Banyak pakar menyebutkan bahwa awal mula terbentuknya sebuah kota atau perkotaan adalah dari sebuah desa. Desa pada mulanya hanyalah sebuah wilayah kecil yang memiliki beberapa penduduk. Seiring berkembangnya waktu desa memiliki beberapa orang pendatang untuk sekedar berdagang dan menjalin kerja sama antar etnis.

Terbentuknya pola kerjasama tersebut membuat desa semakin ramai dan mulai membentuk kota tradisional yang dulunya identik dengan kerajaan atau wilayah kekuasaan setempat sebelum munculnya era kolonialisme di Nusantara.  Kota tradisional dibagi menjadi dua wilayah yaitu pesisir dan pedalaman. Kota pesisir yaitu terletak didaerah dekat dengan sumber air yaitu laut,danau maupun sungar.

Sedangkan Kota pedalaman yaitu identik dengan pertanian atau agraris. Setelah melewati babak kota tradisional masa dari kota tersebut akan berubah menjadi kota kolonial saat penjajah mulai berdatangan di Nusantara.

Contoh kota-kota tradisional di Indonesia

            Surakarta dulunya sebuah desa bernama Sala yang kemudian bertransisi menjadi daerah yang maju dan ramai akan perdagangan seiring dengan berkembangnya keraton kasunanan surakarta yang dipimpin oleh pakubuwono.

            Depok menurut Tri Wahyuning M. Irsyam dalam Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-1990-an (2017) menulis bahwa pada awalnya Depok cuma tanah partikelir milik warga Belanda bernama Cornelis Chastelein. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sesungguhnya Depok ini termasuk transisi Desa ke Kota yang gagal, mengapa demikian? Karena dampak yang maju didaerah Depok hanyalah daerah Margonda.

            Surabaya dulunya merupakan sebuah kota tradisional agraris pada abad ke 16 hingga 18 yang terdiri dari beberapa perkumpulan daerah kampung seperti Kranggan, Maspati, Tumenggungan, Carikan dan Kepatihan. Seiring berkembangnya waktu Kota tradisional Surabaya semakin banyak penduduknya dikarenakan sebagai daerah perdagangan dan banyaknya pendatang dari luar surabaya.

            Jakarta dulunya merupakan sebuah Desa atau lebih tepatnya sebuah perkumpulan kampung yang besar menurut Gubernur Ali Sadikin. Hal ini ditinjau dari berbagai macam jenis kampung seperti kebantenan yang merupakan perkumpulan orang-orang banten yang ada di Jakarta, lalu ada kampung melayu yang merupakan perkumpulan orang-orang melayu dan masih banyak lagi.

Evolusi sebuah Kota menurut Lewis Mumford : terdapat 6 fase

Eopolis

Merupakan tahap pertama sebuah kota yaitu desa yang kehidupannya berbasis pada sektor agraris.

Polis

Tahap ini menandakan sudah berkembangnya pola hidup masyarakat diantaranya munculnya spesialisasi mata pencaharian dan mekanisasi pertanian.

Metropolis

Merupakan sebuah kota yang berfungsi sebagai ibukota negara atau wilayah kekuasaan. Fase ini menjadi puncak perkembangan kota sebagai tempat kehidupan.

Megalopolis

Pada fase ini kota sudah menunjukkan tahap pertama dari penurunan fungsi kota karena adanya berbagai masalah sosial maupun lingkungan.

Tyranopolis

Pada tahap ini kota menunjukkan memburuknya situasi politik, dengan kekacauan dimana-mana.

Necropolis

Tahap ini adalah tahap akhir atau kematian sebuah kota. Warga mulai mengungsi dan meninggalkan kota karena sudah tidak ada pengharapan lagi di sana. 

Ikuti tulisan menarik Firmanda Dwi Septiawan firmandads@gmail.com lainnya di sini.