x

Iklan

arum setyaningsih

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 September 2023

Rabu, 13 September 2023 12:41 WIB

Kreativitas Tanpa Batas Bersama Komunitas


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kreativitas Tanpa Batas Bersama Komunitas

 

A. PENDAHLUAN

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah membawa dampak yang luar biasa diberbagai lini kehidupan. Hal ini dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama masyarakat lapisan bawah. Pandemi COVID-19 telah memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap perekonomian nasional, akibatnya pertumbuhan pada triwulan kedua tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen. Menurut data yang dirilis Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, dampak ekonomi tersebut menyebabkan 3,05 juta pekerja dirumahkan dan mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Laporan survei Asian Development Bank (ADB) juga menyatakan bahwa UMKM yang berhenti seketika karena terdampak Covid total 48,4 persen dari 60 juta, atau setara dengan kurang lebih 30 juta UMKM. Akibat menurunnya daya beli masyarakat perkotaan, produksi pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat perdesaan juga mengalami kendala distribusi.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia membawa dampak luar biasa bagi seluruh sector kehidupan masyarakat. Dalam bidang ekonomi, makin banyak masyarakat yang mengeluhkan sulitnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi ini direspon oleh pemerintah dengan meluncurkan sejumlah program guna mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat terutama tentang pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Pemerintah mencanangkan berbagai program dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi kelompok masyarakat dalam rangka mendorong percepatan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 secara massif dan sistematis .

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia mengembangkan Program Kewirausahaan dan Padat Karya Produktif . Program kewirausahaan dinilai dapat menjadi salah satu solusi permasalahan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. Negara akan maslahat atau menjadi baik, ketika keluarga sebagai bagian terkecil Negara tersebut maslahat. Hanya saja, ekonomi umat saat ini terganggu karena adanya pandemi corona. Sehubungan itu Lembaga Kemaslaharan Tenaga Nahdlatul Ulama (LKK-NU) berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia  memberikan stimulus kelompok-kelompok tenaga kerja mandiri lewat pemberdayaan usaha kecil dengan membangun ekosistem usaha tanpa meninggalkan potensi dan kearifan local.

Kaum ibu sebagai bagian yang sangat penting dalam mengatur roda ekonomi dalam keluarga tentunya menjadi pihak yang juga sangat merasakan dampak pandemic covid 19. Adanya pembatasan social berskala besar yang diterapkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penularan covid 19 berdampak pada pembatasan kegiatan ekonomi. Mereka yang biasanya mencari nafkah dengan leluasa kini dibatasi raung geraknya bahkan di rumahkan bagi yang bekerja di pabrik maupun buruh bangunan.

Kaum ibu maupun kaum perempuan yang mendominasi dalam mengatur ekonomi keluarga memilik banyak peran dalam menghadapi permasalaha keluarga. Dalam penelitian tentang perempuan suku Dani yang selain berperan sebagai isri yang harus tunduk sepenuhnya pada suami tetapi juga sebagai ibu yang bertanggung-jawab dan membesarkan  dan mendidik anak, bahkan menjadi penopang ekonomi keluarga.

Seorang perempuan bernama Muslimah dari Depok yang awalnya adalah TKW di Malaysia dan Brunai Darussalam kini sukses menjadi pengusaha keripik singkong. Peran Muslimah dalam memberdayakan perempuan melalui kewirausahaan social ditunjukkan dalam tiga dimensi antara lain, sumber daya, agensi dan pencapaian. Ketiga dimensi ini merupakan proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Muslimah. Pertama, Muslimah memberdayakan sumber daya manusia melalui pemberian pelatihan mengolah sumber daya alam untuk dapat dijual. Kedua, Muslimah berinisiatif untuk menjadi agen perubahan dalam lingkungannya dengan memotivasi perempuan untuk dapat mandiri dan berwirausaha. Ketiga, hasil yang dicapai pada pemberdayaan ini yaitu bertambahnya jumlah perempuan yang berwirausaha dalam lingkungannya. Sehingga, kewirausahaan social yang dilakukan berdampak pada peningkatan kesejahteraan sosial pada perempuan.

Beberapa potret tentang peran perempuan dalam kehidupan diatas  memberi gambaran kepada kita bahwa perempuan mampu melakukan hal hal diluar kodratinya tak terkecuali berwirausaha. Ini mendorong peneliti untuk meneliti sejauh mana peran ibu-ibu muda yang tergabung dalam kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” dalam mengembagkan program kewirausahaanya untuk mencapai kemandirian ekonomi tanpa meninggalkan tugas kerumah-tangganya.

Kewirausaan yang dilakukan bersama oleh komunitas perempuan menjadi menarik untuk didalami mengingat perempuan adalah pribadi unik yang mempunyai segudang tugas dan kodrati yang tidak bisa ditinggalkan namun mampu melakukan aktivitas diluar itu semua dan memberikan kemanfaatan untuk ketahan ekonomi keluarga.

 

B. PEMBAHASAN

  1. Profil Singkat Kelompok Usaha Bersama “Fatma Sejahtera”

“Fatma Sejahtera” adalah suatau kelompok usaha bersama yang beranggotakan ibu ibu muda yang tergabung dalam kelompok majlis ta’lim Fatayat NU kapanewon Playen. Kelompok usaha ini berdiri sejak tanggal 9 Oktober 2020 sesuai berita acara pembentukan kelompok budidaya lele yang ditanda-tangani oleh Lurah kalurah Bleberan Bapak Supraptono. Kelompok usaha ini mempunyai kantor sekretariat di rumah Ibu Rumiyanti, S.Pd.I yang beralamat di dusun Bleberan, kalurahan Bleberan, kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Kelompok usaha “Fatma Sejahtera” beranggotakan 20 orang yang berasal dari beberapa dusun yang ada di kalurahan Bleberan.

Kelompok “Fatma Sejahtera” bergerak dalam usaha budidaya lele yang mendapatkan modal usaha dari program kewirausahaan kerjasama antara Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan Lembaga Kemaslahatan Kelurga Nahdlatul Ulama (LKK-NU) sebesar 40 juta rupiah.

Latar belakang ekonomi anggota kelompok usaha “Fatma Sejahtera” sangatlah beragam. Ada yang bekerja sebagai guru honorer, petani, pedagang pasar dan sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga. Pembentukan kelompok ini berawal dari adanya program kewirausahaan kerjasama antara Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan Lembaga Kemaslahatan Kelurga Nahdlatul Ulama (LKK-NU) yang dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi kelompok masyarakat dalam rangka mendorong percepatan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 secara massif dan sistematis. Selanjutnya para ibu-ibu muda yang tergabung dalam majlis ta’lim Fatayat NU kapanewon Playen ini sepakat untuk membentuk kelompok usaha bersama.

 

  1. Peran Ibu-Ibu Muda dalam Program Kewirausahaan “Fatma Sejahtera”

Dalam menjalankan usaha bersama ini, anggota kelompok Fatma sejahtera melakukan banyak hal untuk meningkatkan pendapatan dan mengembnagkan usahanya, diantaranya:

a) Membentuk kelompok Usaha bersama

Kelompok usaha “Fatma Sejahtera” lahir atas dasar kesepakatan bersama dari kelompok majlis ta’lim Fatayat NU kapanewon Playen yang kebberdomisili di kalurahan Bleberan. Kelompok usaha ini terbentuk atas dasar tujuan yang sama untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Setelah melalui proses panjang kelompok usaha ini sepakat untuk menjalankan usaha budiaya lele.

Kelompok ini dibagi menjadi 3 sub kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang yang mengelola 3 kolam budidaya lele. Titik 1 berada di dusun Bleberan, titik 2 berada di dusun Srikoyo dan titik 3 berada di dusun Ngrancang. Untuk mengevaluasi perjalanan usaha, kelompok ini mengadakan pertemuan rutin setiap bulan. Pertemuan ini dijadkan sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi terkait permasalahan dan solusi yang ada dalam tata kelola kelompok usaha “Fama Sejahtera”

Di era digital ini, selain melakukan komunikasi secara langsung, kelompok ini juga melakukan komunikasi secara maya melalui grup WA, instragam, Facebook dan media social lainya. Asas kerja dalam kelompok ini adalah asas gorong-royong dan kekeluargaan dimana segala sesutau harus dimusyawarahkan bersama dan segala kegiatan juga dilakukan secara bersama-sama.  Kondisi keuangan kelompok dan pembagian hasil usaha dialkukan secara periodic dan dilaporkan dalam rapat rutin setiap bulannnya.

 

b) Menjalin Kemitraan Pendukung Usaha

Kelompok usaha “Fatma Sejahtera” yang lahir di masa pandemi dengan situasi perkembangan perkembangan teknologi tentunya melakukan berbagai upaya untuk menjaga eksistensi dan kemanfaatan kelompok ini. Diantara stategi yang dilakukan adalah dengan menjalin kemitraan dengan pihak luar yakni:

1).  Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)

Kerjasama dengan LKKNU dialkukan baik ditingkat Kabupaten maupun Propinsi. Kerjasama diwujudkan dalam bentuk pemberian stimulus bantuan dana bagi tenaga kerja Mandiri (TKM) sebesar Rp. 40.000 .0000  untuk pengemabngan usaha. Hal ini dibuktikan dengan penanda tanganan penerimaan bantuan pada 29 Desember 2020. Bentuk lain kerjasama dengan lembag ini adalah dalam kegiatan pelatihan program kewirausahaan terkait penata usahaan keuangan dan pengadministrasian kelompok usaha bersama.

2). Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul

Kelompok “Fatma Sejahtera” juga menggandeng kemitraan dengan DKP Kapubaten Gunungkidul yang dinilai mempunyai akses informasi yang dibutuhkan dalam memperkuat kelompok usaha budidaya lele. Wujud dari kerja sama ini dilakukan dengan adanya pelatihan tentang tata cara budiaya lele tanggal 9 Januari 2021 yang diikuti oleh seluruh anggota “Fatma Sejahtera”.

Pelatihan lain yang pernah dilakukan adalah pelatihan hama ikan yang dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 9-11 maret 2021. Dalam pelatihan ini, kelompok ini juga diberikan pelatihan tentang cara membuat pakan organic untuk meningkatkan hasil produksi budidaya lele. Selaian itu bentuk kerjasama yang dilakukan adalah terkait pemeliharaan kesehatan rutin ikan lele. Ketika ikan lele mengalami sakit seperti jamuran atau kembung, kami langsung menghubungi pihak DKP Kabupaten Gunungkidul. Dan kemudian pihak DKP akan mengirim dokter ikan untuk memberikan obat atau treatment pada ikan agar segera sehat. Hal ini sangat bermanfaat mengingat anggota “Fatma Sejahtera” ini adalah kaum ibu yang belum pernah punya pengaaman tentang budidaya lele

c. Strategi dan Inovasi Pemasaran yang tepat

Pemasaran hasil produksi adalah hal penting dalam mendapatkan keuntungan. Hal ini juga menjadi perhatian yang serius para ibu-ibu kelompok usaha “Fatma Sejahtera” untuk mendapatkan keuntungan sesuai harapan. Untuk itu diperlukan strategi dan inovasi yang tepat untuk mencapaianya.  Diantara yang dilakukan kelompok ini dalam bidang pemasaran adalah :

1).  Pemasaran secara online

Di era saat ini, dimana komunikasi sudah demikian canggih maka pelaku usaha harus menyesuiakn diri. Promosi hasil produksi dari kelompok ini dilakukan melalui media social instragram, wa grup dan status wa dari masing-masing anggota Fatma sejahtera. Selain pemasaran secara online, kelompok ini juga bermitra dengan para pedagang pasar dalam memasarkan hasil produksi lele segar. Kombinasi pemasaran secara online dan offline ini dinilai sangat tepat karena setiap kali panen raya, ikan lele terjual habis dalam waktu yang cukup singkat. Kegiatan panen raya diberikan apresiasi yang baik oleh ketua LKKNU kabupaten Gunungkidul karena berhasil dengan baik.

2).  Pesan antar

Era pandemic covid 19 yang mengakibatkan adanya pembatasan ruang gerak masyarakat telah memaksa kita untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Kini hampir semua kebutuhan dapat dibeli secara online dan pembeli hanya tinggal menunggu barang datang. Fenomena ini dibaca oleh kelompok ini dengan menerapkan strategi pemasaran pesan antar. Sehingga pembeli tinggal memesan barang dan menunggu pesanan datang dari kelompok “Fatma Sejahtera”

3).  Produksi olahan

Kreativitas dan inovasi memang mahal harganya. Oleh karena itu kelompok “Fatma Sejahtera” melakukan inovasi dan berkreasi untuk menjual hasil produksi lele dalam bentuk olahan makanan. Selama ini selain menjual lele dalam bentuk lele segar maupun lele betet (sudah dibersihkan). Kelompok ini juga menjual lele dalam bentuk lele bumbu dan lele siap saji dengan varian lele crispy, lele mangut maupun lele bumbu lengkuas. Hal ini terbukti menaikan omzet penjualan dan daya beli masyarakat yang pada akhirnya meningkatan keuntungan kelompok “Fatma Sejahtera”

 

d. Pengembangan Jenis Usaha

Sete;ah dua tahun berjalan, kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” ini mengembangkan jenis usahanya dengan melakukan beberapa hal, yakni”

  1. Usaha Ternak Kambing

Setelah berjalan kurang lebih dua tahun dengan berbagai dinamika usaha yang dialami, kelompok ini mampu eksis bertahan dan memberi kemanfaatan bagi anggotanya. Dari keuntungan usaha yang dimiliki selajutnya kelompok ini membangun usaha baru dibidang peternakan kambing. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan potensi yang ada pada masing-masing anggota kelompok ini.

Sebagian dari anggota kelompok ini adalah petani yang memiliki sawah atau ladang yang bisa menjadi sumber pakan ternak yang cukup memadai untuk mendukung usaha ternak kambing.

 

  2. Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Simpan pinjam menjadi suatu usaha yang cukup menjanjikan di lingkungan masyarakat, tak terkecuali dalam kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” ini. Usaha simpan pinjam dilakukan oleh kelompok ini hanya untuk melayani kebutuhan anggota dengan bagi hasil yang sangat rendah yakni 1% untuk meringankan beban anggota .

 

C. PENUTUP

Komunitas usaha yang dibentuk oleh perempuan khususnya ibu muda cenderung memiliki daya tahan yang lebih karena dilandasi semangat mewujudakan ketahanan ekonomi keluarga yang sangat dekat dengan kehiduoan dan tugas mereka sebagai perempuan dalam mengelola keuangan keluarga. Kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” menjadi salah satu contohnya. Sampai dengan saat ini kelompok usaha ini masih tetap eksis dan  terus berkembang hingga mampu melebarkan usahanya dalam bentuk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” bisa menjadi satu contoh komunitas dengan kreativitas tanpa batas yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk melakukan hal serupa dengan tujuan untuk mewujudkan ketahanan ekonomi keluarga yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terobosan yang dilakukan oleh kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” yang meliputi kerjasama dengan berbagai stake holder, inovasi pemasaran, variasi komoditi jual, dan pengembangan usaha ke bidang yang lain merupakan kreativitas kelompok yang membuktikan keeksisan kelompok ini dalam menghadapai tantangan dan hambatan dalam perjalanan usahanya.

Jejak kelompok usaha bersama “Fatma Sejahtera” ini bisa diadopsi dan dikembangkan lagi dengan tujuan yang sama yakni kesejahteraan anggota.

Ikuti tulisan menarik arum setyaningsih lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB