Sepulang dari satu kesibukan
Lelah mengantre hingga lupa makan
Bus warna biru tak kunjung beri kepastian
Duduk melamun bersama tetes hujan.
Payung yang kupegang; sudah rebahan
Pandang tempias buat mata terpejam
Lalu-lalang klakson yang bukan tujuan
Hingga tak sabar ingin kutantang hujan.
Duduk-berdiri pandangi arloji
Payung polkadot curi perhatian
Tas jinjing dongker setelan masa kini
Teringat siluet sang pujaan.
Sontak aku berdiri; mematung!
Di bawah hujan dia tetap sama
Aku hanya bisa kagum; sedikit canggung
Relakan suatu yang bukan garisnya.
Dia tetap sama
Dengan kekasih cintanya
Aku juga tetap sama
Tak tahu diri kalau dia ada yang punya!
Sudah itu saja.
(2021)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.