Syair Hujan
Selasa, 27 Juni 2023 21:00 WIBSyair Hujan. Transendental jernih jiwa. Maka lahirlah kenangan, angan tiba, ataupun telah lalu. Sederhana saja. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Salam kasih sayang saudaraku.
(Warna hujan)
Obrolan di trotoar.
Percaya ataupun tidak.
Terserah saja, bahwa hujan
berubah-ubah warna.
Bergantung warna cinta.
Kalau cinta hari itu tak berwarna.
Hujanpun seperti warna aslinya.
Apabila hari itu cinta merah jingga.
Hujanpun sewarna cinta itu.
Kalau hari itu cinta sewarna daun.
Hujanpun sewarna daun.
Mungkin itu keajaiban
dari rahasia alam untuk
makhluk pemilik cinta.
Berbeda cinta. Maka perbedaan
warna hujanpun berubah
sebagaimana perasaan kala itu.
Lantas kalau hati girang atau
sedang terbahak-bahak.
Apakah hujanpun ikut ngakak
terpingkal-pingkal.
Mungkin saja.
Mungkin juga tidak.
Ambiguitas, norma warna cinta
dari kehidupan hujan mungkin begitu,
mungkin juga tidak.
Jadi, mungkin saja hari ini tidak.
Esokpun iya.
Bisa juga antara iya atau tidak.
Keseimbangan tak berimbang atau
menimbang kebimbangan. Plin-plan.
Stop sampai itu saja dulu.
Plin-plan bukan zona aman
sebaiknya menghindar dari
wilayah itu.
Waduh! Sudah terlanjur cinta
ketiban tangga pula.
Kalau begitu bersegeralah
periksakan cinta sebelum terlambat.
Lantas menyoal hujan
Apakah ada warna hujan
di zona plin-plan.
Tentu saja tidak, akan tetapi
terkadang ada pula.
Wahhh! Baru saja hujan petir
masuk saku celana kiri-kanan.
Waduh! Sebab saku kiri atau kanan
jelas berbeda.
Sulit kalau tangan kanan masuk
ke saku celana sebelah kiri
demikian juga sebaliknya.
Tapi bisakan. Tangan kiri masuk
ke saku celana sebelah kanan.
Bisa kalau dipaksakan
Apakah dalam rumus cinta
dilarang ada keterpaksaan.
Sebaiknya begitu.
Jika demikian. Apakah
akan turun hujan?
Tergantung cuaca.
Baiklah kalau begitu. Salaman.
Sampai jumpa Sobat!
***
Jakarta Indonesiana, Juni 27, 2023.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Solilokui Zaman
6 jam laluBening Matamu
1 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler