Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Sejarah Kejayaan Ekonomi Islam: Kuasa Perdagangan Rempah dan Mata Uang Global

Sabtu, 15 Februari 2025 12:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sejarah Islam di Indonesia
Iklan

Bagaimana Islam membangun jaringan perdagangan global yang merambah Eropa hingga Nusantara? Ini jawabannya!

Pendahuluan

Sejarah perniagaan Islam dan pengaruhnya yang besar terhadap dunia Barat sering kali diabaikan dalam narasi historis yang dominan di tingkat internasional. Salah satu bukti kuat pengaruh Islam dalam perekonomian dunia adalah penemuan mata uang Islam di berbagai wilayah Eropa, termasuk Rusia, Skandinavia, Inggris, dan Baltik.

Fakta penemuan koin ini menunjukkan betapa luasnya pengaruh perdagangan dan kebudayaan Islam sejak abad ke-7 hingga abad ke-11 M. Demikian pula, sejarah perniagaan Nusantara yang memiliki kaitan dengan komoditas rempah-rempah dunia juga sering diabaikan, padahal rempah-rempah menjadi salah satu komoditas paling strategis dalam perdagangan global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam berbagai penemuan mata uang Islam, pengaruh perdagangan Islam di Barat, serta peran strategis dari Nusantara dalam sejarah perniagaan dunia.

Penemuan Mata Uang Islam di Dunia Barat

1. Fakta Penemuan Mata Uang Islam

Penemuan mata uang Islam di wilayah Barat, termasuk Rusia, Finlandia, Swedia, Norwegia, Inggris, Irlandia, dan wilayah Baltik, membuktikan keterlibatan aktif umat Islam dalam perdagangan internasional. Mata uang tersebut mencerminkan kehadiran Islam dalam perekonomian global pada abad ke-7 hingga ke-11 M.

  1. Wilayah Penemuan: Mata uang Islam tersebar di berbagai wilayah Eropa bagian Utara dan Barat, yang menunjukkan jaringan perdagangan yang luas hingga ke wilayah yang jauh dari pusat dunia Islam.
  2. Pengaruh Budaya dan Ekonomi: Penyebaran mata uang Islam menjadi bukti tidak hanya menunjukkan pengaruh ekonomi, tetapi juga budaya Islam di wilayah tersebut. Mata uang adalah simbol interaksi peradaban, yang mencerminkan nilai kepercayaan dan kredibilitas dalam perdagangan.

2. Pengabaian dalam Penulisan Sejarah

Sayangnya, sejarah penemuan mata uang Islam jarang sekali ditulis dalam literatur historikal di Barat. Fakta ini menggambarkan betapa kencangnya kecenderungan untuk mengabaikan peran Islam dalam membentuk perekonomian dunia oleh akademisi atau sejarawan Barat. Ketidakadilan historiografi ini serupa dengan tidak tercantumnya peran-peran Kesultanan Islam Nusantara dalam narasi perdagangan rempah-rempah di sejarah perekonomian dunia.

Peran Strategis Rempah-Rempah Nusantara dalam Perdagangan Dunia

1. Pentingnya Rempah-Rempah

Rempah-rempah dari Nusantara merupakan komoditi yang sangat bernilai tinggi dalam perdagangan global, khususnya di pasar Eropa. Keunggulan komoditas ini menjadikan Nusantara sebagai pusat perhatian dunia niaga sejak masa kuno.

  1. Komoditas Utama: Cengkeh, pala, lada, dan kayu manis adalah beberapa contoh rempah-rempah yang dihasilkan dari Nusantara. Komoditas ini sangat diminati di Eropa karena nilainya yang tinggi dalam dunia perkulineran, pengobatan, dan pengawetan makanan.
  2. Jalur Perdagangan: Jalur perdagangan rempah-rempah melibatkan pelabuhan-pelabuhan besar di Nusantara, seperti Malaka, yang menjadi pusat distribusi rempah-rempah ke Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

2. Penyembunyian Nama Wilayah Nusantara

Barat sengaja menyembunyikan atau mengaburkan nama-nama wilayah Nusantara dalam historiografi mereka. Contohnya, istilah “Kepulauan India (Hindia)” digunakan untuk merujuk Nusantara, sehingga wilayah ini tidak dikenal secara spesifik hingga abad ke-16.

  1. Pengaburan Identitas Wilayah: Istilah “India” atau Hindia ini selanjutnya digunakan secara luas oleh Barat untuk berbagai wilayah di Asia, termasuk Nusantara. Hal ini menunjukkan kurangnya pengetahuan geografis Barat dan upaya mereka untuk menyembunyikan lokasi sumber komoditas rempah-rempah.
  2. Strategi Penguasaan Wilayah: Setelah mengetahui bahwa India bukanlah pusat rempah-rempah, Barat melanjutkan ekspansinya ke Nusantara. Penaklukan Malaka pada tahun 1511 oleh Portugis menjadi langkah strategis untuk menguasai pusat perdagangan rempah-rempah dunia.

Peran Islam dalam Perdagangan Nusantara

1. Malaka sebagai Pusat Perdagangan Islam

Malaka menjadi pusat perdagangan penting yang dikuasai oleh pedagang Muslim. Pelabuhan ini berperan sebagai simpul perdagangan antara Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Komoditas dari Cina, India, dan Nusantara diperdagangkan melalui pelabuhan ini.

  1. Peran Pedagang Muslim: Pedagang Muslim memainkan peran sentral dalam jaringan perdagangan internasional, dengan menggunakan sistem ekonomi yang berbasis pada keadilan dan kepercayaan.
  2. Penyebaran Nilai Islam: Selain perdagangan, pedagang Muslim juga menyebarkan nilai-nilai Islam ke wilayah-wilayah yang mereka kunjungi, termasuk Eropa dan Asia Timur.

2. Kontribusi Kesultanan Nusantara

Kesultanan-kesultanan di Nusantara, seperti Kesultanan Mataram dan Kesultanan Banten, juga berperan dalam perdagangan rempah-rempah. Namun, peran mereka sering kali diabaikan dalam penulisan sejarah.

  1. Mata Uang Kesultanan: Kesultanan-kesultanan ini mengeluarkan mata uang mereka sendiri, yang menjadi simbol kedaulatan ekonomi bangsa Nusantara. Sayangnya, sejarah mata uang ini tidak banyak dibahas dalam literatur-literatur kontemporer.
  2. Pengaruh Budaya dan Ekonomi Islam: Kesultanan Nusantara menunjukkan bagaimana Islam menjadi pilar penting dalam perdagangan dan jalannya kekuasaan pemerintahan.

Referensi

Suryanegara, Ahmad Mansur. Api Sejarah 1 (Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia). Disunting oleh Nia Kurniawati, Anni Rosmayani, dan Rakhmat Gumilar. Rev. Api Sejarah. Bandung: Suryadinasti, 2014. https://books.google.co.id/books?id=0AMxDwAAQBAJ.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler