiga poin yang arahnya akan menjadi pedoman bagi kami sebagai aktivis desa dengan label NU.

Pertama, pentingnya mengembangkan kualitas, bukan kuantitas. Sebagai organisasi sosial masyarakat, banyaknya anggota bukan menjadi indikator utama keberhasilan. Karena jika kuantitas menjadi patokan dasar, maka suatu organisasi sulit untuk mencapai kedisiplinan yang sifatnya kontinu. Berdayakan yang ada terlebih dahulu.

Kedua, menolak lupa, sebagai aktivis Nahdhiyin yang berada dalam lingkup desa, tugas lainnya adalah memproteksi budaya NU yang sudah melekat di desa Karangharjo dari paham lain yang tidak sepaham. Bukan maksud adanya IPNU IPPNU untuk menolak idelisme yang berbeda, tetapi lebih kepada menjaga paham yang telah tertanam.

Ketiga, sekaligus sebagai wujud motivasi untuk anggota yang hadir, Pembina berpesan untuk saling bersimbiosis satu sama lain. Kunci organisasi agar tetap beroperasi adalah saling menjadi alarm pengingat bagi teman seperjuangannya. Terutama yang perlu ditekankan, adalah sebagai alarm kebaikan supaya roda organisasi tetap berjalan.

"Dari kegiatan ini, makna yang saya dapati adalah bagaimana kita membangun diri agar mempunyai rasa tanggung jawab, menguatkan serta mempertahankan organisasi meskipun hanya segelintir dengan kader yang cukup, minimal kita niatkan untuk NU," kata Siti Kurnia, salah satu partisipan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Andrie Hidayat

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler