x

Ilustrasi perempuan dikereta

Iklan

erlangga ekaputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Juni 2023

Jumat, 23 Juni 2023 11:26 WIB

Sistem Pengendalian Manajemen di PT KAI dalam Meningkatkan Efisiensi dan Layanan

Erlangga Eka Putra K 201011201562 PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sistem Pengendalian Manajemen di PT Kereta Api Indonesia (Persero): Meningkatkan Efisiensi dan Layanan Perkeretaapian PT

Kereta Api Indonesia (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai KAI Indonesia, merupakan perusahaan yang bertanggung jawab atas pengoperasian layanan perkeretaapian di Indonesia. Sebagai operator kereta api terbesar di Indonesia, KAI Indonesia telah berhasil menciptakan sistem pengendalian manajemen yang efektif untuk menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana PT KAI Indonesia menerapkan sistem pengendalian manajemen yang berkontribusi pada keberhasilan operasional dan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia.

1. Pengelolaan Operasional yang Efektif: Sistem pengendalian manajemen di PT KAI Indonesia memainkan peran penting dalam pengelolaan operasional yang efektif. Perusahaan ini menggunakan metode dan prosedur yang terstruktur untuk mengelola aspek operasional, termasuk jadwal perjalanan kereta, penggunaan sarana dan prasarana, serta pengelolaan keamanan dan keselamatan. Dengan memiliki sistem pengendalian manajemen yang kuat, KAI Indonesia dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi waktu perjalanan, dan menjaga keandalan layanan perkeretaapian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Penetapan Standar Kualitas Layanan: PT KAI Indonesia memiliki standar kualitas layanan yang ditetapkan dalam sistem pengendalian manajemen. Standar ini mencakup berbagai aspek, termasuk kebersihan kereta, ketepatan waktu, kenyamanan penumpang, serta pelayanan kepada pelanggan. Sistem pengendalian manajemen memastikan bahwa standar ini dipatuhi dan dipelihara melalui pengawasan yang ketat, pelatihan staf, dan pemantauan secara berkala. Dengan demikian, PT KAI Indonesia dapat memberikan layanan perkeretaapian yang lebih baik kepada pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.

3. Pengukuran Kinerja dan Key Performance Indicators (KPI): Sistem pengendalian manajemen di PT KAI Indonesia mencakup pengukuran kinerja yang terukur melalui penggunaan Key Performance Indicators (KPI). KPI ini mencakup parameter-parameter seperti ketepatan waktu keberangkatan, tingkat kepuasan pelanggan, keandalan jadwal perjalanan, serta jumlah insiden dan kecelakaan. Dengan memantau KPI ini secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja operasional. Informasi yang diperoleh dari pengukuran kinerja juga digunakan untuk perencanaan strategis dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

4. Sistem Informasi Manajemen yang Terintegrasi: PT KAI Indonesia menggunakan sistem informasi manajemen yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data operasional. Sistem ini melibatkan penggunaan teknologi canggih untuk melacak informasi terintegrasi. Sistem ini memainkan peran penting dalam mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data operasional yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang efektif.

5. Pengendalian Biaya dan Efisiensi: Pengendalian manajemen biaya menjadi kunci penting dalam upaya meningkatkan efisiensi, mengelola sumber daya dengan baik, dan mencapai kinerja keuangan yang optimal. Sistem pengendalian manajemen biaya yang diterapkan di PT KAI Indonesia dimulai dari penetapan anggaran dan perencanaan biaya yang membantu dalam mengalokasikan sumber daya dengan efisien, mengidentifikasi area pengeluaran yang signifikan, dan menjaga pengeluaran tetap sesuai dengan rencana. Selain itu juga melakukan pengendalian ketat terhadap pengeluaran operasional untuk memastikan efisiensi dan penggunaan sumber daya yang optimal. Lalu menerapkan analisis biaya yang cermat untuk mengidentifikasi area di mana penghematan dapat dicapai dengan meninjau biaya operasional, biaya perawatan dan pemeliharaan, serta biaya overhead. Tak lupa juga melakukan evaluasi kinerja keuangan agar anggaran dan realisasinya dapat mencerminkan kinerja yang sebenarnya apakah efektif atau sebaliknya.

Ikuti tulisan menarik erlangga ekaputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler