x

Kebakaran di Hutan Desa Pulang Pisau berasal dari titik api yang muncul akibat musim kemarau panjang

Iklan

Yudha Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Agustus 2023

Selasa, 22 Agustus 2023 17:54 WIB

Kebakaran Hutan Gambut di Pulang Pisau

Kebakaran di Hutan Desa Pulang Pisau berasal dari titik api yang muncul akibat musim kemarau panjang. Langkah antisipasi dilakukan agar kebakaran tidak meluas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kebakaran hutan gambut adalah kejadian yang terjadi ketika lahan gambut kering terbakar. Rawa adalah jenis tanah yang terdiri dari lapisan vegetasi dan bahan organik yang terurai tanpa adanya oksigen. Kebakaran hutan gambut sering terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia dan beberapa negara di Amerika Selatan dan Afrika.

Dampak dari kebakaran lahan gambut dapat sangat merusak, termasuk emisi gas rumah kaca, di mana kebakaran gambut melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) ke atmosfer. Hal ini berkontribusi terhadap pemanasan global, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Kebakaran menghancurkan habitat alami banyak spesies tumbuhan dan hewan, berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Demikian juga mengakibatkan kualitas udara yang buruk.

Asap dari kebakaran gambut mengandung partikel-partikel kecil yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan dan penyakit lainnya. Belum lagi kerugian ekonomi. Kebakaran hutan gambut dapat menyebabkan kerusakan lahan pertanian, perkebunan dan hutan produksi sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Lainnya adalah konflik antara manusia dan hewan. Kebakaran hutan dapat mendorong satwa liar keluar dari habitatnya dan lebih dekat ke wilayah manusia, meningkatkan risiko konflik manusia-satwa liar. Efek yang sangat dirasakan Ketika terjadi pemindahan air tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebakaran gambut dapat mengeringkan lapisan gambut yang biasanya menampung air. Hal ini dapat menyebabkan penurunan muka tanah dan menipisnya sumber daya air tanah. Secara global kebakaran gambut di satu wilayah dapat berdampak jangka panjang terhadap lingkungan dan pola cuaca global. 

Pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan gambut meliputi upaya menjaga kelembaban tanah gambut, deteksi dini kebakaran, dan pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Pemerintah, organisasi lingkungan dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan mengurangi risiko kebakaran lahan gambut.

Kalimantan, bagian dari Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan, sering mengalami kebakaran gambut yang parah, terutama pada musim kemarau. Kebakaran ini sering disebabkan oleh operasi yang membakar lahan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan, atau dapat disebabkan oleh faktor alam seperti petir.  

Pulang Pisau adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Secara geografis, Pulang Pisau terletak di tengah pulau Kalimantan. Ibukota kabupaten adalah Pulang Pisau. Wilayah Pulang Pisau biasanya terdiri dari hutan tropis, sungai, dan rawa. Sebagai bagian dari Kalimantan Tengah, wilayah tersebut memiliki kekayaan alam yang meliputi sumber daya hutan dan keanekaragaman hayati. Pulang Pisau memiliki banyak suku dan budaya yang berbeda, salah satunya adalah suku Dayak.

Penduduk seringkali bergantung pada kegiatan pertanian, perkebunan dan kehutanan untuk penghidupan mereka. Kawasan ini memiliki potensi wisata alam yang mempesona, antara lain keindahan alam hutan, sungai, dan budaya lokal suku Dayak. Potensi ini masih relatif belum dijelajahi. Seperti banyak bagian di Kalimantan dan daerah tropis lainnya, Pulang Pisau juga menghadapi masalah seperti kebakaran hutan dan lahan gambut, penambangan liar, dan masalah terkait kerusakan lingkungan akibat ekstraksi sumber daya alam. Pertanian dan perkebunan merupakan kegiatan ekonomi penting bagi masyarakat Pulang Pisau. Tanaman seperti kelapa sawit, karet dan padi banyak ditanam di wilayah ini.

Pulang Pisau, seperti daerah lain di Kalimantan Tengah dan daerah tropis lainnya, rawan kebakaran lahan gambut. Potensi ini muncul terutama pada musim kemarau saat kondisi iklim sedang panas dan kering. (KM_KPSHK/)

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kebakaran lahan gambut di Pulang Pisau adalah lahan gambut. Pulang Pisau memiliki rawa yang luas. Gambut merupakan bahan organik yang mudah terbakar saat kering. Ketika lapisan gambut ini terbakar, dapat menyebabkan kebakaran yang sulit dipadamkan. Izin pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan atau proyek infrastruktur mungkin melibatkan pembakaran lahan. Jika tidak dipantau dengan baik, proses pembakaran ini dapat menyebar ke rawa-rawa dan menyebabkan kebakaran yang lebih besar. Kurangnya pengawasan dan manipulasi.

Kebakaran gambut biasanya bermula dari pembakaran lahan yang tidak terkendali. Kurangnya pengawasan dan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kebakaran semakin meluas. Kondisi cuaca yang parah. Musim kemarau dengan cuaca panas, kering, dan angin kencang menciptakan kondisi ideal untuk kebakaran lahan gambut yang cepat menyebar. Aktivitas orang. Kegiatan manusia seperti membuang puntung rokok, membakar sampah atau kegiatan lain yang berhubungan dengan api dapat secara tidak sengaja menyebabkan kebakaran. Pemanasan global. Meningkatnya suhu global dan perubahan iklim dapat memperburuk musim kemarau yang lebih lama dan intens, meningkatkan risiko kebakaran hutan. 

Pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyakarat Pulang Pisau harus bekerja sama untuk mengurangi risiko kebakaran lahan gambut melalui Langkah-langkah, seperti:

  1. Pencegahan pembakaran illegal. Melarang atau mengatur pembakaran lahan tanpa pengawasan ketat.
  2. Pengelolaan lahan gambut. Menerapkan praktik pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan, termasuk menjaga kelembagaan tanah.
  3. Pemantauan dan deteksi dini untuk mengidentifikasi kebakaran lebih awal dan segera bertindak.
  4. Proteksi kebakaran dengan memiliki kru dan peralatan untuk pemadaman kebakaran yang efektif.
  5. Kampanye kesadaran dengan cara mengedukasi Masyarakat tentang bahaya kebakaran lahan gambut dan cara pencegahannya.

Ikuti tulisan menarik Yudha Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB