Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.
Anak Usia 3 Tahun Memahami Niat Lewat Neuron Cermin Aktif
Sabtu, 20 Juli 2024 10:06 WIBPada usia 3 tahun, anak-anak mampu memahami orang lain, mencerminkan orang-orang yang ada di dekatnya untuk meniru dan mengantisipasi niat mereka. Mereka mampu melakukannya berkat arsitektur neurofungsional canggih yang diperlukan untuk memahami maksud orang lain, yaitu neuron cermin, yang sudah aktif pada usia ini.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting," jelas Profesor Marchetti, "karena ini menunjukkan bahwa bahkan pada usia yang sangat muda, anak-anak telah dilengkapi dengan sistem resonansi yang dibentuk oleh neuron cermin, yang merupakan blok bangunan tempat pemahaman yang lebih kompleks dan diartikulasikan tentang dunia sosial akan dibangun dengan perkembangan dan pengalaman," papar Giacomo Rizzolatti kepada neurosciencenews.com.
Meskipun anak-anak prasekolah mampu merencanakan urutan tindakan motorik yang diarahkan pada tujuan, pemahaman mereka tentang niat orang lain yang terlibat dalam tugas-tugas motorik belum diselidiki secara menyeluruh hingga saat ini. Kelompok dari Università Cattolica, bersama dengan Profesor Rizzolatti, mengukur kemampuan anak-anak prasekolah untuk mengatur urutan tindakan motorik dengan memahami niat di balik rangkaian tindakan individu lain.
Untuk memverifikasi kemampuan ini, para peneliti mengukur aktivasi otot mylohyoid, yang terlibat dalam membuka mulut, ketika anak-anak mengambil sepotong makanan untuk dimakan atau selembar kertas untuk dimasukkan ke dalam wadah. Ketika mengambil makanan, aktivasi otot mylohyoid dimulai beberapa milidetik sebelum tindakan itu selesai.
Otot tersebut tidak aktif ketika mengambil kertas, menunjukkan urutan peristiwa motorik yang terencana yang berfokus pada tujuan tindakan. Bahkan ketika anak-anak mengamati eksperimen yang melakukan tugas mengambil yang sama, otot mylohyoid aktif selama pengamatan tugas makan.
Namun, seperti yang dijelaskan Profesor Marchetti, "kami menemukan bahwa aktivasi otot terjadi lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua, yang berusia 6-9 tahun (yang diteliti dalam penelitian sebelumnya), yang didukung oleh munculnya proses kognitif yang lebih canggih."
Menurut para penulis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memahami maksud motorik orang lain merupakan kemampuan yang sedang berkembang pada anak usia prasekolah.
Sebagai simpulan, Profesor Marchetti menekankan, data saat ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk bukti mengenai berbagai tahap perkembangan anak dalam domain ini, dalam kesinambungan dengan penelitian pada bayi yang menunjukkan penyelarasan awal terhadap tindakan motorik yang diarahkan pada tujuan.
Secara keseluruhan, hasil ini juga relevan dari sudut pandang diagnosis dini, misalnya, dalam kasus anak-anak dengan gangguan spektrum autisme, karena memungkinkan untuk mengimplementasikan penilaian instrumental psikofisik terhadap defisit yang mungkin terjadi dalam memahami niat dan kemungkinan gangguan pada prekursor fundamental untuk pengembangan keterampilan sosial.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal bergengsi PNAS, yang dipimpin oleh kolaborasi antara Giacomo Rizzolatti dari Universitas Parma dan kelompok peneliti yang terdiri dari Cinzia Di Dio, Laura Miraglia, Giulia Peretti. ***

Penulis Indonesiana
7 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler