Undergraduate student at Faculty of Economic Sriwijaya University // Management major
Tikus Berdasi Kapan Dihukum Mati?
Minggu, 23 Februari 2025 09:08 WIB
Hukuman mati adalah solusi yang efektif untuk memberikan efek jera dan menunjukkan bahwa korupsi adalah kejahatan yang tidak dapat ditoleransi.
***
Tikus Berdasi julukan ini sering digunakan masyarakat untuk para pelaku tindak pidana korupsi. Korupsi dalam kehidupan manusia bukanlah suatu hal yang baru. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh pejabat negeri saja melainkan berbagai kalangan yang memiliki kuasa atas suatu kedudukan.
Banyak orang yang menyalahgunakan kekuasaan sehingga menyebabkan orang-orang dibawahnya terkena dampak atas kejahatannya. Mereka seharusnya menjadi panutan bagi para generasi muda masa kini. Namun, justru ulah mereka yang menyebabkan banyak pihak bahkan perekonomian negara pun terpuruk akibat keserakahan dan ketamakan para tikus berdasi itu. Korupsi saat ini sangat akrab ditelinga masyarakat Indonesia, hal ini terjadi karena begitu banyaknya “tikus berdasi” yang haus akan harta dan kekuasaan.
Korupsi menyebabkan anggaran negara bocor, sehingga banyak agenda pemerintah yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Korupsi juga menjadi penyebab utama ketidakadilan, di mana yang kaya makin sejahtera dan yang miskin makin menderita. Kejahatan luar biasa ini sudah seharusnya dihadapi dengan hukuman yang luar biasa pula. Peraturan di Indonesia menyebutkan jika koruptor dapat diancam dengan hukuman yang berat, seperti hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Namun, implementasi hukuman mati ini jarang sekali dilakukan terhadap para koruptor.
<--more-->
Tikus Berdasi
“Tikus berdasi kapan dihukum mati?” adalah sebuah pertanyaan yang selalu bergema di tengah kekecewaan masyarakat atas tindakan keji dan tidak beradab yang dilakukan oleh para koruptor. Masyarakat yang selalu menjadi korban atas kebengisan dan keserakahan koruptor-koruptor yang hanya mementingkan kepentingan pribadi sehingga menimbulkan amarah pada setiap pihak yang menjadi korbannya. Ada perdebatan panjang mengenai apakah hukuman mati pantas diterapkan untuk koruptor.
Hukuman mati adalah solusi yang efektif untuk memberikan efek jera dan menunjukkan bahwa korupsi adalah kejahatan yang tidak dapat ditoleransi. Hukuman mati dapat memberikan pesan kuat kepada pejabat publik bahwa jika mereka mengkhianati kepercayaan rakyat, mereka akan mendapatkan konsekuensi yang sangat berat. Beberapa negara, menjatuhkanhukuman mati kepada pelaku korupsi dengan harapan memberikan efek jera. Contohnya, China secara rutin memberikan hukuman mati kepada koruptor sebagai langkah pencegahan korupsi.
Dengan demikian, pemerintah juga dapat menjaga dan menstabilkan perekonomian negara agar tercipta kedamaian dan kesejahteraan serta rasa aman baik bagi rakyat maupun pemerintah. Menjatuhkan hukuman mati bagi para koruptor adalah sebuah konsekuensi yang layak bagi para koruptor, sehingga kedepannya tidak akan muncul “tikus berdasi” lain yang akan merugikan bangsa dan negara. Selain itu, langkah preventif untuk mencegah korupsi juga harus diperkuat, seperti transparansi anggaran, pengawasan yang ketat, dan penerapan teknologi yang mengurangi peluang korupsi. Dengan adanya hukuman mati bagi para “tikus berdasi” tentunya akan memberikan efek jera dan mengembalikan kepercayaan publik.
Hukuman bagi "tikus berdasi" memang belum memberikan efek jera yang signifikan di Indonesia. Harapan publik adalah adanya keadilan yang benar-benar diterapkan secara tegas dan tanpa pandang bulu. Penerapan hukuman yang berat, termasuk hukuman mati diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengakhiri budaya korupsi yang telah mendarah daging ini. Penerapan hukuman mati bagi pelaku tindak kejahatan korupsi harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada agar benar-benar adil dan efektif. Indonesia membutuhkan penegakan hukum yang tegas untuk memberikan contoh bahwa korupsi adalah tindakan yang tidak bisa diterima dalam masyarakat. Namun, masyarakat juga perlu memastikan bahwa hukuman tersebut ditetapkan setelah melalui proses yang sangat ketat dan adil, untuk menghindari adanya kesalahan yang tidak dapat diperbaiki. Sebagai warga negara Indonesia maka sudah sepatutnya kita memiliki kesadaran akan buruknya dampak dari tindakan korupsi agar kedepannya kita mampu menciptakan Indonesia yang lebih baik lagi. Jika hukuman berat, termasuk hukuman mati bisa diterapkan dengan konsisten dan adil, maka mungkin kita akan melihat berkurangnya praktik korupsi dan lebih banyak pejabat yang takut untuk menjadi "tikus berdasi."

Penulis Indonesiana
1 Pengikut

Tikus Berdasi Kapan Dihukum Mati?
Minggu, 23 Februari 2025 09:08 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler