x

Cover buku Saat Ciliwung Bergelora

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 13 Juni 2023 11:20 WIB

Saat Ciliwung Bergelora - Cinta yang Harus Diperjuangkan

Satu lagi novel bertema percintaan etnis tionghoa dengan etnis lokal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Saat Ciliwung Bergelora

Penulis: V. Lestari

Tahun Terbit: 1984

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Garuda Metropolitan Press

Tebal: 225

ISBN:

 

Tema percintaan antara etnis Cina dengan orang pribumi memang banyak dipakai dalam fiksi di Indonesia. Terutama percintaan antara perempuan Cina dengan pemuda pribumi. Di kalangan orang Cina di Indonesia memang masih sulit untuk melepas anak gadisnya disunting oleh pemuda pribumi.

Meski begitu cinta perlu diperjuangkan.

“Saat Ciliwung Bergelora” adalah novel karya V. Lestari yang mengangkat tema percintaan antaretnis. Dalam novel ini V. Lestari menggambarkan perjuangan seorang perempuan keturunan Cina bernama Maria dalam mempertahankan cinta. Ria - demikian Maria disapa, menjalin hubungan asmara dengan pemuda bernama Hidayat. Hidayat adalah pemuda berayah Sunda beribu Jawa.

Novel yang memenangkan Sayembara Mengarang Fiksi Majalah SARINAH tahun 1983 ini tak hanya mengisahkan perjuangan cinta Maria dengan Hidayat si anak kusir delman; tapi juga menggambarkan liku-liku keluarga Maria yang ternyata menyimpan sebuah rahasia. Justru rahasia keluarga Maria inilah yang membuat novel ini penuh kejutan di akhir cerita.

Ringkasan ceritanya adalah sebagai berikut. Maria adalah anak keluarga Cina yang berkecukupan. Keluarga Maria tinggal di Bogor. Saat kecil ia selalu diantar sekolah oleh delman Mang Dulah. Meski anak Cina, Maria tidak berjarak dalam bermain dengan kawan-kawannya yang non Cina. Maria sering bermain bersama di Sungai Ciliwung, meski dilarang oleh mamanya.

Maria adalah anak perempuan yang tidak mau begitu saja mengikuti tradisi keluarga Cina. Ia tidak mau saat dijodohkan. Ia memilih untuk sekolah dan kemudian bekerja di Jakarta. Saat Maria pulang ke Bogor, ia bertemu lagi dengan Mang Dulah. Maria menumpang delman Mang Dulah. Tapi sebuah peristiwa tragis terjadi. Mang Dulah terkena serangn jantung. Maria yang berupaya membantu Mang Dulah, justru bertemu lagi dengan dokter Anton yang sangat ingin mempersuntingnya. Dokter Anton mau menolong Mang Dulah, walaupun itu bukan kebiasaannya menolong pasien miskin, apalagi pribumi. Anton mau menolong Mang Dulah karena Maria yang meminta.

Saat sedang mengurus Mang Dulah yang sedang sakit, Maria bertemu dengan pemuda bernama Hidayat. Pemuda inilah yang pernah menyelamatkan Maria saat akan diperkosa dalam sebuah kerusuhan. Hidayat ternyata adalah anak dari Mang Dulah yang telah menjadi insinyur. Mereka berdua jatuh cinta.

Maria dan Hidayat harus memperjuangkan cintanya karena Pak Tan, ayah Maria yang sedang bangkrut telah meminta pertolongan Anton untuk membayar hutangnya. Di saat yang sama, ibu Hidayat menolak perjodohan antara Hidayat dengan Maria yang Cina.

V. Lestari memunculkan sesosok tokoh perempuan bernama Sumi di tengah cerita. Kemunculan tokoh Sumi ini sepertinya tidak penting dan mengganggu alur cerita. Tetapi ternyata Sumi mempunyai peran yang sangat penting dalam keluarga Maria. Justru melalui Sumi inilah V. Lestari membuat kejutan di akhir cerita. Sumi ternyata adalah ibu dari Maria. Sumi adalah pembantu keluarga Tan yang dihamili oleh Tan, saat Tan baru menikah dengan Lili. Bayi yang dilahirkan Sumi dikembalikan kepada keluarga Tan. Maria diasuh oleh Lili, istri Tan sebagai anak kandung. Itulah sebabnya Maria tidak tahu bahwa ia adalah anak Sumi sampai sebuah peristiwa banjir Sungai Ciliwung yang bergelora dan menghanyutkan Tan dan Sumi. 757

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB