x

Sebagai Generasi Muda Tidak Boleh Lepas dari Cinta Baktinya Terhadap Tanah Air

Iklan

revi mareiska hasibuan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Mei 2023

Senin, 8 Mei 2023 08:23 WIB

Ulasan Novel Cinta Tanah Air

Nama asli Nur Sutan Iskandar adalah Muhammad Nur, lahir di sungai batang, Maninjau, Sumatera Barat, pada tanggal 3 November 1893. Setelah menikah Nur mendapat gelar Sutan Iskandar yang kemudian dipadukan dengan nama aslinya menjadi Nur Sutan Iskandar. Nur menempuh menamatkan pendidikan di Sekolah Melayu Kelas II pada tahun 1908. Tahun 1919 Nur mulai pindah ke Jakarta dan bekerja di Balai Pustaka, Nur menjadi orang yang pertama bekerja di Balai Pustaka sebagai korektor naskah karangan, dan selanjutnya diangkat sebagai Pemimpin Redaksi Balai Pustaka pada tahun 1925-1942.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Novel ini menceritakan seorang tokoh yang bernama Amiruddin yang berasal dari Bandung. Dalam sebuah perjalanan menuju Jakarta dengan menaiki trem untuk melihat pasar malam yang katanya ramai dan memiliki tema yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dalam perjalanan ia terkesima dengan seorang wanita yang duduk di hadapannya dengan perawakan yang anggun dan tutur katanya yang sopan. Mereka saling mencuri pandang dengan ketertarikan di antara ke duanya. Tidak sampai di situ saja, keduanya kembali bertemu di pasar malam dalam sebuah pertunjukan seni dan kearifan lokal. Ketika itu Amiruddin hendak membeli sapu tangan yang di buat oleh para gadis penjahit, bersebelahan pula perempuan yang hendak membeli sapu tangan tersebut yang wajahnya sudah tak asing lagi bagi Amiruddin. Bergetarlah hati Amiruddin.

Panjang cerita di situlah Amiruddin berkenalan dengan perempuan tersebut yang bernama Astiah. Tak hanya Astiah, Amiruddin juga bertemu dengan sahabat lamanya Harjono yang bekerja sebagai petugas di pasar malam. Pertemuan yang tak terduga jika melihat kerumunan orang-orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amiruddin dan Harjono tidak melewatkan moment pertemuan mereka, keduanya asyik berbicara di sebuah kedai sampai tak memperhatikan seseorang yang telah lama mendengarkan pembicaraan mereka. Ia bernama Mas Soewondo sahabat ayah Amiruddin, ketika Mas Soewondo menghampiri mereka, dugaanya benar bahwa Amiruddin benar anak sahabat karibnya. Mas Soewondo menawarkan Amiruddin untuk berkunjung ke rumahnya di Bungur, Jakarta.

Besoknya Amiruddin menepati janjinya untuk berkunjung ke rumah sahabat ayahnya. Keduanya tampak akrab bagaikan ayah dan anak. Di sela-sela percakapan mereka seorang perempuan datang yang kerap di sapa Ruk, yang bukan lain adalah Astiah. Dari pertemuan itu kembali pula Soewondo dan istri untuk bertamu ke rumah Amiruddin. Kedatangan mereka di sambut orang tua Amiruddin dengan hangat, dan berbincang-bincang dengan berbagai cerita.

Lambat laun sebagai seorang ibu Nyi Zubaidah, ia ingin Amiruddin segera beristri. Nyi Zubaidah sangat tertarik kepada Astiah dengan paras anggun dan perilakunya yang santun. Singkat cerirta mereka pun akan bertunangan, namun di sisi lain suasana perang yang belum juga hilang dari bumi Indonesia ini, di mana Jepang yang masih bertahan yang awal kedatanganya dengan iming-iming sebagai pelindung asia, dan membawa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan serta memeberikan perubahan dan keadaan yang lebih baik, tidak lain hanyalah sebuah iming-iming belaka sebagai senjata mereka memasuki tanah nusantara ini.

Rakyat Indonesia yang masih minim dalam pendidikan hanya menerim dari setiap kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang, meski ada beberapa yang menentang. Dari suasana tersebut menjadikan Amiruddin ikut serta terseret menjadi pasukan pembela tanah air. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang cinta Amiruddin dan Astiah, setelah keduanya melakukan pernikahan yang cukup sederhana. Amiruddin dan Astiah berangkat ke medan perang untuk melaksanakan bakti dan sebagai cinta mereka terhadap tanah air indonesia.

Ikuti tulisan menarik revi mareiska hasibuan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB