x

Said Iqbal, Presiden Partai Buruh saat memberikan keterangan aksi buruh kepada awak media di Istora Senayan pada Senin, 1 Mei 2023/foto: Advist Khoirunikmah

Iklan

Advist Khoirunikmah

advistkhoirunikmah
Bergabung Sejak: 9 Maret 2022

Rabu, 3 Mei 2023 19:09 WIB

Tugas Besar Aksi Partai Buruh

Berbagai tuntutan yang ditunjukkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah demi keadilan buruh, ditambah ambisi menduduki kursi jajaran Dewan Perwakilan Rakyat tahun 2024, mendadak tugas Partai Buruh kian menumpuk.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Partai Buruh adalah salah satu partai tertua di Indonesia sejak tahun 1998 dengan nama awal Embrio Partai Buruh. Sudah beberapa kali ikut serta dalam pemilu paada tahun 1999, 2004 dan 2009.

Sebelum resmi mengkokohkan nama menjadi Partai Buruh, beberapa nama sempat di usung, seperti  Partai  Buruh Nasional  (1999) dan Partai Buruh Sosial Demokrat ( 2004). Meski sudah berganti nama dua kali dan 3 tahun ikut serta dalam pemilum, Partai Buruh nyatanya sempat vakum dari keikutsertaan pemilu selama beberapa tahun, dan kembali aktif pada 5 Oktober 2020 dengan struktur kepemimpinan dan simbol yang berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Massa Memadati Studio Istora Senayan dalam Aksi MayDay Fiesta 2023  /Foto: Advist Khoirunikmah 

Memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2023, Partai Buruh melakukan aksi besar-besaran di Ibu Kota. Aksi pertama diawali di Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi yang pada saat aksi sedang berlangsung tidak diperbolehkan masuk karena tidak diizinkan oleh kepolisian.

Kemudian seluruh massa berkumpul di titik terakhir, Istora Senayan untuk melakukan rangkaian kegiatan seperti orasi, dan konferensi pers. May Day Fiesta menjadi nama untuk aksi buruh tahun ini. Sebanyak 50 ribu massa dikerahkan menyuarakan beberapa tuntutan kepada pemerintah antara lain: cabut Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja Omnibus Law, cabut parlimantary threshold 4%, cabut presidential threshold 20%, reforma agrarian dan kedaulatan pangan, hapus outsoursing, tolak upah minimum, sahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT), tolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan, dan yang terakhir adalah pilih calon presiden 2024 yang pro buruh dan kelas pekerja.

Said Iqbal, Presiden Partai Buruh dalam wawancara media di Istora Senayan menuturkan bahwa adanya perbedaan di dalam aksi kali buruh tahun ini, beberapa organisasi serikat tingkat nasional yang bergabung menjadi bagian dari Partai Buruh. “Sebanyak 60 feredasi sertikat tingkat nasional dan Serikat Petani Indonesia (SPI) bergabung membentuk kembali partai buruh. Dengan demikian MayDay kali ini diselenggarakan oleh partai buruh bersama organisasi serikat buruh tersebut.”

Partai Buruh dalam konferensi pers Mayday Fiesta mengumumkan adanya empat Calon Presiden (capres) dan Wakil Presiden (cawapres) yang masuk ke dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh diantaranya; Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab. Partai buruh akan mendukung calon presiden yang berkoalisi secara personal dan tidak akan masuk ke dalam tim sukses resmi yang didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum dan akan membentuk sendiri tim kemenangan capres yang didukung oleh Partai Buruh.

Konferensi Pers Partai Buruh-MayDay Fiesta 2023 di Istora Senayan /Foto: Advist Khoirunikmah 

Said Iqbal lanjut menjelaskan pemilihan kandidat capres yang dipilih oleh Partai Buruh terdiri dari 3 tahap: Tahap pertama adalah rakernas, dan di dalam rakernas sudah ada 4 nama; Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab. Kemudian setelah tahap rakernas, ada tahap konfensi, panel guru besar dari 10 perguruan tinggi ternama dari berbagai disiplin ilmu, kemudian ada penyebaran kuesioner yang disebar ke 1.000 ribu hingga 10 juta ke buruh.  “Kami punya anggota 10 juta, pakai WA cukup, tidak usah memerlukan Lembaga survey. Ditanya dari empat nama kandidat, siapa yang akan dipilih. Jadi ketat Partai Buruh itu, dan Partai Buruh tidak  akan berkoalisi dengan partai  politik yang menggesahkan daripada UU Cipta Kerja. “

Penjelasan lain yang dipaparkan Said Iqbal dalam konferensi pers Mayday Fiesta terkait dengan tidak dipilihnya Prabowo Subianto sebagai salah satu kandidat yang dipilih oleh Partai Buruh, dikarenakan Prabowo Subianto mendukung Undang-Undang Cipta Kerja. Pak Prabowo tidak dipilih di rakernas Partai Buruh karena katanya Pak Prabowo setuju dengan omnibuslow 80% cipta kerja dan sudah meng adopsi isu buruh. Tapi nanti dari pihak kami ingin meminta klarifikasi kembali ke Pak Prabowo benar atau tidak seperti itu.

Sebagai partai yang kembali aktif dan sudah resmi terdaftar di Komisi Pemillihan Umum (KPU), Partai Buruh, melalui keterangan Said Iqbal- mentargetkan akan mengisi 30 kursi di DPR RI, 100 kursi DPR Provinsi, dan 700 kursi DPRD Kabupaten/Kota. “Kelas pekerja buruh, petani, nelayan, miskin kota, dan sebagainya kelas pekerja akan memberikan warna di dalam kebijakan-kebijakan negara. Omnibus law undang cipta kerja adalah salah satu kekalahan politik kaum buruh. Oleh karena itu, keberadaan partai buruh sebagai partai politik menjadi penting.”

Agar pengorbanan aksi unjuk rasa menuai hasil terbaik, Partai Buruh akan berusaha all out memperjuangankan Omnibus law Udang-Undang Cipta kerja di hapus, bahkan berencana melakukan aksi kembali pada 20 Mei mendatang dan tak segan akan melakukan mogok nasional. Tanggal 20 Mei, akan ada aksi di provinsi-provinsi, dimulai dari Jawa Barat lalu lanjut ke Mahkamah Konstitusi ( MK), kita minta keadilan ke MK. Bisa jadi mogok nasional, tergantung sikap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. Cabut Undang-Undang Cipta Kerja adalah tuntutan utama pada MayDay kali ini. Ujar Said Iqbal dengan lantang dan tegas menekankan hal utama tuntutannya kepada DPR dan Pemerintah.

 

Ikuti tulisan menarik Advist Khoirunikmah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler