x

daun stevia

Iklan

Malik Ibnu Zaman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Oktober 2022

Minggu, 28 Mei 2023 15:06 WIB

Menempelkan Daun di Kepala, Cara Ampuh Mengatasi Sembelit

Ternyata dari buang hajat di sungai, tercipta cara ampuh untuk mengatasi sembelit yaitu menempelkan daun di kepala. Entah siapa yang menemukannya dan memulai, tetapi cara tersebut lazim digunakan oleh mereka yang buang hajat di sungai. Kami para anak-anak tahu cara tersebut dari orang tua.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak seperti sekarang, di mana hampir semua rumah memiliki jamban (toilet), dulu hanya beberapa rumah saja yang memiliki jamban. Alahasil sungai pun dijadikan tempat untuk buang hajat. Bukan hanya buang hajat, termasuk juga kegiatan lainnya, seperti mandi, mencuci baju, dan mencuci piring.

Bahkan setiap orang memiliki tempatnya masing-masing di sungai, dengan kata lain sudah diberi tanda. Jadi orang lain tidak bisa menggunakan tempat tersebut untuk buang hajat tanpa izin pemiliknya. Meskipun bisa saja tanpa izin, tetapi justru jadi kurang nyaman, akibatnya malah jadi tidak kebelet.

Dulu ketika masih anak-anak saya buang hajat kalau tidak di sungai besar, ya di sungai kecil. Sungai besar tersebut bernama Sungai Diang, sementara sungai kecil tidak ada nama, namanya Wangan yaitu sebutan untuk saluran air irigasi. Tempat saya buang hajat di Sungai Diang berada di samping batu besar berbentuk segi empat, dekat kebun kelapa milik kakek buyut. Sementara di Wangan, dekat pohon jago nantang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda halnya dengan saya, kawan saya Apik ketika buang hajat di Sungai Diang berada di dekat batu berbentuk kursi dan kalau di Wangan dekat pintu masuk gorong-gorong. Lain halnya dengan Apik, Irkham kawan saya ketika buang hajat di Sungai Diang berada di dekat batu berbentuk meja dan kalau di Wangan dekat dengan pintu keluar gorong-gorong.

Kebiasaan buang hajat di sungai hilang ketika kelas 4 sekolah dasar, saat itu pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan bahwa setiap rumah harus memiliki jamban. Masyarakat pun patuh, setiap rumah membuat jamban. Maka dalam sepuluh tahun terakhir, sudah tidak lagi dijumpai orang buang hajat berjamaah di sungai pada pagi hari.

Ternyata dari buang hajat di sungai, tercipta cara ampuh untuk mengatasi sembelit yaitu menempelkan daun di kepala. Entah siapa yang menemukannya dan memulai, tetapi cara tersebut lazim digunakan oleh mereka yang buang hajat di sungai. Kami para anak-anak tahu cara tersebut dari orang tua.

Tentu tidak bisa sembarang daun bisa digunakan untuk, tetapi ada kriterianya, yaitu harus terletak di samping sungai, ukurannya harus kecil, sebelum ditempelkan di atas kepala dibacakan doa sebisanya terlebih dahulu. Mungkin karena sugesti yah, cara tersebut benar-benar mujarab, tidak perlu minum obat, apalagi sampai ke dokter.

Saya mengetahui cara tersebut dari ibu saya, waktu itu saya di sungai lama sekali, tidak pulang-pulang. Setelah pulang, di tanyalah kenapa kok lama sekali, maka saya pun menjawab mengalami sembelit. Maka diajarkanlah caranya, pertama cari daun di sekitar sungai, daun tidak boleh besar. Kedua, jumlah daun harus ganjil, bisa 1, 3, atau 5. Ketiga, baca doa terlebih dahulu, sebisanya saja, lalu daun tersebut ditiup. Terakhir, letakan di atas kepala.

Suatu hari teman lama saya, laki-laki seumuran dari kota datang berkunjung. Namanya anak-anak, tentu bermain bersama mulai dari mancing di sawah, main sepak bola, minum air kelapa langsung dari pohonnya.

Sore harinya ketika mandi di sungai, ia nangis, katanya sembelit. Ia pun meminta segera diantarkan ke dokter atau ke apotek. Tentu saya bingung, sebab saat itu di desa saya belum ada apotek, apalagi klinik. Kemudian Saya bersama dengan teman-teman yang lain mengajarkan cara tersebut, awalnya ia menolak tidak percaya. Tetapi pada akhirnya ia mau juga. Benar saja cara tersebut benar-benar efektif.

Oleh sebab itu ketika kalian mengalami sembelit, cara satu ini bisa digunakan yaitu dengan menempelkan daun di kepala, apa salahnya dicoba kan. Kalau di desa saya, cara tersebut masih digunakan untuk balita, sebab biasanya balita kan sulit minum obat.

Ikuti tulisan menarik Malik Ibnu Zaman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler