Pap Lagi Nonton Bioskop

Summer bear bear lagi nonton bioskop di hari lain. Dia mengirimkan pap, jepretannya aku simpan di galeri gadgetku.

Summer bear bear..

Wanita kemarin yang pernah aku ceritakan. Wanita yang akhir-akhir ini dekat denganku. Mungkin lebih tepatnya aku yang mendekati.

Hehehe...

Hidup memang misteri ya. Begitu yang kurasakan saat mengenal wanita ini. Kalau aku ingat kembali, aku masih tidak menyangka akan terasa sedekat ini dengan wanita ini.

Wanita sederhana yang berprofesi sebagai advokat. Aku ingat lagi, sebelumnya aku belum pernah dekat dengan wanita yang berprofesi sama seperti dirinya.

Ini maksud Tuhan apalagi? Mau beri aku pelajaran apalagi? Kadang aku merasa lelah kalau harus gagal lagi kaya pengalaman sebelumnya.

Bisakah yang ini berhasil?

Aku suka.

Aku belum pernah dekat orang seperti dirinya. Langsung terasa nyaman. Meskipun dia belum tentu merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan.

Aku tahu ini sangat menantang. Udah beda negera, beda etnis, beda mata uang, beda bahasa pula.

Terus aku merasa insecure karna menebak pasti ini wanita cerdas. Dia aja pascasarjana, sedangkan aku?

Akhir-akhir ini Summer bear bear sering mengunjungi bioskop.

Kemarin dia mengirimkan sebuah foto, jepretan struk atau tiket bioskopnya. Dia nonton sendirian ternyata. Aku pikir dia bersama temannya.

Selera humornya juga bagus ternyata. Dia bilang dia nonton bersama oranglain tapi yang tidak dia kenal. Ya, aku pikir dia mengenal mereka. Masing-masing bayar sendiri untuk dirinya sendiri. Di dalam ruangan itu dia nonton dengan banyak orang tapi dia tidak mengenalnya.

Aku tertawa mendengar lelucon sederhananya itu.

Hari Sabtu, dia berada di Malaysia sedangkan aku di Indonesia. Dia nonton bioskop lagi. Dia mengirimkan hasil jepretannya. Dia membeli popcorn dan soft drink. Aku melihat itu pada jepretannya.

Apakah dia nonton sendirian? Kenapa sih aku se-lebay ini? Selalu mikir dia pasti nonton dengan seseorang.

Jika iya, apa urusanku? Benar juga sih, apa urusanku?

Sepertinya aku belum benar-benar sembuh dari luka masa laluku. Kadang aku merasa wanita ini akan sama seperti wanita lainnya. Padahal aku harus mengenalinya dulu.

Aku melihat struk pembeliannya itu. Dia membeli popcorn dan aku pun tahu dia duduk pada seat berapa. Judul film dan hall berapa pun aku tahu.

Ternyata dia se-terbuka itu.

Tapi aku masih saja menyimpan rasa curiga, ah ini pasti lagi gabut aja. Pasti ini tipe wanita yang lagi bosan datang minta dihibur. Nanti bakal pergi juga kaya wanita yang pernah hadir di hidupku.

Aku memandang terus tiket itu dan screenshot yang dia kirim.