x

Ilustrasi Pemanasan Global. Karya: Lesserland dari Pixabay.com

Iklan

Ni luh Putu Ida

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 Maret 2023

Kamis, 7 September 2023 13:11 WIB

Solusi Pemanasan Global

Pemanasan Global saat ini mulai kita rasakan bersama dengan munculnya kondisi El Nino dan beberapa daerah telah mulai kekeringan. Sehingga perlu untuk melakukan langkah sederhana untuk bisa memberikan kontribusi mereduksinya secara perlahan dan bersama untuk bumi tercinta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemanasan global artinya adanya peningkatan suhu permukaan bumi yang mempengaruhi keseimbangan cuaca dan eskosistem. Hal ini diakibatkan adanya peningkatan gas rumah kaca. Yang termasuk gas rumah kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), peningkatan konsentrasi gas rumah kaca banyak diakibatkan karena aktivitas manusia sebagai penyebab utama naiknya suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20.

Sumber terbesar berasal dari gas karbon dioksida (80%) sisanya atau sekitar 20% berasal dari gas metana dan nitrogen oksida. Meski sebetulnya gas CO2 hanya sebagai perangkap panas. Dimana paparan panas matahari, terutama radiasi inframerah, tidak dapat dipantulkan keluar atmosfer karena tertahan lapisan gas rumah kaca yang menebal di lapisan udara atas, sehingga suhu Bumi cenderung terus naik.

Gas rumah kaca bersumber dari penggunaan sumber energi tradisional atau fosil, seperti batu bara, gas, dan minyak; penggundulan hutan, seperti untuk lahan sawit, perumahan, industrialisasi dan kegiatan pertanian secara intensif. Gas karbon dioksida banyak diproduksi pada kegiatan power plants (pembangkit listrik); dan kegiatan pembakaran bahan bakar fosil untuk keperluan kelistrikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan hanya sekitar 20% karbon dioksida yg diemisikan ke atmosfer berasal dari pembakaran bbm pada mesin kendaraan. Gas Metana memberikan efek lebih daripada CO2 sekitar 20x lebih efektif dalam menjebak/manangkap panas masuk ke dalam atmosfer meskipun umurnya relatif singkat di atmosfer daripada karbon dioksida. Metana bersumber dari lahan sawah, perut (rumen) ternak ruminansia (sapi/kerbau), bakteri dalam rawa dan pabrik bahan bakar fosil. Sumber gas Nitrogen Oksida berasal dari produksi nilon dan asam nitrat, mobil dengan konverter katalitik, penggunaan pupuk kimia di pertanian dan pembakaran bahan organik termasuk di dalamnya kegiatan penebangan dan pembakaran hutan untuk tujuan tempat tinggal dan industrialisasi.

Solusi untuk mereduksi pemanasan global salah satunya melalui penandatanganan Perjanjian Kyoto yang merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca dalam rangaka mencegah "gangguan antropogenik berbahaya", dimana hampir 187 negara lebih telah menandatangani untuk berkomitmen mengurangkan emisi karbon dioksida (CO2) dan  6 gas rumah kaca lainnya seperti metana (CH4), dinitrogen monoksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), belerang heksafluorida (SF6), dan nitrogen trifluorida (NF3). Selain itu kita bisa berkontribusi untuk turut serta mengurangi gas efek rumah kaca dengan 10 langkah sederhana yaitu dengan (1) mengurangi, menggunakan kembali, daur ulang (Reduce, Reuse, Recycle); (2) menggunakan lebih sedikit Heat (penghangat) and Air Conditioning (AC), (3) mengganti lampu bohlam dengan CFL; (4) mengurangi penggunaan kendaraan  (Drive Less and Drive Smart); (5) membeli produk hemat energi; (6) menggunakan lebih sedikit air  panas; (7) menggunakan "Off" Switch jika sedang tidak menggunakan alat elektronik; (8) menggalakkan menanam pohon; (9) memanfaatkan kartu laporan dari perusahaan untuk setiap barang-barang keperluan kita; dan (10) mendorong sesama atau yang lainnya untuk turut serta melestarikan alam.

Ikuti tulisan menarik Ni luh Putu Ida lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB