Potensi Sagu Sebagai Makanan Pokok

Selasa, 3 September 2024 19:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
suku korowai sedang mengali apatar(ulat sagu). foto: ewil m. woloin
Iklan

Naiknya harga beras serta seringnya petani gagal panen membuat Indonesia menjadi krisis pangan. Keadaan ini memaksa untuk mencari makanan pokok pengganti beras.

Sagu menjadi pilihan utama karena termasuk tanaman yang relatif tidak dipengaruhi oleh iklim. Selain itu kandungan karbohidrat pada sagu juga cocok untuk mengganti kandungan karbohidrat beras. Sagu juga dapat dijadikan sebagai pakan ternak, sumber energi, dan tepung.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

    Sagu merupakan kekayaan alam asli Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui dan memanfaatkan potensi sagu. Berbagai cara telah dilakukan untuk meningkatkan konsumsi sagu seperti pengembangan produk olahan, promosi serta pemasaran, pengembangan inovasi. Sagu menjadi harapan untuk mengganti beras karena kini lahan untuk menanam padi sudah semakin menipis. Pangan di Indonesia bisa melimpah ruah bergantung bagaimana kita mengolahnya menjadi sumber pangan dan menjadi ketahanan pangan. Pasalnya, sampai saat ini Masyarakat hanya mengetahui sagu sebagai bahan daar untuk membuat papeda.

 

  Sagu memiliki banyak kegunaan dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara, mulai dari makanan pokok hingga bahan industri. Selain papeda, sagu dapat diolah menjadi mi sohun atau bihun, kue tradisional, produk pempek, pudding. Pati sagu dapat menghasilkan glukosa dan produk deksirin. Deksirin digunakan dalam indutri tekstil, farmasi, kosmetik, perekat, dan pestisida. Sagu juga bermanfaat bagi Kesehatan, seperti membantu memperbaiki tulang dan persendian, serta mencegah osteoporosis.

 

  Pohon sagu dapat tumbuh mencapai 20m hingga 30 m. Satu pohon sagu dapat menghasilkan 150kg sampai 300kg pati. Pohon sagu juga bisa hidup dimana saja seperti ddi rawa dan tanah gambut. Tanaman sagu berperan penting sebagai pengaman lingkungan karena dapat menyerap emisi gas karbondioksida yang berasal dari rawa dan gambut. Untuk mengolah dua pohon sagu saja dibutuhkan 4 orang dengan durasi waktu 6 hari.

 

  Sagu dapat diolah menjadi tepung sagu yang berasal dari ekstrak pati pohon sagu. Tepung sagu kerap dimiripkan dengan tepung tapioka. Keduanya memiliki tekstur kesat dan kenyal saat diolah, tak heran keduanya sering tertukar. Tepung sagu kerap diolah menjadi pempek, siomay, bakso oleh Masyarakat Nusantara. Namun di bagian Indonesia Timur, masyarakat mengolahnya menjadi papeda, kue sagu atau kue bika ambon.

 

  Asmat serta daerah di dataran rendah Papua memang dikenal sembagai lembung sagu, sejak dahulu papua tercatat memiliki 1,2 juta hektar lahan yang ditumbuhi pohon sagu. 95% diantaranya tumbuh di hutan dataran rendah secara alami dan belum dimanfaatkan. Sayangnya segala potensi ini seakan kabur dari penglihatan pemerintah Indonesia. Pada masa orde baru program swasembada pangan dimulai dan hanya mengandalkan beras. Awalnya program ini terlihat menjanjikan mengantar Indonesia mennyandang predikat sebagai negara yang mampu mencukupi pangan dalam negeri. Akibat korupsi besar-besaran program ini ruuntuh bersamaan dengan berakhirnya orde baru.

 

  Pemerintah dan seluruh Masyarakat Indonesia ikut andil dalam mempertahankan tanaman khas Indonesia ini. Jangan hanya membuka lahan besar-besaran tetapi abai akan tata hidup yang selama ini masyakarakt bangun. Sangat disayangkan jika kita biarkan atau diambil alih oleh pihak (negara) lain. Hari ini waktunya menanam harapan, demi menuai kebaikan di masa depan.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sagu

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+sagu&btnG=#d=gs_qabs&t=1723780449136&u=%23p%3DDtVtyG3VhVIJ

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=pengolahan+sagu&btnG=#d=gs_qabs&t=1723781241971&u=%23p%3D6mIIkXDOaTsJ

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/22/144135275/strategi-angkat-sagu-jadi-pangan-alternaif-kurangi-ketergantungan-akan?lgn_method=google&google_btn=onetap

https://baktinews.bakti.or.id/artikel/menanam-sagu-di-kepala

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Potensi Sagu Sebagai Makanan Pokok

Selasa, 3 September 2024 19:54 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler