Para pengusaha Australia menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan bulan lalu karena ketahanan ekonomi berkontribusi pada pasar tenaga kerja yang ketat menjaga kemungkinan kenaikan suku bunga Reserve Bank.
Tingkat pengangguran naik di bulan Oktober menjadi 3,7%, dengan 54.900 pekerjaan ditambahkan untuk bulan tersebut, Biro Statistik Australia melaporkan pada hari Kamis. Dari jumlah tersebut, 17.000 adalah posisi penuh waktu.
Para ekonom pasar memperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi 3,7% dari level 3,6% di bulan September, namun dengan hanya 24.000 pekerjaan yang ditambahkan.
Tingkat partisipasi, yang melacak porsi populasi yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan, naik 0,2 poin persentase ke rekor 67%.
Namun, Bjorn Jarvis, kepala statistik tenaga kerja ABS, mengatakan bahwa ukuran-ukuran lain, seperti jam kerja, menunjukkan adanya pelonggaran. Lonjakan pekerjaan di bulan Oktober mengikuti kenaikan 8.000 di bulan September.
"Melihat selama dua bulan terakhir, peningkatan ini setara dengan pertumbuhan lapangan kerja rata-rata sekitar 31.000 orang per bulan, yang sedikit lebih rendah dari pertumbuhan rata-rata 35.000 orang per bulan sejak Oktober 2022," kata Jarvis.
Pertumbuhan jam kerja tahunan melambat menjadi 1,7%, turun dari sekitar 5% di pertengahan tahun, dan kurang dari pertumbuhan lapangan kerja tahunan sebesar 3%, katanya.
Angka-angka pekerjaan tersebut mengikuti rilis ABS hari Rabu yang menunjukkan indeks harga upah telah naik 1,3% pada kuartal September, kenaikan kuartalan terbesar dalam 26 tahun sejarah survei. Laju tahunan sebesar 4% juga merupakan yang terbesar dalam lebih dari 14 tahun. Kekuatan ekonomi yang mendasari mendorong RBA untuk menaikkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto minggu lalu. RBA juga memperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi sekitar 4,3% pada bulan Juni mendatang, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu sekitar 4,5%.
Sebelum angka-angka pasar tenaga kerja hari Kamis, para investor telah menilai kemungkinan RBA akan mengikuti kenaikan suku bunga bulan ini dengan kenaikan suku bunga lainnya di bulan Desember kurang dari 10%. Mereka juga mempertaruhkan peluang kenaikan suku bunga tahun depan dengan peluang kurang dari 50-50, menurut ASX.
Segera setelah data hari Kamis, dolar sedikit lebih rendah, diperdagangkan sedikit di atas angka 65 sen AS. Saham-saham menahan kerugian sekitar 0,25% untuk hari itu.
Stephen Wu, seorang ekonom senior CBA, mencatat bahwa angka pekerjaan bulan Oktober didorong oleh "efek sementara pada pekerjaan, jam kerja, dan partisipasi" dari referendum Suara Aborigin dan Penduduk Selat Torres yang diadakan pada tanggal 14 November.
"Mengingat hal itu, kita dapat mengharapkan beberapa pengembalian bulan depan, mungkin lebih pada ketenagakerjaan, mengingat hal itu lebih kuat dari yang diharapkan," kata Wu, menambahkan bahwa angka indeks harga konsumen untuk bulan Oktober "akan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan" dalam hal rilis data sebelum pertemuan dewan RBA pada 5 Desember.
Warren Hogan, kepala penasihat ekonomi di Judo Bank, mengatakan bahwa angka-angka pekerjaan tersebut "luar biasa" dan bukti bahwa ekonomi "beroperasi di luar kapasitasnya".
Para peneliti akan mempelajari "eksperimen ekonomi untuk tahun-tahun mendatang" karena Australia terus menyerap lonjakan pencari kerja seiring dengan membengkaknya populasi, katanya.
Hogan mengatakan bahwa peluang kenaikan suku bunga RBA ke-14 pada 5 Desember masih kurang dari 50:50 namun dewan bank tidak akan bertemu lagi hingga Februari dan akan mengadakan pertemuan enam mingguan setelah itu. "Permintaan tenaga kerja masih sangat kuat," katanya. "Kami tidak melihat siklus yang normal."
Pengangguran kaum muda naik menjadi 8,7% bulan lalu, sementara jumlah total orang yang menganggur naik 27.900, yang mencerminkan tingkat partisipasi yang lebih tinggi.
Di antara negara-negara bagian, New South Wales memiliki tingkat pengangguran terendah di 3,4%, disesuaikan secara musiman, naik dari 3,3% di bulan September. Tingkat pengangguran di Victoria melonjak dari 3,5% menjadi 3,8%, Queensland naik dari 3,9% menjadi 4,3%, dan Australia Barat meningkat dari 3,3% menjadi 3,8%. Negara-negara bagian lainnya stabil atau sedikit lebih rendah.
Siti Nurani prodi manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Ikuti tulisan menarik Siti Nurani Y. lainnya di sini.
