x

Dokumentasi kegiatan FeminisThemis

Iklan

Deva Yohana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 September 2023

Kamis, 14 September 2023 07:34 WIB

Kisah Nissi dalam Mewujudkan Kesetaraan Pendidikan bagi Teman Tuli melalui FeminisThemis

Nissi adalah founder dan pegiat komunitas FeminisThemis yang berfokus pada edukasi feminisme dan kekerasan seksual dengan target utama penerima manfaat adalah para teman tuli.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemajuan teknologi mempengaruhi beragamnya cara dalam menempuh pendidikan. Salah satunya adalah maraknya pembelajaran yang dilaksanakan secara daring melalui berbagai platform, misalnya Zoom dan Google Meet. Bentuknya pun beragam, mulai dari kelas, FGD, hingga webinar.

Adanya kemajuan tersebut membuat pendidikan jauh lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah. Mulanya kita mengira jika yang tidak bisa mengaksesnya adalah mereka yang tinggal di daerah terpencil karena susah sinyal dan/atau tidak tersedianya perangkat yang memadai.

Namun, tahukah kamu kalau pembelajaran daring yang selama ini diadakan masih jauh dari kata ramah terhadap teman-teman tuli? Sangat jarang kita menemukan penyelenggara pembelajaran yang menggunakan juru bahasa isyarat (JBI), sehingga teman tuli dapat terlibat di dalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketidaksetaraan dalam akses pendidikan itulah yang mendorong Nissi, panggilan akrab Nissi Taruli Felicia, untuk menyediakan ruang bagi teman tuli untuk belajar bersama, terutama menyangkut tema feminisme dan kekerasan seksual yang pembicaraannya masih jarang melibatkan para perempuan tunarungu. Nissi sendiri merupakan seorang tuli dan kurangnya akses terhadap teman tuli menjadi keresahan baginya.

Lahirnya FeminisThemis

Tepat pada perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2021, Nissi dan beberapa temannya mencetuskan ide untuk melahirkan sebuah komunitas yang bisa menjadi wadah bagi para perempuan tuli untuk belajar mengenai feminisme dan kekerasan seksual yang dapat menimpa siapa saja, tidak terkecuali perempuan tuli. Komunitas tersebut diberi nama FeminisThemis.

FeminisThemis adalah komunitas feminis tuli yang memiliki fokus pada edukasi mengenai kekerasan seksual dan diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan tuli di Indonesia. Komunitas ini memiliki misi untuk menciptakan komunitas feminis yang inklusif dan edukatif bagi individu tuli dalam melawan ketidakadilan serta memperjuangkan kesetaraan gender.

Komunitas FeminisThemis didirikan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang mudah diakses oleh teman-teman tuli dan meningkatkan kesadaran akan gerakan feminisme di kalangan mereka. FeminisThemis juga berfungsi sebagai jembatan antara komunitas feminis dengar dengan komunitas tuli. Melalui cara ini, mereka dapat lebih memahami dunia tuli melalui komunitas FeminisThemis.

Dalam melaksanakan kegiatannya, komunitas ini selalu melibatkan JBI sebagai perantara berkomunikasi antara teman tuli dan teman dengar.

Program FeminisThemis Academy

Salah satu program yang diadakan oleh FeminisThemis Academy. Program ini merupakan program tahunan berbentuk lokakarya. Diadakan selama kurang lebih 6 bulan, FeminisThemis Academy  adalah forum edukasi tentang kekerasan seksual, kesetaraan gender, dan dunia tuli. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesadaran diri dan kesetaraan gender untuk mencegah kekeran seksual yang kerap menimpa teman tuli.

Berdasarkan data Catatan Tahunan (CATAHU) 2021 yang dikeluarkan oleh Komnas Perempuan, tercatat 8 perempuan tuli menjadi korban kekerasan seksual. Ini belum termasuk yang tidak dilaporkan ke Komnas. Salah satu faktor yang menyebabkan kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan tuli adalah karena keterbatasan akses informasi terhadap seksualitas dan pencegahan kekerasan.

Karena hal tersebut, FeminisThemis mengadakan kegiatan ini dengan mengangkat enam tema, yakni (1) Feminisme 101; (2) Consent, Hak Batasan Tubuh, dan Bentuk Kekerasan Seksual; (3) Pemahaman Dasar Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS); (4) Panduan Pencegahan dan Pendampingan Kekerasan Seksual, (5) SOGIESC (Sexual Orientation, Gender Identity. Expression, and Characteristic) Dasar, (6) HKSR (Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi) dan Infeksi Menular Seksual.

Pelaksanaan FeminisThemis Academy melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya bekerja sama dengan komunitas yang mengangkat isu serupa, sehingga mereka bisa saling belajar. Tentu saja, program ini juga melibatkan juru bahasa isyarat.

Selain FeminisThemis Academy, Nissi dan kawan-kawan mengadakan program lainnya yang bisa kita simak dan ikuti melalui sosial media mereka. Komunitas ini pun gencar membuat konten edukasi bahasa isyarat agar penggunaannya dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Semoga  semangat Nissi dapat memotivasi kita untuk menyediakan akses pendidikan yang inklusif bagi semua orang. Ini bisa berdampak pada kemajuan pendidikan negeri ini dan sebagai tanda kita cinta Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Deva Yohana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB