x

Kendaraan pemudik melintas menuju gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 24 Desember 2020. Arus mudik liburan Natal dan Tahun Baru yang melewati Tol Cipali terpantau ramai lancar. ANTARA/Dedhez Anggara

Iklan

Silvina febiola

hallo, saya Silvina Febiola. seorang mahasiswi Universitas Andalas program studi S1 Ilmu Komunikasi
Bergabung Sejak: 13 April 2023

Jumat, 5 Mei 2023 07:13 WIB

Mudik Demi Lebaran Bersama yang Tersayang


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lebaran adalah hari kemenangan bagi setiap insan muslim dan muslimah. Hari raya umat Islam  identik dengan mudik. Orang-orang rantau akan pulang ke daerah asalnya, bertemu kembali dengan keluarga tercinta seperti ayah, ibu dan sanak saudara serta menyapa kawan-kawan lama di kampung halaman. Lebaran menjadi hari yang berbeda dari hari-hari biasanya.

Pada hari kemenangan ini, kita dapat merasakan berkumpul kembali bersama keluarga, merasakan hangatnya pelukan sang ibu yang jarang bahkan tidak ditemukan apabila sedang dirantau, saling meminta maaf dan kembali menjalin silaturrahmi bersama orang terdekat serta banyak kegiatan lainnya dihari yang suci ini yang tidak ditemukan pada hari biasanya. Hari kemenangan umat Islam ini menjadi moment yang begitu penting bagi para umat muslim hingga  akan berusaha untuk melakukan apa saja agar dapat merayakannya bersama orang-orang terdekat seperti keluarga.

Mudik contohnya. Walaupun harga tiket transportasi yang melambung tinggi saat libur lebaran, hal itu tak menyurutkan semangat para pemudik untuk pulang kampung. Moment lebaran hanya datang setahun sekali.. Bandara, stasiun, pelabuhan dan terminal dikerumuni oleh banyaknya pemudik. Sepilah kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya sebab ditinggal oleh para perantaunya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mudik ke kampung halaman menjadi sebuah kegiatan yang selalu diinginkan banyak orang terutama para perantau, dan lebaran adalah moment yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Bagaikan salah satu  masa bahagia dalam hidup, lebaran menjadi sebuah waktu agar dapat pulang ke tempat ternyaman, yaitu rumah. Rehat sejenak dari pusingnya tugas di dunia pekerjaan dan pendidikan.

Pulang dan bertemu dengan ayah serta ibu ibarat menjemput kembali energi sebagai penyemangat diri sendiri untuk melakukan kegiatan selanjutnya yang akan dihadapi dihari berikutnya. Begitulah berharganya hari raya Idul Fitri atau lebaran ini bagi setiap orang yang merayakan terutama bagi para perantau, hingga akan berusaha untuk mudik ke kampung halaman agar dapat merayakannya dengan orang-orang yang tersayang.

Ikuti tulisan menarik Silvina febiola lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler