x

Tahun Baru Islam 1442 Hijriah

Iklan

Dedeh nurhasanah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Desember 2023

Senin, 25 Desember 2023 20:34 WIB

Peristiwa Sejarah yang Berhubungan dengan Teori Dialektika

Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam agama Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Isra Miraj memiliki makna spiritual dan mengandung pelajaran tentang kekuasaan Allah serta pentingnya ketaatan dan ketabahan dalam iman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PENDAHULUAN

Filsafat sejarah adalah elemen dasar untuk bisa membangun kesadaran dunia sejarah. Bahkan, posisinya menjadi sangat penting bagi kajian sejarah, bukan karena hanya dari sama-sama cabang ilmu pengetahuan humaniora, tetapi juga karena mengajarkan cara berfikir dan mendalam tentang dunia masa lalu dengan realitasnya, baik sejarah sebagai peristiwa maupun sejaraah sebagai  berita. Dalam buku filsafat sejarah oleh Prof. Ajid Thohir menjelaskan bahwa, filsafat sejarah sering kali dipahami karena sesuatu yang rumit dan sangat abstrak, hal itu dikarenakan bukan lagi berbicara tentang sejarah sebagai narasi atau deskripsi, tetapi lebih terarah pada dimensi nalar argumentasi tentang dunia kesejarahan.

METODE

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Metode dan relevansi peristiwa ini menggunakan teori dialektika. Yang mana dialektika sendiri adalah pertentantangan sebab dan akibat suatu fenomena atau peristiwa. Para pendukung dialektika adalah para pengikut aliran struktur dan berpotenssi mengubah strukturalitas. Teori ini melihat bahwa suatu fenomena atau peristiwaa itu terjadi karena adanya sebab akibat.

Pandangan dialektika ini dikembangkan oleh Hegel. Menurutnya, dalam suatu proses sejarah itu tidak ada sesuatu yang kebetulan. Hegel menyamakan keajuan dalam proses sejarah dengan kemajuan pengetahuan manusia mengenai dunia. Sudut khas dari filsafat Hegel ini dengan paling tepat dapat dijelaskan dengan mengutip suatu contoh dari pengetahuan historis, pengetahuan tentang sejarah yang tidak terungkap secara sempurna dalam pertanyaan-pertanyaan yang dapat dibuat mengenai masa silam, melainkan dengan menggunakan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ssejarah seperti Renaissance atau revolusi Prancis. Adapun dasar dari teori dialektika ini adalah mengenai negasi dan penyangkalan, kepositifan sebaliknya menunjukan tidak adanya perkembangan, kemandegan menjadi fosil dab beku.

FENOMENA SEJARAH DARI TOKOH YANG DI AMBIL

Fenomena atau peristiwa sejarah yang akan direlevansikan oleh teori dialektika yang akan dibahas adalah peristiwa Isra Mi’raj. Peristiwa ini tentunya memiliki sebab dan akibat tertentu. Nabi

 Muhammad mendapat mukjizat berupa perjalanan ke langit ketujuh dalam satu malam yang disebut dengan . Peristiwa yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab Hijriah ini kerap dikisahkan sebagai hadiah Allah untuk Rasul-Nya yang sedang dilanda kesedihan karena ditinggal oleh istri dan paman tercintanya. Sepeninggalan istri tercintanya Khadijah dan paman tercintanya, Rasulullah juga mengalami tekanan teror dari kaum Quraisy. Tekanan-tekanan baik dari internal dan eksternal telah sempurna Rasulullah terima yang membuatnya terhimpit dari segala arah. Maka, Isra Mi’raj adalah cara Allah untuk menghibur hati Nabi Shallalahu ‘alaihi wasallam.

Dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 1

 سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ - ١

Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al Isra [17]:1)

Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam Islam yang merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan dari sana ke langit-langit tujuh untuk bertemu dengan Allah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian, menjelang hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.

  1. Isra (Perjalanan Malam):

Pada malam Isra, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan membawa Buraq, sebuah makhluk surgawi yang lebih cepat dari kilat. Nabi Muhammad naik Buraq dan pergi ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Di sana, beliau memimpin shalat bersama para nabi sebelumnya.

  1. Mi'raj (Kenaikan ke Langit):

Setelah Isra, Nabi Muhammad diangkat ke langit-langit tujuh, di mana beliau bertemu dengan para nabi seperti Musa, Isa, dan Ibrahim. Pada setiap langit, Nabi Muhammad menerima tugas dan instruksi dari Allah. Puncak peristiwa ini adalah sidang dengan Allah, di mana Nabi Muhammad mendekat dan berbicara langsung dengan-Nya. Selama Mi'raj, Nabi Muhammad juga menerima perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu. Peristiwa ini memperkuat iman Nabi dan umat Islam, serta menegaskan pentingnya shalat sebagai tiang agama. Isra Mi'raj dianggap sebagai bukti kebesaran Allah dan keutamaan Nabi Muhammad. Peristiwa ini sering diingat dan dirayakan dalam tradisi Islam, khususnya dalam bulan Rajab. Meskipun peristiwa ini tidak secara rinci dijelaskan dalam Al-Quran, banyak hadis dan literatur Islam menyampaikan kisah ini sebagai bagian dari kehidupan dan pengalaman kenabian Nabi Muhammad.

Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW naik ke langit bersama Jibril. Selama perjalanan ini, beliau melewati tujuh langit dan bertemu dengan beberapa nabi, termasuk Nabi Musa dan Nabi Isa.

Pertemuan dengan Nabi-nabi:

Di setiap langit, Nabi Muhammad bertemu dengan nabi-nabi yang mendukungnya dan memberikan petunjuk. Mereka memberi persetujuan atas misi kenabian beliau.

Sidrat al-Muntaha:

Perjalanan mencapai puncak dengan mencapai Sidrat al-Muntaha, pohon tertinggi di surga, yang menandai batas akhir pengetahuan manusia dan batas pencapaian Nabi Muhammad sebagai rasul.

Salat (Shalat) Lima Waktu:

Salah satu hikmah besar dari Isra Mi'raj adalah pemberian kewajiban salat lima waktu kepada umat Islam. Awalnya, Allah memerintahkan 50 kali salat, namun setelah pembicaraan antara Nabi Muhammad dan Allah, jumlahnya dikurangi menjadi lima kali. Isra Mi'raj memiliki makna spiritual dan mendalam dalam Islam, menegaskan kedudukan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah dan menegaskan pentingnya ibadah, khususnya salat, dalam kehidupan seorang Muslim. Peristiwa ini sering diingat dan dirayakan oleh umat Islam, khususnya pada malam Lailatul Isra Mi'raj.

ANALISIS

Peristiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam agama Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Isra Mi'raj merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan perjalanan melintasi langit-langit dan bertemu dengan para nabi, termasuk perjalanan ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Isra Mi'raj memiliki makna spiritual dan mengandung pelajaran tentang kekuasaan Allah serta pentingnya ketaatan dan ketabahan dalam iman. Peristiwa ini juga menegaskan posisi Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dan memperkuat pondasi ajaran Islam.

Secara historis dan kultural, Isra Mi'raj memainkan peran dalam memperkuat ikatan antara Mekah dan Yerusalem dalam konteks Islam. Peristiwa ini juga menjadi simbol keberkahan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW serta menunjukkan keajaiban kekuasaan Allah.Isra Mi'raj juga memiliki dampak dalam bentuk perayaan dan tradisi keagamaan dalam umat Islam, dengan malam Isra Mi'raj sering diisi dengan ibadah dan doa. Dalam kajian Islam, peristiwa ini sering dipelajari untuk memahami lebih dalam ajaran dan nilai-nilai agama.Penting untuk dicatat bahwa interpretasi dan pemahaman terhadap Isra Mi'raj dapat bervariasi di antara komunitas Muslim dan ulama. Meskipun secara umum dianggap sebagai peristiwa rohaniah yang signifikan, ada variasi dalam pemahaman rincian peristiwa ini.  Analisis terhadap Isra Mi'raj sering kali melibatkan pemahaman teologis dan spiritual, di mana umat Islam memandangnya sebagai manifestasi keajaiban Allah dan hubungan khusus-Nya dengan Nabi Muhammad. Peristiwa ini juga mengandung pesan moral dan ajaran agama yang dapat menginspirasi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN

Peristiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam agama Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Isra Mi'raj merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan perjalanan melintasi langit-langit dan bertemu dengan para nabi, termasuk perjalanan ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Isra Mi'raj memiliki makna spiritual dan mengandung pelajaran tentang kekuasaan Allah serta pentingnya ketaatan dan ketabahan dalam iman. Peristiwa ini juga menegaskan posisi Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dan memperkuat pondasi ajaran Islam. Isra Mi'raj juga menunjukkan pentingnya ibadah shalat dalam kehidupan seorang muslim, karena di dalam peristiwa ini Allah memberikan kewajiban shalat kepada umat Islam. Secara historis dan teologis, Isra Mi'raj menjadi bukti keajaiban dan kemuliaan Allah dalam membimbing umat manusia. Peristiwa ini mencerminkan hubungan yang erat antara Allah dan Nabi Muhammad SAW serta menunjukkan kebijaksanaan dan rencana-Nya dalam mengatur takdir umat manusia.

 

 

Ikuti tulisan menarik Dedeh nurhasanah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB