x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 25 April 2024 11:27 WIB

Ada Ancaman Harga Aspal Impor Melonjak Tinggi, Pemerintah Bisa Berbuat Apa ?

Jangan sampai pak Jokowi mengulangi kesalahan yang sama untuk ketiga kalinya. Mohon dengan hormat pak Jokowi memasukkan program Swasembada Aspal ini ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Konflik perang antara Iran dengan Israel akan berdampak signifikan kepada terjadinya kenaikan harga minyak bumi dunia di atas US$ 100 per barel. Dan kenaikan harga minyak bumi dunia ini secara otomatis akan mendorong kuat kenaikan harga aspal minyak impor yang tinggi. Kejadian ini adalah momentum yang selama ini paling dikuatirkan dan ditakutkan oleh pemerintah Indonesia. Dan kelihatannya saat itu akan tiba juga, dan kemungkinan besar akan menjadi kenyataan yang tidak bisa dihindari lagi.

Indonesia adalah salah satu negara pengimpor aspal terbesar di dunia. Setiap tahunnya Indonesia mengimpor aspal sebesar 1,5 - 2 juta ton. Atau setara dengan Rp 20 triliun per tahun. Menurut data dari Maryland Asphalt Index, harga aspal minyak pada bulan April 2024 adalah sebesar US$ 597.50 per ton. Dan dengan adanya ancaman harga minyak bumi dunia yang akan bergerak naik mencapai di atas US$ 100 per barel, maka prediksi harga aspal minyak ini akan naik ke angka berapa? Potensi kenaikan harganya bisa dua kali lipat, seperti yang telah terjadi pada tahun 2008. Hal ini tentu saja sangat ditakutkan oleh pemerintah Indonesia, karena kebutuhan aspal di dalam negeri sangat bergantung sekali kepada aspal impor.

Sebenarnya kenaikan harga minyak bumi dunia yang tinggi, dan berdampak langsung kepada kenaikan harga aspal yang tinggi pula, sudah pernah terjadi pada tahun 2008 dan 2022. Pada saat itu pemerintah Indonesia sudah ingin beralih untuk memanfaatkan aspal Buton guna mensubstitusi aspal impor. Tetapi upaya-upaya tersebut tidak membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kemungkinan penyebabnya adalah karena upaya-upaya tersebut telah dilaksanakan dengan perasaan setengah hati. Sekarang ancaman kenaikan harga aspal impor yang tinggi sudah berada di depan pelupuk mata lagi. Apa yang akan dapat pemerintah lakukan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belajar dari pengalaman kejadian kenaikan harga aspal impor yang tinggi pada tahun 2008 dan 2022 yang lalu, pemerintah sejatinya ingin sekali memanfaatkan aspal Buton untuk mensubstitusi aspal impor. Tetapi upaya-upaya ini telah gagal total, karena pemerintah tidak memiliki kemauan politik untuk mau serius mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Hal ini telah diperjelas dan dibuktikan, bahwa Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Dan sampai hari ini, pemerintah masih belum juga memiliki rencana yang konkrit untuk mau berswasembada aspal. Kelihatannya pemerintah sudah merasa telah berada di dalam zona nyaman mengimpor aspal selama 45 tahun, sehingga sudah terbelenggu, dan merasa sangat sulit lagi untuk keluar dari jebakan perangkap zona nyaman tersebut.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah Indonesia akan impor aspal selamanya, meskipun harga aspal melangit? Tentu saja tidak. Mengimpor aspal dengan harga yang sangat mahal  adalah sama saja halnya dengan tindakan bunuh diri. Dunia masih belum tahu kapan konflik perang antara Iran dengan Israel akan berakhir. Mungkin saja bisa satu tahun, atau sepuluh tahun. Tidak ada seorangpun yang akan dapat meramalkannya. Jadi sekarang pertanyaannya adalah pemerintah harus berbuat apa agar dapat keluar dari ancaman harga aspal impor yang akan melangit?

Indonesia sudah memiliki aspal Buton, aspal alam yang terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Deposit aspal alam Buton ini diyakini adalah yang terbesar di dunia. Pada tahun 2008 dan 2022, pemerintah sudah berupaya dengan keras untuk memanfaatkan aspal Buton guna mensubstitusi aspal impor. Tetapi upaya-upaya ini tidak berhasil. Mengapa? Mungkin kita harus banyak belajar dari kejadian di masa lalu itu, dan mencari apa alternatif solusi terbaik agar peristiwa kegagalan-kegagalan di masa lalu itu tidak akan terulang lagi pada saat ini.

Dari mana kita harus memulai? Pak Jokowi pada tanggal 27 September 2022, telah datang ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dalam kunjungan kerja tersebut, pak Jokowi telah merasa sangat kesal dan marah sekali, karena selama ini Indonesia telah mengimpor aspal, padahal deposit aspal alam di Pulau Buton berjumlah 662 juta ton?. Mengapa Indonesia tidak mau memanfaatkan aspal Buton ini untuk mensubstitusi aspal impor? Sejatinya pertanyaan pak Jokowi itu merupakan pertanyaan rakyat juga. Tetapi apakah ada orang yang akan bisa menjawab pertanyaan yang sulit ini, kecuali pak Jokowi sendiri?

Mengetahui fakta bahwa Indonesia sudah 45 tahun mengimpor aspal, dan masih belum mempunyai program yang jelas untuk mau berswasembada aspal, maka pak Jokowi telah memutuskan dengan berani akan stop impor aspal pada tahun 2024. Mungkin pak Jokowi bermaksud agar para menterinya akan segera menindaklanjuti keputusan berani pak Jokowi tersebut. Tetapi sekarang sudah tahun 2024. Dan ternyata faktanya, keputusan berani pak Jokowi akan stop impor aspal tersebut masih belum juga terlaksana, sehingga akan menjadi sebuah misteri dan teka-teki bagi rakyat Indonesia.

Pak Jokowi sudah memutuskan dengan berani akan stop impor aspal pada tahun 2024. Kalau pada tahun 2024, aspal impor masih belum bisa distop, maka kapan perkiraan yang pasti k sebagaebijakan impor aspal akan bisa distop?. Pada tahun berapa? Bagaimana bentuk “Peta Jalan” untuk mewujudkan Indonesia akan mampu mulai berswasembada aspal?

Mungkin kesalahan fatal pak Jokowi, mengapa keputusan akan stop impor aspal pada tahun 2024 masih belum bisa terlaksana adalah karena pak Jokowi hanya memutuskan suatu kebijakan sangat penting tersebut hanya secara lisan saja. Seharusnya pak Jokowi menindaklanjuti keputusan itu dalam bentuk tulisan dan resmi terdokumentasi sebagai bagian dari rencana pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Yaitu memasukkan program Swasembada Aspal ini ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dengan demikian instruksi berani pak Jokowi untuk Indonesia berswasembada aspal akan mampu dipahami dan dilaksanakan oleh para menteri terkait dengan lebih baik. Karena apabila Indonesia sudah mampu berswasembada aspal, maka tanpa harus pak Jokowi memutuskan akan stop impor aspal, maka impor aspal tersebut sudah akan berhenti dengan sendirinya.

Ancaman harga aspal impor yang tinggi sudah berada di depan pelupuk mata. Kelihatannya pemerintah masih belum sadar dan siap untuk menghadapi bencana nasional ini. Lalu apa yang harus pemerintah perbuat sekarang?

Tidak ada kata terlambat. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Oleh karena itu, masukan untuk pak Jokowi dalam menghadapi ada ancaman harga aspal impor yang akan melangit ini adalah agar pak Jokowi memasukkan program Swasembada Aspal ini ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Dan serahkan tugas mulia ini selanjutnya kepada para menteri terkait untuk segera ditindaklanjuti, dilaksanakan, dan diwujudkan. Lebih cepat, lebih baik. Jangan sampai pak Jokowi akan mengulangi kesalahan fatal yang sama untuk ketiga kalinya.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini