“Seberat apapun masalahmu, bunuh diri bukanlah jawabannya. Hargai hidupmu, karena kamu layak untuk melihat banyak hal indah yang bisa kamu temukan di dunia ini.”
Beberapa waktu terakhir, sedang marak terjadinya kasus-kasus bunuh diri. Salah satunya adalah mantan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang yang nekat lompat dari lantai 12 ke balkon lantai 4 Gedung Filkom. Dia diduga melakukan hal tersebut karena depresi. Tentu hal tersebut membuat kita bertanya-tanya, kenapa seseorang bisa punya niatan untuk bunuh diri? Apakah dia tidak punya orang yang bisa membantunya?
Pastinya, seseorang yang telah melakukan bunuh diri punya pemicu masalah yang membuatnya melakukan hal tersebut, contohnya seperti karena masalah ekonomi, putus hubungan dengan orang terkasih, stres, mengalami kejadian tak menyenangkan dan lain sebagainya.
Pada tahun 2022, saya mempunyai pengalaman menanggapi teman yang depresi dan mempunyai niat untuk mengakhiri hidupnya. Untungnya, risiko bunuh dirinya tidak terlalu tinggi dan dia masih mempunyai kemauan untuk bercerita apa yang dia alami dan meminta bantuan.
Lalu, bagaimana jika kamu mengalami kejadian yang sama terhadap orang di sekitar kamu atau bahkan orang terdekat kamu memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri? Apa yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu mereka yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Tanyakan Mengenai Pikiran Bunuh Dirinya dan Dengarkan
Hal pertama yang dapat kamu lakukan yaitu membahas pemikiran bunuh dirinya dengan bertanya langsung dengannya seperti “Pernahkah kamu memikirkan untuk mengakhiri hidupmu?”. Biarkan dia menceritakan apa yang dirasakannya tanpa menyela dan dengarkan dengan penuh perhatian. Dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan itu dapat memberi rasa lega serta membantu kamu dan juga orang tersebut mengetahui tentang apa masalah yang sedang dia hadapi dan solusi apa yang tepat untuk diberikan. Saat sedang berbicara empat mata dengannya, jangan panik atau malah menghakiminya, hal tersebut dapat memperburuk keadaan karena orang tersebut malah akan merasa tidak dihargai kemudian tidak ingin melanjutkan pembicaraan.
Perlihatkan Rasa Peduli dan Dukungan
Setelah kamu mendengarkan orang tersebut, beri tahu ia bahwa kamu peduli dan mendukungnya. Tanyakan bagaimana kondisi mereka saat ini. Lalu, menjadikan diri kita sebagai tempat cerita yang aman dan nyaman untuk mereka dengan menjadi pendengar yang tidak terburu-buru dalam memberikan saran. Kamu bisa mengatakan hal-hal seperti “Apakah ada masalah berat yang sedang kamu hadapi dan apakah aku bisa membantu meringankannya?” “Jangan sungkan untuk meminta pertolonganku, aku selalu di sini untukmu”. Kata-kata ini dapat memberikan rasa aman dan dukungan kepada orang tersebut. Tetapi, jangan membuat janji yang tak bisa kamu tepati ya. Itu akan membuat orang tersebut tidak percaya dan kecewa denganmu.
Tawarkan Bantuan Professional
Jika kamu sudah melakukan hal diatas dan orang tersebut terlihat serius dalam niat bunuh dirinya, ajaklah dia untuk mencari bantuan professional. Kamu bisa menyarankannya untuk menemui psikolog atau konselor. Kamu juga bisa membantunya untuk mencari informasi tentang layanan kesehatan mental di sekitarmu. Yakinkan mereka bahwa menghubungi tenaga professional merupakan langkah terbaik untuk membantunya. Jika mereka setuju untuk menemui tenaga professional, temani mereka agar mereka merasa bahwa memang masih ada orang yang peduli dan mendukung mereka.
Itulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan ketika ada orang sekitarmu atau orang terdekatmu mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Ingatlah selain membantu temanmu, jangan lupa juga untuk menjaga diri sendiri, ya. Bantuan yang kamu berikan itu penting, tapi kesehatan mentalmu juga penting. Jika kamu merasa kewalahan atau stres, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain ya!
Ikuti tulisan menarik Muhammad Afif Alfatih lainnya di sini.
