x

Jokowi

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Senin, 24 Juli 2023 19:32 WIB

Aspal Hibrida, Maha Karya Pak Jokowi yang Layu Sebelum Berkembang

Dan kalau ternyata Aspal Hibrida telah mati prematur, maka seharusnya pak Jokowi bernyali berada di barisan paling depan untuk mengatakan: “Gugur satu Aspal Hibrida, akan tumbuh ribuan Aspal Hbrida. Karena Aspal Hibrida adalah maha karya saya, sebagai bukti saya pro rakyat. Siapa takut dengan aspal impor? Saya akan segera instruksikan kepada Pertamina dan Wika untuk melanjutkan kembali Proyek Aspal Hibrida yang telah mangkrak”. Tetapi, siapakah yang masih percaya dengan janji pak Jokowi ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pak Jokowi adalah presiden RI pertama yang mempunyai perhatian besar dan kepedulian serius terhadap potensi yang sangat luar biasa besar dari deposit aspal alam Buton yang jumlahnya mencapai 662 juta ton. Apa buktinya ? Pak Jokowi dilantik sebagai presiden RI yang ke 7 pada bulan Oktober 2014. Dan pada bulan Januari 2015, pak Jokowi langsung segera menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Ini merupakan prestasi gemilang pak Jokowi yang perlu dicatat di dalam sejarah aspal Buton.

Pada bulan September 2015, instruksi pak Jokowi untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton telah ditindak lanjuti oleh PT Pertamina (Persero) dan PT Wijaya Karya Tbk dengan menandatangani sebuah nota kesepakatan (Memorandum of Understanding) untuk sinergi bisnis Aspal Hibrida dengan grade tinggi di tengah pasar aspal yang terus tumbuh di Tanah Air seiring dengan laju pembangunan infrastruktur jalan-jalan yang sangat pesat di seluruh wilayah Indonesia. Aspal Hibrida adalah inovasi anak bangsa; yaitu aspal campuran antara aspal Buton ekstraksi dengan Decant Oil dari Pertamina.

Mengutip berita dari esdm.go.id, tanggal 9 September 2015, disebutkan bahwa dengan kerjasama ini, kapasitas produksi aspal Pertamina akan meningkat menjadi 600.000 ton per tahun. Dan dengan tambahan potensi aspal alam dari Wika sebanyak 300.000 ton per tahun, sehingga kapasitas produksi total aspal menjadi 900.000 ton per tahun dengan grade tinggi. Kapasitas tersebut setara dengan 75% dari kebutuhan aspal nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apakah salah kalau kita katakan bahwa Aspal Hibrida ini adalah maha karya dari pak Jokowi ? Bagaimana mungkin? Karena Aspal Hibrida ini adalah inovasi brilian dari anak bangsa yang muncul ke permukaan dampak dari dorongan pak Jokowi. Pak Jokowi adalah presiden RI pertama yang dengan gagah berani melawan kebergantungan Indonesia terhadap aspal impor yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Seandainya saja Aspal Hibrida ini sekarang sudah mampu dan berhasil diproduksi, maka sudah tentu pak Jokowi adalah pahlawannya. Pak Jokowi akan diberi gelar kehormatan oleh rakyat sebagai “Bapak Aspal Buton”, dan juga sebagai “Bapak Infrastruktur Indonesia”. Karya gemilang pak Jokowi ini akan dicatat dengan tinta emas di dalam prasasti aspal Buton. Karena sekarang aspal Buton sudah mampu bangkit dari mati suri, dan tidur panjangnya selama 1 abad.

Tetapi mirisnya, kisah mengenai Aspal Hibrida masih belum selesai. Sangat disesalkan sekali, ternyata pada tahun 2019, proyek Aspal Hibrida ini tidak dilanjutkan oleh Pertamina dan Wika. Mengapa? Mungkin hanya Pertamina dan Wika saja yang tahu penyebabnya. Dan apakah pak Jokowi tahu bahwa proyek Aspal Hibrida ini telah mangkrak? Kelihatannya pak Jokowi juga tidak tahu menahu. Kalau pak Jokowi tahu, pasti pak Jokowi akan murka. Dan menginstruksikan proyek Aspal Hibrida ini wajib untuk segera dilanjutkan kembali. Mengapa wajib? Karena Aspal Hibrida ini adalah maha karya pak Jokowi. Pak Jokowilah adalah presiden RI pertama yang telah berani melawan aspal impor.

Mengutip berita dari pertamina.com, tanggal 15 Juni 2020, menyebutkan Research & Technology Center Pertamina sedang melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik ekstraksi aspal Buton. Aspal Buton sendiri memiliki potensi mencapai 1,2 juta ton per tahun. Selain itu, dengan cara ekstraksi ini akan mendapatkan produk dengan harga Rp 5.500 per kilogram produk aspal Buton yang lebih murah daripada harga aspal minyak sebesar Rp 7.000 per kilogram aspal minyak.

Apa yang dapat kita simpulkan dan ambil hikmahnya dari berita dan informasi di atas? Pak Jokowi sebagai presiden RI ke 7 telah memulai pemerintahannya dengan pro rakyat. Yaitu menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Ini merupakan keputusan yang sangat cerdas dari pak Jokowi yang telah berani melawan zona nyaman kebergantungan Indonesia terhadap aspal impor yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Tetapi dalam proses untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton, terasa ada sesuatu yang ganjil dan aneh. Apakah itu? Mengapa pak Jokowi tidak dilaporkan sehubungan  dengan keberhasilan inovasi anak bangsa mengenai produk Aspal Hibrida?. Dan terasa lebih anehnya lagi adalah ketika rencana kerja sama antara Pertamina dan Wika untuk memproduksi Aspal Hibrida ini tidak dilanjutkan, pak Jokowi juga tidak diberi tahu. Padahal Aspal Hibrida itu adalah inovasi anak bangsa yang telah tercipta berkat dorongan dan instruksi dari pak Jokowi untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Dan sejatinya, pak Jokowilah adalah orang yang paling berjasa dengan terciptanya produk Aspal Hibrida ini

Waktu berjalan terus, dan tidak terasa sekarang pak Jokowi sudah berada di akhir masa pemerintahannya. Rakyat bertanya: “Apa yang sudah pak Jokowi perbuat untuk aspal Hibrida?. Apakah pak Jokowi masih ingat dengan instruksinya untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton?. Apakah sekarang pak Jokowi masih pro rakyat?. Dan apakah sekarang pak Jokowi masih berani melawan aspal impor?”.

Mari kita bantu pak Jokowi untuk menyelesaikan masalah ini. Berdasarkan studi dan riset dari RTC Pertamina, harga aspal Buton ekstraksi lebih murah daripada harga aspal impor. Harga aspal Buton ekstraksi Rp 5.500 per kilogram. Sedangkan harga aspal impor Rp. 7.000 per kilogram. Ini data tahun 2020. Sekarang di tahun 2023, harga aspal impor Rp 14.000 per kilogram. Sudah naik 2 kali lipat. Sekarang mari kita bersama-sama membayangkan, seandainya Indonesia mengimpor aspal 1,2 juta ton per tahun, dan harga aspal impor naik 2 kali lipat dalam waktu 3 tahun, sudah berapa banyak devisa negara yang telah terbuang Cuma-Cuma dan dihambur-hamburkan untuk impor aspal?. Dan sebaliknya, seandainya saja sejak tahun 2020, kita sudah mampu memproduksi Aspal Hibrida, sudah berapa banyak devisa negara yang dapat dihemat dan diselamatkan?. Dapatkah pak Jokowi membayangkan hal ini?

Pak Jokowi harus berani bertanggung jawab dengan telah mangkraknya proyek Aspal Hiibrida ini. Mengapa? Karena Aspal Hibrida itu lahir dari instruksi pak Jokowi untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Dan kalau ternyata Aspal Hibrida telah mati prematur, maka seharusnya pak Jokowi bernyali berada di barisan paling depan untuk mengatakan: “Gugur satu Aspal Hibrida, akan tumbuh ribuan Aspal Hbrida. Karena Aspal Hibrida adalah maha karya saya, sebagai bukti saya pro rakyat. Siapa takut dengan aspal impor? Saya akan segera instruksikan kepada Pertamina dan Wika untuk melanjutkan kembali Proyek Aspal Hibrida yang telah mangkrak”. Tetapi, siapakah yang masih percaya dengan janji pak Jokowi ini?  

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu