Praktik penyembelihan hewan qurban merupakan kegiatan setiap tahun yang di lakukan oleh umat Islam yang ada di Indonesia. Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan ta’mir masjid, mushola, organisasi kemasyarakatan, sampai organisasi kemahasiswaan. Praktik penyembelihan hewan qurban dalam organisasi kemahasiswaan difungsikan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum terjun ke lapangan melakukan kegiatan bakti sosial.
Dalam setiap kegiatan praktik penyembelihan hewan qurban selalu mendapat antusias luar biasa dari masyarakat karena selalu diadakan di moment mendekati Idul Adha yang merupakan hari raya terbesar umat Islam, dimana dalam hari raya ini masyarakat melakukan kegiatan pemotongan hewan qurban.
Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang sangat positif guna memberikan edukasi terhadap masyarakat bagaimana cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar sesuai syariat Islam.
Dalam praktik penyembelihan hewan qurban biasanya menjelaskan tentang bagaimana cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar menurut syariat Islam, dan itu memang harus tersampaikan sehingga dapat di pahami oleh masyarakat terutama panitia qurban.
Namun, dengan banyaknya penyakit yang menyerang hewan qurban seperti saat ini contohnya PMK ( penyakit mulut dan kuku) yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing dan domba, ada juga penyakit LSD (Lumpy skin disease) yang menyerang sapi.
Melihat fenomena saat ini pelatihan penyembelihan hewan qurban harus ada evaluasi tidak cukup hanya menjelaskan bagaimana cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar menurut syariat Islam tetapi harus secara runtut mulai bagaimana cara memilih hewan qurban yang sehat, sampai bagaimana cara menyajikan daging qurban yang baik dan benar sehingga layak di konsumsi manusia.
Maka dari itu, keterlibatan narasumber yang memiliki fokus keilmuan di bidang kesehatan masyarakat sangat di butuhkan seperti dokter hewan, dalam bidang ilmu veteriner dikenal juga aspek kesehatan masyarakat veteriner yang membahas tentang segala sesuatu urusan yang berkaitan tentang hewan, produk hewan dan bahan pangan asal hewan yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kesehatan manusia.
Dokter hewan tidak hanya bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan saja tetapi bertanggung jawab sampai bagaimana mendapatkan daging yang ASUH (Aman,Sehat,Utuh dan Halal) sehingga layak dikonsumsi oleh manusia, dengan adanya keterlibatan narasumber dari dokter hewan bisa di pastikan bahwa pelatihan penyembelihan hewan qurban akan semakin meningkat kualitas materinya serta bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat secara menyeluruh dan maksimal.
Oleh Devi Kurniawan, Praktisi Dokter Hewan dan Founder Mini Farm Lamongan
Ikuti tulisan menarik Hidayat Yayan lainnya di sini.
