Abad ke-18
saat benda bernama telepon genggam
belum ditemukan. Ah bukan
penciptanya belum dilahirkan
Di sana manusia menggunakan
merpati sebagai alat berkirim
rindu.
Mereka dilatih agar tahu pulang
agar tahu siapa tuannya
agar tahu sapanya
kilometer bentang jarak ditempuh
sebiji jagung bayarannya
Lelah letih lemas haus ditahan
sebab pesan rindu
Lebih diutamakan.
Selintas ia berpikir;
"Ternyata seperti ini manusia
saat rindunya terbalas
senangnya bukan main. Tapi saat
surat tak sengaja jatuh atau tak
terbalas, mereka salahkan aku
menyangka aku jatuhkan rindu
bukan pada tempatnya. Hingga aku menemui tuan-Ku yang sebenarnya."
Sudah itu saja.
(2021)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.