Kelompok Houthi: Sejarah, Motivasi, dan Dampaknya dalam Konflik Yaman

Selasa, 18 Maret 2025 17:45 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Tentara Houthi Yaman
Iklan

Kelompok Houthi Yaman, atau Ansarullah, adalah aktor kunci dalam konflik Yaman. Pelajari sejarah, tujuan, peran, dan dampak mereka di Yaman.

Kelompok Houthi Yaman, atau Ansarullah, adalah salah satu aktor paling berpengaruh dalam konflik Yaman yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Sebagai kelompok bersenjata dengan akar ideologis dan politik yang kuat, Houthi tidak hanya memengaruhi stabilitas Yaman tetapi juga memiliki dampak signifikan di kawasan Timur Tengah. 

Sejarah Kelompok Houthi

Kelompok Houthi berawal dari gerakan keagamaan dan sosial yang didirikan pada tahun 1990-an oleh Hussein Badreddin al-Houthi di wilayah Sa'dah, Yaman utara. Kelompok ini menganut ajaran Syiah Zaidiyah, sebuah sekte dalam Islam Syiah yang memiliki akar sejarah panjang di Yaman. Awalnya, Houthi adalah gerakan yang menentang korupsi pemerintah, ketidakadilan sosial, dan marginalisasi masyarakat Yaman utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 2004, konflik bersenjata pertama antara kelompok Houthi dan pemerintah Yaman meletus. Hussein al-Houthi tewas dalam pertempuran, tetapi kelompok ini terus berkembang di bawah kepemimpinan adiknya, Abdul-Malik al-Houthi.

Pada tahun 2014, Houthi berhasil menguasai ibu kota Yaman, Sana'a, dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi melarikan diri. Peristiwa ini memicu perang saudara yang melibatkan koalisi internasional pimpinan Arab Saudi.

Tujuan dan Ideologi Kelompok Houthi

Kelompok Houthi memiliki beberapa tujuan utama yang mendasari perjuangan mereka:

  1. Melawan Hegemoni Asing: Houthi menentang intervensi asing, terutama dari Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan Yaman.

  2. Membangun Pemerintahan Berbasis Agama: Mereka ingin mendirikan pemerintahan yang berdasarkan prinsip-prinsip Syiah Zaidiyah.

  3. Memerangi Ketidakadilan Sosial: Houthi mengklaim memperjuangkan hak-hak masyarakat Yaman yang terpinggirkan, terutama di wilayah utara.

Ideologi Houthi juga dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan Iran, yang dianggap sebagai sekutu utama dalam menghadapi tekanan dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya. Meskipun Houthi sering disebut sebagai "proxy Iran," mereka memiliki akar lokal yang kuat dan otonomi dalam mengambil keputusan.

Peran Houthi dalam Konflik Yaman

Sejak 2014, kelompok Houthi telah memainkan peran sentral dalam konflik Yaman. Mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk Sana'a, dan membentuk pemerintahan tandingan. Konflik ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang menghadapi kelaparan, kekurangan layanan dasar, dan wabah penyakit.

Houthi juga dikenal karena kemampuan militernya, termasuk penggunaan rudal balistik dan drone untuk menyerang target di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Serangan-serangan ini seringkali menargetkan infrastruktur vital, seperti bandara dan kilang minyak, yang memperparah ketegangan di kawasan.

Selain itu, Houthi terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi Arab Saudi. Konflik ini telah menciptakan kebuntuan politik dan militer, dengan sedikit kemajuan dalam upaya perdamaian.

Dampak Kelompok Houthi di Yaman

  1. Krisis Kemanusiaan: Konflik yang melibatkan Houthi telah menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Yaman. Menurut PBB, lebih dari 20 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan ribuan tewas akibat perang, kelaparan, dan penyakit.

  2. Fragmentasi Politik: Kekuasaan Houthi di Yaman utara telah memecah negara menjadi wilayah-wilayah yang dikontrol oleh berbagai kelompok, termasuk pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

  3. Ekonomi yang Hancur: Perang telah menghancurkan ekonomi Yaman, dengan inflasi tinggi, mata uang yang terdepresiasi, dan pengangguran massal.

Dampak Regional dan Global Kelompok Houthi

Kelompok Houthi tidak hanya memengaruhi Yaman, tetapi juga memiliki dampak signifikan di kawasan Timur Tengah dan dunia:

  1. Persaingan Saudi-Iran: Konflik Yaman telah memperuncing persaingan antara Arab Saudi dan Iran, dengan Houthi dianggap sebagai proxy Iran di Yaman.

  2. Ancaman terhadap Keamanan Maritim: Houthi terlibat dalam serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, mengancam jalur perdagangan global.

  3. Ketegangan Regional: Serangan rudal dan drone Houthi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah meningkatkan ketegangan di kawasan Teluk.

  4. Dampak Global: Krisis di Yaman telah memicu gelombang pengungsi dan memengaruhi stabilitas energi global karena lokasi strategis Yaman di dekat jalur pelayaran internasional.

Upaya Perdamaian dan Masa Depan Houthi

Meskipun konflik Yaman telah berlangsung selama bertahun-tahun, upaya perdamaian terus dilakukan. PBB dan negara-negara regional telah memediasi beberapa putaran perundingan, tetapi kebuntuan politik dan militer membuat perdamaian sulit dicapai. Kelompok Houthi menuntut pengakuan politik dan peran dalam pemerintahan Yaman, sementara koalisi Arab Saudi bersikeras pada pelucutan senjata Houthi.

Masa depan Houthi tergantung pada beberapa faktor, termasuk dinamika internal Yaman, hubungan regional, dan tekanan internasional. Jika konflik terus berlanjut, dampaknya terhadap Yaman dan kawasan akan semakin parah.

Kelompok Houthi Yaman adalah salah satu aktor paling kompleks dan berpengaruh dalam konflik Yaman dan kawasan Timur Tengah. Dengan sejarah yang panjang, tujuan yang jelas, dan dampak yang signifikan, Houthi terus menjadi tantangan bagi stabilitas regional dan global. Pemahaman mendalam tentang kelompok ini penting untuk mencari solusi damai bagi konflik Yaman dan meredakan ketegangan di kawasan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler