x

Ilustrasi Debat. Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Iklan

sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Jumat, 29 Maret 2024 06:18 WIB

Sengketa?

Komedi omong di dunia persilatan lidah sedang dipentaskan. Perseteruan berlanjut di altar meja sidang dimainkan. Disadari atau tidak, sang kebanyakan menyaksikan, sebagai tontonan yang mengasyikkan, memilukan juga menggelikan ...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ya, pada akhirnya terjadilah
Meski syair manis nan elok
Tentang persatuan dalam kesatuan
Tiada putus, tiada hentinya dikumandangkan
Di negeri ini, bagi bangsa ini

Namun, nyatanya?

Persatuan dalam kesatuan yang dipalsukan!
Hanya karena tergiur oleh kekuasaan semata
Nafsu tak terkendali pun menggerus makna puasa
Prinsip kendali menahan diri yang sudah sering kali
Dijalani dan dilalui ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atau mungkin hanya sebatas menahan lapar, haus dan dahaga
Itu yang dipahami dan dimengerti
Bukan menahan segala wujud nafsu demi keseimbangan diri?
Boleh jadi!

Komedi omong di dunia persilatan lidah sedang dipentaskan
Perseteruan berlanjut di altar meja sidang dimainkan
Disadari atau tidak, sang kebanyakan menyaksikan
Sebagai tontonan yang mengasyikkan, memilukan juga menggelikan

Pertarungan antar pendekar, pakar dan guru besar
Dari habitat, dari kawah candradimuka yang sama
Mereka dilahirkan
Dengan bekal, senjata dan jurus yang sama pula tentunya

Kalaupun harus bertikai dan bersengketa
Itu semua hanyalah karena tuntutan

Ketika berjuang habis-habisan, mati-matian
Tentang politik dan demokrasi yang harus dipertahankan
Demi gengsi, harga diri, reputasi, dan kekuasaan
Yang diperebutkan agar bisa tergenggam di tangan
Walau nyata mencederai makna persatuan Indonesia Nusantara
Namun apa hendak dikata, terlanjur sudah
Nista binasa, urusan nantilah yang menanggungnya

Dan, sang kebanyakan masih asyik dalam keasyikannya
Menyaksikan drama tragikomedi dari mereka yang hanya segelintir
Namun masih lekat dengan jubah dan mahkotanya
Sebagai sang penguasa ....

*****

Kota Malang, Maret di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.     

Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 jam lalu

Terpopuler