Klub Sepak Bola Arsenal telah menjadi berita akhir-akhir ini, tetapi tidak untuk kinerja mereka di lapangan. Sebaliknya, kelompok penggemar Ashburton Army mendapat sorotan karena pesan antisemit mereka di media sosial. Klub mengutuk tindakan kelompok tersebut dan melaporkannya ke polisi.
Ashburton Army adalah grup penggemar yang telah ada selama beberapa dekade, tetapi tindakannya baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran. Pada Rabu, mereka memposting gambar di media sosial yang berisi pesan antisemit. Gambar itu dengan cepat dihapus, tetapi sudah dibagikan secara luas di media sosial.
Klub merilis pernyataan mengutuk pesan tersebut, dengan mengatakan: "Our ongoing action shows that abusive and discriminatory behaviour will not be tolerated at Arsenal. We recently announced that 31 members and season-ticket holders have been banned for abusive and discriminatory behaviour since the start of the 2021-22 season. The bans are the result of behaviour online (18) and in the stadium (13). Five of the 31 sanctions are for antisemitism”
Polisi Metropolitan telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut, dengan menyatakan: " We are aware of antisemitic messages and can confirm that an investigation is ongoing. There have been no arrests. We do not tolerate any form of hate crime and will do everything in our power to identify offenders and bring them to justice”
Arsenal mengatakan bahwa program kesetaraan, keragaman, dan inklusi mereka dirancang untuk mendukung edukasi mengenai topik penyalahgunaan dan diskriminasi dalam komunitas lokal mereka. Sementara platform global mereka akan terus memberikan suara dan fokus pada masalah kesetaraan, keragaman, dan inklusi.
Arsenal juga akan terus berkampanye bersama kelompok pendukung mereka, termasuk kelompok Jewish Gooners baru mereka dan komunitas Yahudi. Kampanye itu untuk merayakan dan mempromosikan keluarga mereka yang beragam dengan tujuan memastikan semua orang merasa diterima di Arsenal.
Ashburton Army menyatakan, "Kami dengan tegas menentang segala bentuk rasisme dan pembicaraan antisemitisme karena kami adalah kelompok dengan banyak agama dan ras serta memiliki anggota Yahudi. Kami akan terus mendidik anggota dan bekerja dengan klub selama investigasi berlangsung."
Ikuti tulisan menarik Yusril Izha Mahendra lainnya di sini.
