x

Ilustrasi Penyakit Kelamin. Foto: Shutterstock

Iklan

Ruang Dakwah Medis Indonesia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Rabu, 21 Juni 2023 13:48 WIB

Kasus Sifilis Meningkat, Penularan Tidak Selalu Lewat Hubungan Intim

Penyakit sifilis menular tidak hanya melalui hubungan diluar nikah saja, tetapi bisa juga menular dari Ibu hami kepada anaknya. Hal ini memerlukan langkah penanganan awal yang baik. Karena, hal itu akan menurunkan resiko penularan ibu terhadap janinnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Solo – Kasus Sifilis di Indonesia setiap tahun selalu meningkat. Pada 2023 penderita penyakit sifilis naik sebesar 70%. Kemenkes menyampaikan hingga April 2023 angkanya sudah mencapai 20.700 kasus.

Penyakit sifilis menular tidak hanya melalui hubungan diluar nikah saja, tetapi bisa juga menular dari Ibu hami kepada anaknya. Hal ini memerlukan langkah penanganan awal yang baik. Karena, hal itu akan menurunkan resiko penularan ibu terhadap janinnya.

            Data dari Kemenkes mengutarakan angka penderita penyakit Sifillis sebagian ibu Rumah Tangga. Ibu rumah terkena karena suami banyak melakukan jajan diluar, sehingga menular kepada istrinya dan kemudian kepada anaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Untuk itu pentingnya setia pada satu pasangan dan tidak berganti – gantian dalam berhubungan seksual sangat penting untuk mencegah penyakit Sifilis ini. Penyakit sifilis bisa disembuhkan asalkan segera dilakukan pengobatan secepatnya. Untuk pengobatan sendiri berdasarkan tingkat keparahan pada penyakitnya. Apabila sudah poara dan sudah masuk ke komplikasi menggunakan Penisillin.

            Penyakit Sifilis sendiri disebabkan oleh bakteri yang bernama Treponema Pallidum, penularan penyakit Sifillis hampir sama dengan penyakit infeksi menular seksual lainnya yaitu melalui : Mulut, kelamin ataupun anus. Sifat dari bakteri Troponema Pallidum tidak dapat bertahan lama diudara, sehingga bakteri tersebut tidak dapat ditularkan melalui toilet, kolam renang, kamar mandi. Tetapi tetap harus diwaspadai untuk penggunaan alat makan bersama serta kontak erat dengan penyakit sifilis.

            Bayi sendiri bisa tertular penyakit Sifilis dari ibu pengidap penyakit Sifilis melalui kandungan. Resiko yang terjadi apabila tertular Sifilis antara lain : keguguran, bayi mati dalam kandungan, kematian sesaat setelah bayi lahir. Sedangkan apabila bayi sempat terlahirkan maka akan terjadi masalah gangguan pendengaran, pembengkakan hati dan limfa, kelainan batang hidung, gangguan bagian tulang dan gangguan otak pada bayi.

            Apabila sudah mulai tampak gejala penyakit Sifilis seperti : timbul luka kecil (chancre) yang muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh, pembengkakakn kelenjar getah bening, nyeri otot sendi, demam, kehilangan selera makan, rambut rontok dan gangguan penglihatan. Apabila muncul gejala tersebut disarankan pasien segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.

            Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa pencegahan penyakit sifilis bisa dilakukan dengan : Setia terhadap satu pasangan suami istri, tidak berganti – ganti pasangan, tidak melakukan kontak seksual dengan yang beresiko, melakukan skrining pada pasangan yang akan menikah dan hamil, menggunakan kondom dan untuk ibu hamil penderita sifilis segera konsultasikan segera kepada dokter untuk mengantisipasi kondisi janin yang terinfeksi sifilis. *Red

Ikuti tulisan menarik Ruang Dakwah Medis Indonesia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu