Ibuku.
Engkau adalah embun penyejuk hati,
sang obor penyemangat jiwaku.
Pengorbananmu tak lekang oleh waktu.
Tak sediktpun engkau mengeluh,
meski lelah mengejarmu.
Hujan badai engkau lalui demi aku.
Tak gentar sediktpun engkau,
bagai kstaria zirah.
Demi membela aku.
Tidak peduli cacian, dan makian.
Ibuku.
Cintamu tak lekang oleh waktu.
Seperti oksigen.
Ikuti tulisan menarik Malik Ibnu Zaman lainnya di sini.