x

ilustr: ACR

Iklan

syaiful syabab

syaiful syabab
Bergabung Sejak: 14 November 2023

Rabu, 14 Februari 2024 16:19 WIB

Cerminan Masa Depan Melalui Analisis Diri

Setelah kamu mengenalisis banyak hal tentang diri kamu maka selanjutnya adalah berfokus pada kelebihan dan kekuatan yang ada.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Barangkali semua orang mempunyai cita-cita atau rencana yang ingin dicapai dalam hidupnya.  Pencapain ini bisa berupa posisi jabatan, kekayaaan, atau kepentingan lain.

Namun untuk meraih itu semua harus dilalui dengan memaksimalkan potensi yang dia miliki seperti pengetahuan dan skill set yang harus dilatih. Hal ini sebenarnya hampir mirip dengan pertanyaan masa anak-anak. “ketika dewasa mau jadi apa?” jawabannya pasti beragam seperti dokter, pilot, dan profesi elit lainnya. Kabar buruknya adalah ketika mereka dewasa tidak semua konsisten untuk meraih profesi yang dipilih sejak anak-anak. Alasannya tentu macam-mcam mulai dari pendidikan yang tidak sesuai dan kemampuan diri yang dinilai tidak memadai.

Halangan yang mereka hadapi bisa dari keaadaan yang bisa diubah seperti kemampuan teknis atau pengetahuan yang bisa dipelajari. Tapi ada juga yang tidak bisa diusahakan seperti orang yang ingin jadi tentara tapi tinggi badannya tidak mencukupi. Ini konteksnya takdir yang sifatnya mutlak dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi/Analisis Diri

Analisis diri disebut juga membaca masa depan.

Diskusi mendalam tentang analisis diri saya teringat dengan video youtube stand up komedian Pandji Pragiwaksono. Dia mengatakan bahwa jangan pernah membunuh sebuah mimpi karena sedalam apapun kamu kubur mimpi itu akan bangkit dalam bentuk penyesalan. Dan lucunya dia menganalogikan kisah ini pada ayahnya sendiri yang punya keinginan menulis buku dan hidup dari karyanya tersebut.

Mencerna kisah yang disampaikan itu saya berfikir bahwa seseorang tidak cukup hanya punya big goals (mimpi yang besar) tanpa dia tau skill set (seperangkat keahlian) yang harus dilakukan. Metode yang bisa digunakan salah satunya yaitu metode SWOT. Strenght (kekuatan), apa yang menjadi kelebihan kamu dibanding teman-teman yang lain. Biasanya indikatornya biasanya hal apa yang orang lain cari padamu semisalnya minta dibantu editing video atau edit tulisan. Weakness (kelemahan). Apa yang jadi faktor penghambat atau apa saja yang perlu dikembangkan lagi. Sepeti perbanyak belajar psikologi warna dan teknik copywriting. Oppurtunity (peluang), kesempatan karirnya sejauh apa? Apalagi diera digital peluang karirnya sangat dibutuhkan. Threat (tantangan) siapa saja kompetitor dalam keahlian kamu ini. Coba dihitung kekuatan kompetitior juga agar bisa berkompetisi di bidangnya.

Ketika kamu analisis diatas alangkah baiknya kamu juga membuat peta kegiatan yang harus dilakukan. Input (bacaan atau aktivitas yang bisa lakukan) Seperti baca buku, cari mentor. Kemudiaan Aktivitas (kegiatan apa yang harus dilakukan ketika input tadi diketahui). Lalu output, (target capaian yang telah ditentukan).

Fokus pada kelebihan dan kekuatan

Setelah kamu mengenalisis banyak hal tentang diri kamu maka selanjutnya adalah berfokus pada kelebihan dan kekuatan yang ada. Hal ini juga bisa dianggap sebagai bentuk follow up stelah kamu berhasil analisis SWOT. Tetapi kamu juga bisa mengembangkan tujuanmu secara spesifik dan bijaksana dalam memberi ukuran kinerja.

Kenapa harus bijak? Karena kondisi dan situasi begitu dinamis. Ini pula yang mengingatkan saya pada cerita seorang teman yang merasakan kekecewaan jika suatu rencana tidak berjalan sesuai ekspektasinya. Merasa kecewa, overthingking, dan merasa bersalah yang berlebihan.  

Berfokus pada kelebihan dan kekuatan bukan berarti seperti kertas putih polosan. Melainkan berupaya semaksimal mungkin dengan beberapa pilihan alternatif strategi kemudian menyerahkan keputusan 1 persen hasil pada takdir. Ini penting untuk selalu melibatkan kuasa sang pencipta dalam setiap keelebihan diri yang terus diasah. Demi memberikan batasan ekspektasi agar lebih terukur dan jika belum mendapat hasil tidak terlalu membuat sangat kecewa.

Investasi leher keatas dengan meningkatkan keahlian

Interview kerja menjadi tahapan seleksi yang paling menentukan saat mendaftar kerja. Maka dari itu pada tahapan ini seni menjual dirimu begitu penting. Maksudnya, kamu perlu memahami posisi yang dilamar, jabatan tersebut sesuai dengan keahlian, dan kamu paham apa yang perlu dikembangkan jika diberi kesempatan kerja di perusahaan tersebut.

Disitulah keahlianmu jadi nilai yang menentukan angka gaji setiap akhir bulan. Agar jadi ahli tentu kamu perlu analisa diri dan menemukan kelebihan diri yang akan memberikan pembeda antara kamu dengan kandidat yang lain. Yo mosok kamu gak bisa menjelaskan kelebihan dirimu pada seorang  Human Resource Development (HRD). Kalau tidak bisa, bagaiamana dia bisa memberikan kepercayaan.

Tentunya analisis diri tidak bisa dalam waktu singkat melainkan dilakukan secara terus menerus. Namun demikian, tanda-tanda keahlian pastinya bisa diketahui jika tekun mendalami sesuatu ilmu atau kahlian karir. Ini juga yang memberikan label unik antara kamu dengan orang lain dan membentuk persepsi orang lain terhadapmu. Semisal, ketika orang mengingat Artidjo Alkostar maka otomatis mengingat sosok Hakim Agung yang penuh integritas. Begitu pula jika kamu mengigat seorang tokoh hebat yang ahli dalam suatu bidang.

Ikuti tulisan menarik syaiful syabab lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler