x

ilmu padi

Iklan

Shindid Gunagraha

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Januari 2024

Jumat, 26 Januari 2024 17:27 WIB

Keluasan Ilmu Sampai Kepada Kelembutan Akhlak

Saat ini orang sangat semangat ketika perbedaan menjadi salah satu ajang bermusuhan. Padahal semakin dalam ilmu agamanya, maka semakin rendah hati seseorang tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Keluasan Ilmu Sampailah Kepada Kelembutan Akhlak”

Dalam kehidupan manusia ilmu merupakan suatu cahaya yang penting dalam hidup, sebab tanpa ilmu manusia akan bingung dalam menentukan arah dan tujuannya. Pada dasarnya ilmu menekankan seseorang untuk mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Karena sejatinya manusia diciptakan oleh Allah di muka bumi bukan sekedar ada, melainkan ada tujuan dan tugas yaitu menjadi khalifatullah dan ‘abdullah.

            Fenomena sosial pada kondisi zaman saat ini, sebagian orang bermalas-malasan dalam menuntut ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Terkadang seseorang beralasan dengan memberikan alasan seperti terbatasnya umur, tenaga, bahkan ekonomi, padahal ilmu dapat dicari dengan rasa kemauan. Ketika seseorang hatinya tidak memiliki semangat serta niat mencari ilmu maka hal tersebut akan susah diraih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Dalam lingkup masyarakat terkadang masih kurangnya semangat dalam mencari ilmu, terkhusus ilmu agama. Padahal ilmu agama dapat dicari di majelis, pengajian dan lain sebagainya yang berpusat di masjid, namun tidak banyak orang yang berkeinginan untuk memperdalam ilmu agamanya. Hal seperti inilah yang akan menjadi suatu pintu awal dalam beragama secara moderat. Sebenarnya dengan memperdalam ilmu agama sedikit demi sedikit nantinya akan mengembangkan wawasan agama Islam secara luas, sehingga ketika dihadapkan suatu khilafiyah atau pandangan yang berbeda dalam pelaksanaan syariat agama khususnya ibadah,  maka seorang muslim yang memiliki wawasan keagamaan yang luas tidak akan terlalu memperdebatkan dan mempermasalahkan hal tersebut.

            Sebab saat ini orang sangat semangat dan tertarik ketika perbedaan menjadi salah satu ajang dalam bermusuhan. Padahal semakin dalam ilmu agamanya, maka semakin rendah hati seseorang tersebut. Namun, pada kondisi saat ini justru sebaliknya orang yang memiliki ilmu agama tinggi tetapi malah semakin tinggi, dan orang yang kurang menguasai ilmu agama merasa dirinya paling benar dan paling pintar. Akhirnya ketika ada salah satu orang berbeda pandangan langsung dengan mudah menyalahkan orang tersebut.

            Peristiwa seperti itu menjadi hikmah pentingnya dalam semangat mencari ilmu, jika tidak memiliki semangat dan tekad, maka hal tersebut bisa menjadi suatu hal yang fatal. Akan tetapi ketika kita semangat memperdalam ilmu agama Islam, maka yang timbul dari diri seorang muslim adalah saling menghargai perbedaan dan pandangan dalam beragama, serta tidak mudah menyalahkan sesama. Karena sudah menguasai atau memahami sebagian dari perbedaan tentang pelaksanaan syariat Islam yang ditinjau dari beberapa madzhab.

            Dalam kejadian sosial di lingkungan masyarakat masih kurangnya perhatian kepada pendidikan anak-anak, dalam hal ini seperti TPQ ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang berada di masjid. Oleh karena itu kita harus melihat kembali peran dan fungsi masjid bukan hanya sebagai sarana ibadah tetapi juga saran memperdalam khazanah keilmuan agama Islam.

Kurangnya perhatian ini menjadikan proses pengamalan ilmu yang sudah dimiliki oleh seseorang, kesulitan untuk tersampaikan. Maka tidak salah ketika kita melihat ada seorang anak ketika shalat dia ngobrol dengan temannya, sebab kurangnya  perhatian pendidikan agama pada anak di kampung atau desa. Hal inilah menjadi tugas masyarakat bukan hanya orang tua saja. Karena pembentukan pendidikan juga sangat didukung oleh lingkungan masyarakatnya, agama Islam menekankan pendidikan agama melalui penekanan akhlak mulia. Pendidikan akhlakul karimah saat ini menjadi perhatian yang sangat besar, dikhawatirkan masuknya arus tekhnologi yang sangat pesat, menjadikan anak susah memiliki kepribadian akhlak yang mulia, seperti sopan santun, saling menghargai serta semangat dalam mencari ilmu.

                        Peran seseorang yang memiliki ilmu haruslah berkenan menyebarkan ilmunya, sebab jika tidak nantinya akan berbahaya ketika ada seseorang yang tidak memahami ilmu agama Islam tetapi ia mengajar, maka dikhawatirkan akan terjadi ketidaksesuaian. Beda halnya dengan orang yang sudah dalam bidangnya agama, maka dalam menerapkan ilmu agamanya sesuai dengan apa yang dikuasai, selain yang tidak dikuasai maka akan dicari terlebih dahulu atau dipelajari kembali.

Sehingga dalam kegiatan dakwah mengalami penurunan, dari segi jama’ah, materi dan lain sebagainya. Selain itu ada sebagian mengajarkan dan mendakwahkan ilmunya disampaikan dengan cara yang santun tanpa mempermasalahkan perbedan, tetapi memperkuat persamaan. Bahwa agama Islam adalah agama yang damai, rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya seorang muslim saja tetapi seluruh alam baik itu tumbuhan, binatang, maupun manusia yang tidak beragama Islam.

                        Sebagai seorang muslim menuntut ilmu adalah suatu kewajiban, sebab dengan ilmu manusia dapat mengerti hal yang belum dimengerti, dengan ilmu manusia memaksimalkan potensi yang didalamnya, dengan ilmu manusia memiliki arah dan tujuan untuk menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu Rasulullah bersabda:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

            Artinya: Barangsiapa yang ingin menginginkan dunia maka hendaklah berilmu, barang siapa menginginkan akhirat maka hendaklah berilmu, dan barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat hendaklah berilmu.

                        Dapat diambil kesimpulan, bahwa segala sesuatu haruslah dengan dasar ilmu. Beribadah kita harus memiliki ilmunya, jika tidak maka ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia. Sama halnya dengan bekerja haruslah memiliki ilmunya dalam melaksanakan, jika tidak maka pekerjaan akan sulit terselesaikan.

                        Selain itu Allah memberikan suatu keisitimewaan bagi seorang yang menuntut ilmu, yaitu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah, hal inisebagai bukti pentingnya manusia dalam mencari ilmu. Allah Swt berfirman dalam Qs. Al-Mujadallah ayat 11;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya  : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikarajan “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

        Sebagai muslim yang taat kepada Allah, haruslah memiliki semangat dan kemauan dalam mencari ilmu, mencari ilmu tidak hanya di sekolah tetapi juga diluar sekolah. Serta mengamalkan ilmu yang telah dimiliki untuk kemaslahatan umat.  Menumbuhkan semangat menuntut ilmu dengan cara menyadari bahwa kita belum segalanya mengerti dan memahami, serta mendapatkan kemuliaan disisi Allah sebagai orang yang ditinggikan derajatnya. Bahwa sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya kepada orang lain.

Ikuti tulisan menarik Shindid Gunagraha lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu