Sejarah Pembukuan Al-Qur’an: Penghimpunan Kitab Suci Umat Islam yang Terjaga
Senin, 17 Maret 2025 14:12 WIB
Sejarah pembukuan Al-Qur’an dimulai dari masa Nabi Muhammad SAW, dikumpulkan oleh Abu Bakar, dan disatukan oleh Utsman bin Affan.
***
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Keunikan Al-Qur’an tidak hanya terletak pada kandungannya yang universal dan abadi, tetapi juga pada proses pembukuannya yang sangat teliti dan terjaga.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap dan mendalam sejarah pembukuan Al-Qur’an, mulai dari masa turunnya wahyu, pengumpulan pada masa Nabi Muhammad SAW, hingga penyempurnaan mushaf pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
1. Masa Turunnya Wahyu: Awal Mula Penulisan Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, dimulai dari Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 yang turun di Gua Hira, hingga wahyu terakhir yang turun pada tahun ke-10 Hijriyah. Proses turunnya wahyu ini disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan umat pada saat itu.
-
Metode Penulisan: Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabat untuk menuliskan setiap ayat yang turun. Para sahabat yang ditugaskan sebagai katib wahyu (penulis wahyu) mencatat ayat-ayat tersebut di berbagai media, seperti pelepah kurma, kulit binatang, batu pipih, dan lembaran kertas.
-
Penghafalan: Selain ditulis, Al-Qur’an juga dihafalkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Tradisi menghafal (hifz) menjadi salah satu metode utama dalam menjaga keaslian Al-Qur’an.
2. Masa Nabi Muhammad SAW: Penjagaan Awal Al-Qur’an
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an belum dibukukan dalam satu mushaf. Namun, Nabi SAW telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan keaslian dan keutuhan Al-Qur’an:
-
Pengulangan dengan Jibril: Setiap tahun, Nabi Muhammad SAW melakukan mudarasah (pengulangan) Al-Qur’an dengan Malaikat Jibril. Pada tahun terakhir hidupnya, pengulangan ini dilakukan dua kali sebagai bentuk penjagaan ekstra.
-
Penyebaran Ayat: Ayat-ayat Al-Qur’an disebarkan kepada para sahabat melalui bacaan dan tulisan. Para sahabat saling mengajarkan dan memverifikasi hafalan serta tulisan mereka.
3. Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pengumpulan Pertama
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, kekhawatiran akan hilangnya Al-Qur’an muncul karena banyak penghafal yang gugur dalam peperangan, seperti Perang Yamamah (12 H/633 M). Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, atas saran Umar bin Khattab, memutuskan untuk mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
-
Proses Pengumpulan: Zaid bin Tsabit, salah satu penulis wahyu terkemuka, ditugaskan memimpin proses ini. Ia mengumpulkan ayat-ayat dari para penghafal dan naskah yang telah ditulis.
-
Verifikasi Ketat: Setiap ayat yang dikumpulkan harus diverifikasi dengan kesaksian dua orang sahabat yang mendengar langsung dari Nabi Muhammad SAW. Proses ini memastikan keakuratan dan keaslian setiap ayat.
-
Hasil Pengumpulan: Al-Qur’an berhasil dikumpulkan dalam satu mushaf, yang disimpan oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, mushaf ini diserahkan kepada Umar bin Khattab, dan kemudian kepada putrinya, Hafshah binti Umar.
4. Masa Khalifah Utsman bin Affan: Penyatuan Mushaf Standar
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M), umat Islam telah tersebar ke berbagai wilayah, seperti Syam, Irak, Persia, dan Mesir. Perbedaan dialek dan cara membaca Al-Qur’an mulai menimbulkan perselisihan di kalangan umat Islam. Untuk menjaga kesatuan umat, Utsman memerintahkan pembuatan mushaf standar.
-
Pembentukan Tim: Zaid bin Tsabit kembali memimpin tim yang terdiri dari sahabat terpercaya, seperti Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Ash, dan Abdurrahman bin Harits.
-
Penyatuan Bacaan: Mushaf yang telah dikumpulkan pada masa Abu Bakar dijadikan acuan. Tim ini membuat beberapa salinan mushaf standar yang seragam dalam penulisan dan bacaan.
-
Distribusi Mushaf: Salinan mushaf dikirim ke berbagai wilayah Islam, seperti Makkah, Syam, Kufah, Basrah, dan Yaman. Mushaf asli disimpan di Madinah.
-
Pemusnahan Naskah Lain: Untuk menghindari perbedaan, naskah-naskah lain yang tidak sesuai dengan mushaf Utsmani dimusnahkan. Langkah ini memastikan keseragaman bacaan Al-Qur’an di seluruh dunia Islam.
5. Penyempurnaan dan Penjagaan Al-Qur’an Setelah Masa Utsman
Setelah masa Utsman, Al-Qur’an terus dijaga keasliannya melalui dua metode utama:
-
Hafalan: Tradisi menghafal Al-Qur’an (hifz) tetap dilestarikan hingga kini. Para penghafal (hafiz) memainkan peran penting dalam menjaga keaslian Al-Qur’an.
-
Penulisan dan Pencetakan: Mushaf Utsmani menjadi acuan utama dalam penulisan Al-Qur’an. Perkembangan teknologi cetak pada abad ke-19 dan ke-20 memudahkan penyebaran mushaf ke seluruh dunia.
6. Keistimewaan Al-Qur’an sebagai Kitab Terjaga
Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang terjaga keasliannya sejak diturunkan hingga kini. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Hijr ayat 9:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
Keistimewaan Al-Qur’an juga terlihat dari:
-
Kemudahan Menghafal: Al-Qur’an dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dihafal oleh manusia.
-
Konsistensi Teks: Tidak ada perbedaan dalam teks Al-Qur’an di seluruh dunia, baik dalam bahasa Arab maupun terjemahannya.
7. Relevansi Sejarah Pembukuan Al-Qur’an di Masa Kini
Sejarah pembukuan Al-Qur’an memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam:
-
Penjagaan Ilahi: Proses pembukuan Al-Qur’an menunjukkan bahwa Allah SWT benar-benar menjaga firman-Nya.
-
Kesatuan Umat: Langkah-langkah yang diambil oleh para sahabat, terutama Khalifah Utsman, mengajarkan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam.
-
Motivasi Belajar: Sejarah ini memotivasi umat Islam untuk terus mempelajari, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an.
Sejarah pembukuan Al-Qur’an adalah bukti nyata akan keajaiban dan penjagaan Allah SWT terhadap firman-Nya. Proses ini melibatkan peran besar para sahabat Nabi, yang dengan ketelitian dan kesungguhan, berhasil menjaga keaslian Al-Qur’an hingga saat ini. Sebagai umat Islam, kita patut bersyukur dan terus mempelajari Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler