pesan berantai nasihat ulung
dari liang kering kerongkong
senandung riak-riuk air liur
yang kecewa dan cemburu
waktu berlalu
musim berganti
kau tetap mematung
di bawah langit biru itu
kepercayaan itu bagaikan
kasut peneman langkahku,
pada batas ia pun kulepas
aku hanyalah aku
aku jadi wakil diriku
jalan sendiri masuk pintu
aku tak mungkin berbicara
seolah aku ini Tuhan Allah
yang mahatahu atas titik
tengah alam yang memicis
keseimbangan itu tidak hitam
tidak juga putih
ia dinamis!
bergerak terus
berpola di titik kritis
aku hanyalah aku
aku jadi wakil diriku
jalan sendiri masuk pintu
Tuhan Allah menciptakan aku
mana mungkin aku bisa
menciptakan Tuhanku sendiri
di dalam tempurung kepalaku
bait-bait berbaris mati
semua tinggallah rahasia
misteri kesunyian Adonai
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.