x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Rabu, 7 Juni 2023 19:21 WIB

Kenapa Harus Ngotot Senangkan Semua Orang?

Nggak usah bertekad senangkan semua orang karena itu mustahil. Cukup kerjakan yang baik di mana pun dan jadikan hidup lebih berharga mumpung masih ada waktu tersisa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menyenangkan hati semua itu sesuatu hal yang mustahil. Maka jadikan saja aktivitas keseharian kita lebih baik. Hari-hari yang lebih berharga dan bermanfaat untuk sebagian orang. Apaoun dan di manapun, tidak usah bertekad untuk menyenangkan semua orang. Selain mustahil, menyenangkan semua orang pun bukan kewajiban kita. Jadi kerjakan saja yang baik, mumpung masih punya waktu dan ada kesempatan.

 

Jujur saja, hanya omong kosong bisa memuaskan hati semua orang. Tidak usah memaksakan diri untuk menyenangkan hati orang lain. Tidak ada kewajiban pula bagi kita untuk memenuhi tuntutan dan harapan semua orang. Toh, orang lain itu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa pula. Cukup ikhtiar saja yang baik, jadikan hidup lebih berharga. Sesulit apapun yang dihadapi, tetaplah melangkah ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Begitu pula yang dilakukan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka. Taman bacaan hanya peduli kepada anak-anak yang membaca. Orang tua yang mau mengantar anaknya membaca. Sementara orang-orang yang tidak peduli, sama sekali tidak ussah digubris. Apalagi yang kerjanya hanya ngomong tanpa bisa berbuat. Tidak ada kewajiban taman bacaan menyenangkan semua orang. Asal tetap berliterasi dan bermanfaat untuk orang lain, itu sudah cukup untuk taman bacaan.

 

Lakukan saja yang baik, tebarkan terus bilai-nilai positif. Cintai apapun yang kita kerjakan dengan sepenuh hati. Asal tidak merugikan orang lain dan tidak menyalahi aturan itu sudah cukup. Untuk apa menuruti kemauan semua orang? Tidak ada gunanya dan hanya bikin stress. Cara pandang orang beda-beda, standar hidup tiap orang pun beda. Jadi tidak usah “entertain” semua orang. Terkadang, ada benarnya bahwa tugas orang lain adalah membenci. Maka tugas kita adalah mencitai diri sendiri.

 

Hellen Keller dalam bukunya “Story of My Life”, berkisah bagaimana dia mendobrak pandangan negatif orang lain? Di balik kekurangan dirinya yang buta dan tuli, ia berhasil mengatakan kepada dunia bahwa kekurangan bukanlah halangan untuk bertindak baik dan mencapai kesukseskan. Berkaht kegigihannya, Hellen Keller dikenal sebagai tokoh kemanusiaan terbesar abad ke-20. Sosok perempuan yang mampu “menemukan terang dalam kegelapan”.

 

Semua orang pasti punya kekurangan, bahkan kesalahan. Karena tidak ada manusia yang sempurna. Maka lebih baik terus memperbaiki diri dan ikhtira yang baik lagi bermanfaat Tidak usah gubris orang-orang yang pikiran dan omongannya buruk. Toh, kita tidak wajib untuk menyenangkan semua orang.  

 

Lebih baik kurang dalam baik daripada “cacat” dalam mental dan pikiran. Lakukan saja baik dan berharga, jangan pernah berharap semua orang akan senang dengan apa yang kita lakukan. Kita itu tergantung amal perbuatan, bukan atas omongan dan pikiran? Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler