x

Koloseum. Foto: Sandyawan Sumardi

Iklan

Sandyawan Sumardi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 31 Januari 2024 14:52 WIB

Koloseum Roma, Amfiteater Raksasa yang Membuat Terpana

Aku mengagumi peradaban manusia pada abad pertengahan itu, yang sudah mampu menciptakan bangunan demikian dahsyat. Namun aku sungguh tercenung. Aku lebih banyak menangkap suasana singup dan miris. Karena bagaimanapun ini adalah arena pembantian massal manusia dan hewan pada masa silam.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aku terpana lama menyaksikan koloseum di kota Roma.

Meskipun ini sudah kedua kalinya aku mengunjungi kota Roma (yang pertama pada Mei 2016), namun kali ini (di akhir Desember 2023), untuk pertama kalinya aku benar-benar  berkeliling hampir ke  seluruh area koloseum, peninggalan arkeologis kerajaan Romawi abad pertengahan yang begitu  membuat aku terpana.

Terpana bukan berarti kagum memuja, melainkan lebih berarti terheran-heran. Ya, aku mengagumi peradaban manusia pada abad pertengahan itu, yang sudah mampu menciptakan bangunan demikian dahsyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun aku sungguh tercenung,  karena aku lebih banyak menangkap  suasana singup dan miris (bahasa jawa, yang berarti "serem" dan "mengerikan"). Karena bagaimanapun juga, ini adalah arena pembantian massal manusia dan hewan!

Koloseum (bahasa Latin: "Colosseum" atau "Colisseum"; bahasa Italia: "Colosseo") adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian.  Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Amphitheatrum Flavium, yang termasuk salah satu dari 69 Keajaiban Dunia dari Abad  Pertengahan.

Di Depan Koloseum

Koloseum, amfiteater raksasa itu  dibangun di Roma pada masa pemerintahan kaisar Flavia,  dimulai antara tahun 70 dan 72 M pada masa pemerintahan Vespasianus. 

Ya koloseum merupakan amfiteater terbesar di dunia! Panjangnya 189 meter, lebar 156 meter, dan tinggi 50 meter yang luar biasa.  Kita dapat melihatnya dengan segala kemegahannya saat membeli tiket resmi koloseum, baik kita  memilih untuk menjelajahi Roma pada malam hari atau siang hari. 

Koloseum terpilih sebagai salah satu dari tujuh  keajaiban dunia baru pada tahun 2007.

Arsitektur  

Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Wali kota Vespasianus pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kekaisaran Romawi yang pernah dibangun. 

Letak koloseum tepat berada di sebelah timur Bukit Palatine, di lahan yang dulunya merupakan Rumah Emas Nero. 

Danau buatan yang menjadi pusat kompleks istana itu telah dikeringkan, dan koloseum didirikan di sana, sebuah keputusan yang bersifat simbolis sekaligus praktis. Vespasianus, yang jalur menuju takhtanya dimulai dengan sederhana, memilih untuk mengganti danau pribadi sang kaisar yang kejam.

Koloseum dirancang untuk menampung 50 ribu penonton. Koloseum dibangun sebagai bagian dari upaya kekaisaran Roma untuk merevitalisasi kota Roma setelah masa empat kaisar yang penuh gejolak, 69 M. 

Koloseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. 

Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. 

Lantai dari arena koloseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir ke mana-mana.

Koloseum Gladioator, Arena Kematian

Benar, gambaran paling lengkap dan spektakuler tentang koloseum ini pernah aku saksikan melalui tayangan film layar lebar Gladiator tahun 2000, film drama petualangan yang disutradarai oleh Ridley Scott dan diproduseri oleh Douglas Wick, David Franzoni dan Branko Lustig. Naskah film ini ditulis oleh David Franzoni, John Logan dan William Nicholson, sementara ceritanya ditulis oleh David Franzoni. Film ini dibintangi oleh Russell Crowe, Joaquin Phoenix, Connie Nielsen, Oliver Reed, Derek Jacobi, Djimon Hounsou dan Richard Harris.

Sebagaimana amfiteater lainnya, kaisar Vespasianus bermaksud agar koloseum benar-benar  menjadi tempat hiburan, menjadi tuan rumah pertarungan gladiator, perburuan hewan, dan bahkan simulasi pertempuran laut.

Mengingat bahwa koloseum digunakan untuk beberapa hal yang cukup mengerikan - pertempuran dan kontes gladiator - tidak mengherankan jika banyak kematian yang terjadi selama bertahun-tahun. 

Perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 50 ribu orang terbunuh di arena, dan lebih dari satu juta hewan liar juga mati di koloseum. 

Tingkat pembantaian di arena tersebut berkontribusi pada menurunnya jumlah harimau, singa, dan jaguar di seluruh dunia - dan beberapa pihak mengatakan bahwa seluruh spesies satwa liar punah di Afrika Utara dan wilayah Mediterania.

Bangunan ini secara resmi didirikan pada tahun 80 M oleh Titus dalam sebuah upacara yang mencakup pertandingan selama 100 hari. 

Kemudian, pada tahun 82 M, Domitianus menyelesaikan pekerjaannya dengan menambahkan cerita paling penting. 

Struktur Bangunan  

Tidak seperti amfiteater sebelumnya, yang hampir semuanya digali di lereng bukit yang nyaman untuk mendapat dukungan tambahan, koloseum adalah struktur batu dan beton yang berdiri sendiri, menggunakan sistem kubah barel dan kubah selangkangan yang rumit, serta berukuran keseluruhan 620 kali 513 kaki (189 kali 156 meter). 

Tiga dari lantai arena dikelilingi oleh arkade yang dibingkai di bagian luar oleh kolom-kolom yang terhubung dalam ordo Doric, Ionic, dan Corinthian; susunan kolom-kolom yang meninggi pada struktur tersebut menjadi dasar kodifikasi Renaisans yang dikenal sebagai kumpulan tatanan. 

Kerangka struktur utama dan fasadnya terbuat dari travertine, dinding sekundernya terbuat dari tufa vulkanik, dan mangkuk bagian dalam serta kubah arkade terbuat dari beton.

Dunia di Bawah Tanah  

Meskipun sudah pasti bahwa banyak hal yang terjadi di koloseum adalah curang dan pastinya berbahaya, ada juga area bawah tanah di Colosseum. 

Dikenal sebagai Hypogeum, itu adalah jaringan terowongan bawah tanah dua tingkat dengan 32 kandang hewan. 

Ada juga 80 poros vertikal yang memungkinkan akses instan ke arena - ini digunakan untuk memindahkan hewan dan pemandangan selama pertunjukan. 

Koloseum memiliki 80 lengkungan pintu masuk. 

Artinya, pada hari-hari tersibuknya, mudah bagi mereka yang bertanggung jawab untuk membiarkan orang masuk dan keluar untuk menonton pertandingan dan pertarungan. 

Dapat menampung sekitar 87.000 penonton dengan tempat duduk berjenjang di sekelilingnya.

Pada abad pertengahan, koloseum digunakan sebagai gereja, kemudian sebagai benteng oleh dua keluarga Romawi terkemuka, Frangipane dan Annibaldi. 

Koloseum rusak akibat petir dan gempa bumi, dan yang lebih parah lagi akibat vandalisme dan polusi. 

Begitu  banyak bencana alam yang menghantam struktur koloseum selama bertahun-tahun, dan dua gempa bumi besar menyebabkan kerusakan besar yang dapat dilihat pengunjung abad, yaitu  pada tahun 847 M dan 1231 M.

Dibangun dengan bahan marmer

Bangsa Romawi kuno menggunakan banyak marmer untuk membangun koloseum.  Diperkirakan mereka menggunakan sekitar 100.000 meter kubik marmer, diangkut dengan 200 gerobak sapi ke lokasi pembangunan. 

Semua kursi marmer dan bahan dekoratif menghilang, karena situs tersebut diperlakukan hanya sebagai tambang selama lebih dari 1.000 tahun.  Mereka juga menggunakan 1,1 juta ton beton, batu dan batu bata. 

Untuk membangun koloseum saat ini, dibutuhkan biaya sekitar 39 juta euro - setara dengan hampir 43 juta dolar. Bagian dari fasad marmer dan material lain dari Colosseum  sebenarnya digunakan dalam pembangunan Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan. 

Hal ini memberikan hubungan nyata antara Roma kuno dan kontemporer.

Restorasi dan Pelestarian

Pelestarian Colosseum  dimulai dengan sungguh-sungguh pada abad ke-19, dengan upaya penting yang dipimpin oleh Pius VIII, dan proyek restorasi dilakukan pada tahun 1990-an. 

Ini telah lama menjadi salah satu tempat wisata utama Roma, menerima hampir tujuh juta pengunjung setiap tahunnya. 

Perubahan pameran yang berkaitan dengan budaya Roma kuno diadakan secara teratur dari tahun ke tahun.

SUMBER BACAAN:

https://darkrome.com/blog/Rome/13-colosseum-facts#:~:text=The%20biggest%20of%20its%20kind,night%20or%20during%20the%20day.

https://www.britannica.com/topic/Colosseum

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Koloseum

Leiden, 29 Januari 2024

I.Sandyawan Sumardi

Ikuti tulisan menarik Sandyawan Sumardi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler