Instalasi Plastik Daur Ulang di Bangkok Design Week 2025

Mega Mat, instalasi demi pertemuan publik dan pertunjukan yang terbuat dari tikar plastik daur ulang digelar di Bangkok Design Week 2025.

***

Melansir dari archdaily.com, Mega Mat dibuat untuk Bangkok Design Week, tujuan bersama para arsitek dan Badan Ekonomi Kreatif Thailand adalah untuk merancang ruang yang juga meningkatkan kesadaran tentang sampah plastik dan daur ulang di Thailand. Hasilnya adalah ruang publik infografis yang, selain menampilkan warna-warna cerah dan menarik, juga mengikuti sistem kode warna untuk mengatur informasi tentang pengolahan sampah plastik di negara tersebut.

Mega Mat menggunakan plastik daur ulang untuk menafsirkan ulang barang rumah tangga sehari-hari: Sua, atau tikar, yang telah digunakan oleh keluarga Thailand selama beberapa generasi. Tampilan baru dari benda yang sudah dikenal ini menunjukkan potensi penggunaan plastik daur ulang dalam kehidupan sehari-hari, yang diwujudkan dalam ruang publik serbaguna yang kini dipasang di jantung kota Bangkok.

Bangkok Design Week merupakan salah satu festival desain terbesar di Asia Tenggara, yang menampilkan sekitar 400 program desain dan kreativitas dari lebih dari 2.000 peserta dan menarik lebih dari 400.000 pengunjung setiap tahunnya. Dirayakan di distrik-distrik kreatif, festival ini menampilkan karya-karya mulai dari proyek eksperimental hingga desain yang memiliki dampak sosial dan bisnis.

Bangkok Design Week 2025 (BKKDW2025) menandai edisi kedelapan acara ini, yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 23 Februari dengan tema "Design Up+Rising."  Para peserta pameran diundang untuk mendemonstrasikan bagaimana desain dapat membantu orang beradaptasi, memecahkan masalah, dan mengatasi tantangan kontemporer sembari meningkatkan nilai sosial dan budaya dari disiplin ini. Dalam konteks ini, Mega Mat dari MVRDV dipasang di Alun-Alun Kota Lan Khon Mueang, di luar Balai Kota Otoritas Metropolitan Bangkok.

Instalasi ini membentang seluas 875 meter persegi dan terdiri dari lebih dari 500 tikar plastik daur ulang. Sebanyak 532 bagian modular, ditenun dengan pola tekstil tradisional Thailand, disatukan untuk menciptakan Sua berukuran besar untuk seluruh kota.

Setiap modul berukuran 1,8 kali 0,9 meter, mengubah alun-alun menjadi ruang yang fleksibel untuk berbagai acara, mulai dari tarian dan yoga hingga pasar dan konser. Berbeda dengan trotoar beton, matras ini menyediakan permukaan yang lembut di mana orang dapat berjalan tanpa alas kaki, duduk, berbaring, membaca, atau bermain.

Selain itu, salah satu sudut matras ditinggikan untuk menggabungkan area pameran, yang merinci sejarah sampah plastik dan daur ulang sekaligus menjelaskan kode warna yang ditampilkan di Mega Mat. Desain permukaannya mengikuti pola berbasis data.

Warna-warna cerah membentuk gradien yang berfungsi sebagai representasi infografis tentang bagaimana sampah plastik saat ini dibuang di Thailand: merah menandakan persentase sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir yang tidak sehat; nuansa oranye mewakili sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir yang memiliki penghalang polusi; kuning menunjukkan sampah yang tidak terkumpul; dan warna hijau di bagian tengah melambangkan persentase plastik yang didaur ulang.

Warna-warna yang disusun dalam pola konsentris ini juga mengacu pada atap Wat Suthat Thepwararam, kuil yang terletak di belakang alun-alun. Proyek ini merupakan upaya kolektif dan lintas sektoral, yang melibatkan berbagai bidang keahlian.

Setelah Bangkok Design Week berakhir, rencananya adalah untuk membongkar Mega Mat dan menggunakan kembali tikar-tikar tersebut untuk memberikan kehidupan ketiga. Beberapa akan disumbangkan ke kuil-kuil lokal, yang lainnya akan digunakan kembali sebagai tikar yoga, dan beberapa lainnya akan didaur ulang menjadi produk baru.

Sejalan dengan upaya keberlanjutannya, MVRDV baru-baru ini meluncurkan pameran Carbon Confessions di Munich, yang memamerkan upaya pengurangan karbon di berbagai tingkatan. Upaya untuk menggunakan kembali, memperbarui, dan melestarikan ini tercermin dalam berbagai proyek dan inisiatif di seluruh dunia, termasuk pembangunan kembali tepi sungai Belvedere di Louisville, Amerika Serikat, oleh Heatherwick Studio dan kontribusi lebih dari 750 tim yang mengeksplorasi masa depan arsitektur di Venice Architecture Biennale 2025. ***