Tak selamanya kala edaran cuaca berubah tepat buana berseri, menerawang langit gemintang berkelip saling berkabar.
Sampur gantung melayang-layang, menggapai-gapai, memanggil-manggil sekar wangi bunga setaman merebak menyusul kekasih bianglala.
Sore katanya akan tiba setelah kidung lilin-lilin menyala berkabut warna senjakala bukan jingga hampir sedekat memerah.
Kalau rindu bukan buah dari cinta, lantas siapa meletakkan kangen ingin mencapai awan-awan, meski mendung sekalipun badai.
Bukan rindu seperti biasa, bukan kangen selewat hembusan angin, jendela terbuka pandangan meluas, datanglah tanpa tanda petik suara.
Tak sekadar majas mengurai roman, biarkan alami berjuta kumbang menyanyi cerita kupu-kupu pelangi, ilalang menjulang memberi teduh.
Kalau itu harapan menunggu kesetiaan tak lalai saat perubahan sekalipun cerita menutup jendela.
***
Jakarta Indonesiana, Desember 06, 2023.
Salam menulis di warung kopi.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.