x

Iklan

ilma aghni

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Oktober 2023

Selasa, 31 Oktober 2023 18:37 WIB

Pentingnya Emansipasi Wanita pada Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer

Novel menjadi salah satu karya sastra yang sampai saat ini masih populer di kalangan masyarakat. Novel ini berisi dukungan penulis terhadap perlunya emansipasi wanita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emansipasi merupakan pembebasan atau persamaan hak sesama kaum wanita maupun dengan kaum pria. Emansipasi wanita sendiri menjadi wadah strategi yang diaplikasikan oleh para perempuan agar dirinya terbebas dari otoritas dan kekuasaan laki-laki. Harapan hadirnya emansipasi wanita supaya perempuan bisa menumpas permasalahan-permasalahan hidup serta memajukan potensi diri.

Pada novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer telah ditemukan beberapa penindasan terhadap kaum wanita.

“Kemarin malam Ia dinikahkan. Dinikahkan dengan sebilah keris. Detik itu Ia tahu, kini ia bukan anak bapaknya lagi. Ia bukan anak emaknya lagi. Kini ia istri sebilah keris, wakil seseorang yang tak pernah dilihatnya seumur hidup.” (GP: 12)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gadis Pantai ialah anak dari pelayan yang miskin. Maka dari itu orang tua Gadis Pantai sangat menyetujui jika anaknya dinikahkan oleh Bendoro karena dapat mengubah nasib sang anak. Pada bagian ini, Gadis Pantai tidak menolak sama sekali karena ingin menuruti keinginan orang tuanya.

“Seribu ampun Bendoro. Sahaya dengar tuanku telah ceraikan sahaya." Gadis Pantai terlupa pada ketakutannya demi bayinya. "Apa kau tak suka?" ucap Bendoro. "Sahaya cuma seorang budak yang harus jalani perintah Bendoro." (GP: 257)

Setelah melahirkan anak dari Bendoro, Gadis Pantai diceraikan begitu saja tanpa adanya perbincangan terlebih dahulu. Setelah diceraikan, Gadis Pantai diusir dari rumah tersebut, juga harus meninggalkan sang anak bersama Bendoro. Terlihat pada kutipan berikut.

"Tidurkan dia di tempatnya," ucap Bendoro angkuh. "Sahaya adalah emaknya, sahaya yang hina ini, tuanku. Bagaimana sahaya harus urus dia di kampung nelayan sana? Ia anak seorang bangsawan, tak mungkin diasuh secara kampung,” ucap Gadis Pantai. "Aku tak suruh kau mengasuh anakku," ucap Bendoro pada Gadis Pantai. "Haruskah sahaya pergi tanpa anak sahaya sendiri, tuanku?" (GP: 257)

Gadis Pantai tidak memiliki perlawanan yang kuat terhadap Bendoro, karena Bendoro lebih unggul darinya, dari segi fisik maupun materi.

"Tahan dia!" seru Bendoro sambil mengayun-ayunkan tongkatnya. Seperti sebuah peleton serdadu, bujang-bujang laki dan perempuan lari menahan dan mengepung Gadis Pantai. "Bukan pencuri aku!" teriak Gadis Pantai dengan lantang. "Semua kutinggalkan di kamar. Aku cuma bawa anakku sendiri. Cuma anakku sendiri," kakinya menyepak tapi bujang-bujang lain mendesak. "Maling" bentak Bendoro. "Ayo. Lepaskan bayi itu dari gendongannya. Kau mau kupanggil polisi? Marsosé?" "Aku cuma bawa bayiku sendiri. Bayiku! Bayi yang kulahirkan sendiri. Dia anakku, bapaknya seorang setan, iblis. Lepaskan!" Seseorang memukul mulutnya hingga berdarah. Masih terdengar orang berbisik ke telinganya, "Kau hanya dipukul sedikit." Ia tak tahu kepala tongkat Bendoro mengucurkan darah pada bibirnya. Bayi itu tahu tahu telah lepas dari tubuhnya, dan selendang itu tergantung kosong di depan perutnya. (GP: 264)

Dari kutipan tersebut, terdapat kekerasan yang dilakukan oleh Bendoro terhadap Gadis Pantai dengan memukulkan tongkatnya hingga mengenai bibir Gadi Pantai. Dari kutipan tersebut juga ditemukan diskriminasi gender, sebagaimana seorang Ibu yang ingin mengasihi anaknya ternyata difitnah menjadi seorang maling.

Kesimpulan: Dari kutipan-kutipan di atas, emansipasi wanita sangat diperlukan. Adanya wanita yang mau mengenyam pendidikan setinggi mungkin, menjadikan hidupnya semakin berpotensi, juga laki-laki tidak dapat merendahkan perempuan semaunya. Emansipasi wanita sampai kini memiliki peran yang sangat penting bagi kaum wanita agar kualitas hidupnya terus berkembang dan terjadinya diskriminasi gender semakin kecil.

Ikuti tulisan menarik ilma aghni lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu