Kalau Anda berkesempatan jalan-jalan ke kota Solo, Jawa Tengah, jalan lupa mampir ke Pasar Gede. Di pasar tradisional ini anda bisa menjumpai salah satu kuliner khas Babi Pincuk. Makanan khas yang berbahan dasar B2 alias babi ini sesuai dengan namanya disajikan hanya dengan pincuk dari daun pisang.

Penjual babi pincuk dapat bisa kita jumpai di pojokan pasar Gede depan toko Kopi Cap Angkring atau juga di pelataran parkir seberang Pasar. Para pedagang kudapan Babi Pincuk ini tak menggunakan tenda atau warung permanen, tetapi hanya menggunakan pikulan (angkringan) sederhana dengan beberapa kursi. Pedagangnya pun hanya berjualan pada siang hari.  Biasanya pedagang Babi Kuah di Pasar Gede buka sekira pukul 09.00 WIB hingga habis sekitar pukul 13.00 WIB. 

Tetapi karena ramainya yang beli terkadang kita harus rela mengudap sambil berdiri, karena sudah tak kebagian kursi.Selain dimakan ditempat biasanya banyak yang beli dibungkus dibawa pulang.

Babi Pincuk yang juga disebut juga Babi kuah ini  berisi daging dan jeroan babi yang dibacem. Penyajiannya dipotong kecil-kecil dan disiram dengan kuah kecap yang manis. Sedangkan yang mempunyai selera pedas tinggal menambah sambal.

Babi Pincuk disajikan tanpa nasi. Rasa gurih, manis, campur pedas, dan potongan daging babi, kuping, kulit, saren dan jeroan lainnya benar-benar  lezat dan nikmat.  Kita bisa memilih sendiri bagian mana yang sesuai dengan selera.

Pokoknya,  harga yang ditawarkan satu porsi babi kuah sebesar Rp 10.000,-. Kalau lagi beruntung biasanya penjual juga menyediakan kulit yang digoreng dengan rasa yang gurih dan cripsy. Satu bungkus biasanya dihargai Rp 5.000,-.

Menikmati Babi Kuah dengan pincuk dengan rasa yang ramai dan pedas di siang hari memang mempunyai sensasi tersendiri.

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.