Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.
Gen Z Buka Rahasia: Mau Nulis Anti-AI Vibes? Hindari Tanda Ini!
Kamis, 17 April 2025 11:04 WIB
Menulis bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi tentang mengekspresikan diri dan membangun koneksi dengan pembaca.
***
Di era digital saat ini, kehadiran Akal-akalan Imitasi (AI) seperti ChatGPT telah mengubah cara kita menulis dan berkomunikasi. Namun, penggunaan AI dalam menulis sering kali meninggalkan jejak yang dapat dikenali oleh pembaca yang jeli. Salah satu tanda yang kini menjadi sorotan adalah penggunaan tanda baca em dash (—).
Generasi Z, yang dikenal sebagai digital native, mulai menyadari bahwa tulisan yang dihasilkan oleh AI cenderung menggunakan em dash secara berlebihan. Dalam sebuah episode podcast "LuxeGen," dua podcaster, Daisy Reed dan Sapna Rao, membahas fenomena ini dan menyebut em dash sebagai "ChatGPT hyphen."
Menurut mereka, penggunaan em dash tanpa spasi di kedua sisi sering kali menjadi ciri khas tulisan yang dihasilkan oleh AI. Hal ini menjadi petunjuk bagi pembaca untuk mengenali apakah sebuah teks ditulis oleh manusia atau mesin.
Fenomena ini semakin menarik perhatian setelah sebuah komentar di iklan rebranding dari merek pakaian PrettyLittleThing menyebutkan, "Including the ChatGPT hyphen is insane." Komentar tersebut menyoroti penggunaan em dash dalam teks iklan tersebut, yang dianggap sebagai tanda bahwa tulisan tersebut mungkin dihasilkan oleh AI.
Daisy Reed dan Sapna Rao menyarankan agar penulis yang menggunakan AI untuk membantu menulis sebaiknya menghapus em dash dari tulisan mereka. Hal ini bertujuan untuk menghindari kecurigaan bahwa tulisan tersebut sepenuhnya dihasilkan oleh AI.
Sapna Rao menambahkan bahwa dirinya tidak menentang penggunaan AI dalam menulis, selama penulis tetap memulai dengan kata-kata mereka sendiri. Ia menyarankan pendekatan "Person, ChatGPT, person," yang berarti penulis harus memulai dan mengakhiri tulisan dengan kata-kata mereka sendiri, dan menggunakan AI hanya sebagai alat bantu di tengah proses menulis.
Penggunaan AI dalam menulis memang dapat mempercepat proses dan membantu dalam menyusun ide. Namun, penting bagi penulis untuk tetap mempertahankan gaya dan suara mereka sendiri agar tulisan terasa lebih autentik dan tidak terkesan datar atau mekanis.
Selain em dash, ada beberapa tanda lain yang dapat menunjukkan bahwa sebuah tulisan dihasilkan oleh AI, seperti struktur kalimat yang terlalu sempurna, penggunaan kata-kata yang tidak umum, atau kurangnya nuansa emosional dalam tulisan. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk menyunting dan menyesuaikan tulisan yang dihasilkan oleh AI agar lebih sesuai dengan gaya mereka sendiri.
Generasi Z, dengan kepekaan mereka terhadap teknologi dan tren digital, menjadi pionir dalam mengenali dan mengkritisi penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga memahami dampaknya dan berusaha menjaga keaslian dalam komunikasi.
Fenomena "ChatGPT hyphen" ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa meskipun teknologi dapat membantu, kreativitas dan sentuhan pribadi tetap penting dalam menulis. Menulis bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang mengekspresikan diri dan membangun koneksi dengan pembaca.
Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, penting bagi kita untuk terus belajar dan beradaptasi. Akan tetapi, tetap mempertahankan identitas dan keaslian dalam setiap karya yang kita hasilkan. Menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti, dapat membantu kita mencapai keseimbangan antara efisiensi dan kreativitas. ***

Penulis Indonesiana
7 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler