x

Siluet seorang lelaki membawa bendera merah putih

Iklan

Nadya Khennis Rozana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Maret 2023

Kamis, 16 November 2023 06:55 WIB

Indonesia Terancam Gagal Menjadi Negara Maju 2045?

Masalah utama lainnya adalah ketidaksetaraan pembangunan antarwilayah di Indonesia. Meskipun beberapa daerah telah berkembang dengan pesat, masih ada daerah yang tertinggal dalam pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan akses pendidikan. Ketidaksetaraan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan menghancurkan visi Indonesia sebagai negara maju secara merata.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia memiliki visi ambisius untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, yang menandai seratus tahun kemerdekaan. Namun, ada beberapa tantangan kritis yang dapat menghambat pencapaian tujuan ini. 

Bahkan, target Indonesia ini dipredikasi bisa gagal. Hal ini diungkapkan dalam dokumen White Paper dari LPEM FEB UI yang berjudul Dari LPEM Bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029. Di dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa untuk mencapai target menjadi negara maju 2045, pertubuhan ekonomi Indonesia harus tembus di atas 6%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar di angka 5%.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain saat memiliki pendapatan per kapita yang sama. Misalnya, pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan mencapai 12%, China 10,6%, Malaysia 6,8% dan Thailand 7,5%.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut didorong oleh kontribusi sektor manufaktur yang tinggi terhadap PDB. Contohnya saja sektor manufaktur Korea Selatan yang menyumbang 28% terhadap PDB negara, sektor manufaktur Malaysia menyumbang 30%, dan sektor manufaktur China menyumbang 32%.

Sedangkan sektor manufaktur Indonesia hanya berkontribusi 18% terhadap PDB. Ini terjadi karena pemerintah Indonesia selama ini tidak berinvestasi dalam sumber daya manusia. Jadi, profuktivitas terhadap barang dan jasa terbilang sangat rendah. Indonesia pun masih tertinggal dalam ekspor barang berteknologi tinggi.

Perlu diingat, negara tetangga yang telah lama berada pada Upper Middle Income Country yaitu Malaysia dan Thailand masih belum berhasil keluar dari Middle Income Trap selama belasan tahun. Bahkan, Malaysia mengundur ambisinya untuk menjadi negara maju pada 2020 menjadi 2030. Sedangkan Thailand masih belum mampu menggandakan pendapatannya selama 12 tahun. 

Selain itu, masalah utama lainnya adalah ketidaksetaraan pembangunan antarwilayah di Indonesia. Meskipun beberapa daerah telah berkembang dengan pesat, masih ada daerah yang tertinggal dalam pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan akses pendidikan. Ketidaksetaraan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan menghancurkan visi Indonesia sebagai negara maju secara merata.

Pertumbuhan penduduk yang cepat pun dapat menjadi hambatan serius bagi pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan masyarakat, kemiskinan dapat meningkat, dan sumber daya alam dapat habis.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu bersatu untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Melalui kebijakan yang bijaksana, reformasi struktural, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, Indonesia memiliki potensi untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan mencapai tujuan menjadi negara maju pada tahun 2045.

Ikuti tulisan menarik Nadya Khennis Rozana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB