Cerita di Balik Bahasa yang Menyatukan Negri

Sabtu, 3 Mei 2025 16:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Pemahaman tentang genre sastra dan puisi sangat penting karena membantu kita mengaprersiasi keindahan bahasa.

 

Peta Indonesia Pasca Perjanjian Renville

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendahuluan

Karya sastra merupakan karya yang sangat imajinatif yang dilandasi kesadaran dari segi kreatifitas anak bangsa dengan sebuah seni yang mereka buat. Dan puisi juga termasuk salah satu bentuk karya sastra yang palig tua menurut sejarahnya. Bahasa digunakan sebagai media atau gagasan yang disusun sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah puisi. Puisi sangat dikenal dengan penggunaan kata-kata indah yang menjadikan puisi memiliki daya tarik dan keindahan nya tersendiri.

Pemahaman tentang genre sastra dan puisi sangat penting karena membantu kita mengaprersiasi keindahan bahasa, memahami makna yang tersembunyi, serta menangkap pesan dan emosi yang ingin disampaikan oleh penulis. Genre sastra memberikan kerangka untuk memahami berbagai bentuk karya tulis, sedangkan puisi mengajarkan kita tentang kekuatan diksi, ritme, dan imajinasi dalam menyampaikan suatu gagasan. Selain itu, pemahaman ini juga memperkaya wawasan budaya, meningkatkan keterampilan berifikir kritis, serta memperdalam empati terhadap pengalaman manusia yang beragam.

  1. Sejarah bahasa indonesia

Bahasa indonesia adalah bahasa yang paling penting dikawasan republik indonesia. Hal ini ditunjukan antara lain adalah pada ikrar sumpah pemuda pada tahun 1928 yang berbunyi, kami putra-putri indonesia menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. Di samping itu juga ada beberapa alasan mengapa bahasa indonesia menduduki tempat yang terpenting di antara bahasa-bahasa lainya di nusantara.

Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkkumpul dalam kerapatan pemmuda tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Dan menjunjung tinggi Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ii-ni dinyatakan sebagai sumpah pemuda. Unsur ketiga dari sumpah pemuda ini merupakan pernyataan tekad bahwa Bahasa Indonesia di kukukuhkan kedudukanya seabagai Bahasa nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai Bahasa negara pada tanggal 18 agustus 1945. Karena pada saat itu undang-undang dasar 1945 disahkan sebagai undang-undang negara republic Indonesia. Dalam undang-undang tersebu dinyatakan bahwa Bahasa negara kita adalah Bahasa Indonesia. (BAB XV, Pasal 36).

  1. Perkembangan menjadi bahasa indonesia

Bahasa indonesia pertama kali di perkenalkan oleh M. Thabrani ketika berlangsung nya kongres pemuda I, dilaksanakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Lapangan Banteng, Jakarta. Kongres ini diikuti oleh seluruh organisasi pemuda saat itu, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Pemoeda Kaoem Betawi. Bahasa indonesia mulai tebentuk pada tanggal 28 oktober 1928, bersamaan dengan sumpah pemuda. Setelah terbentuk, bahasa indonesai terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Op Hujsen, soewandi, bahkan hingga ke ejaan yang disempurnakan ( EYD). Ini adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara pada saat itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu sebelum berkembang menjadi bahasa indonesi seperti sekarang. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.

Upaya untuk terus menjaga dan terus mengembangkan bahasa indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara untuk terus menjaga dan mengembangkan bahasa indonesia yaitu dengan diadakanya beberapa kongres bahasa indonesia. Pada dasarnya kongres-kongres yang di lakukan merupakan wujud dari eksistensi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional supaya terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Supaya bahasa indonesia terus dapat berkembang di era yang akan datang. Dari kongres yang telah dilaksanakan telah menghsilkan beberapa inovasi-inovasi yang ditunjukan untuk eksistensi seiring berkembang nya zaman dan teknologi. Dalam konteks kedudukanya sebagai negara nasional, bahasa indonesia memiliki beberapa fungsi:

  1. Merupakan lambang kebanggaan Nasional.
  2. Lambang identitas nasional
  3. Alat untuk memersatukan bangsa dari berbagai suku yang ada di indonesia, karena berbagai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda.
  4. Untuk menghubungkan antar daerah dan antar budaya.

Sebagi sebuah simbol identitas nasional, bahasa indonesia juga merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya dan bangsa, karena untuk mendasari rasa nasionalisme yang ada di indonesia. Perkembangan bahasa indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri, mengapa demikian, karena kosa kata yang asing yang dapat di serap ke dalam bahasa indonesia, bertujuan untuk memperkaya dan mengetahui kosa kata yang dapat di serap ke dalam bahasa indonesia.

  1. Jelaskan mengapa bahasa melayu rendah di adopsi menjadi bahasa indonesia

Bahasa melayu sudah menjadi bahasa lingua franca, digunakan untuk perdagangan di pelabuhan dagang yang pada saat itu digunakan oleh para pedagang. Perkembangan bahasa Melayu berjalan dengan pesat, dimulai dari bahasa Melayu Kuno, lalu menjadi bahasa Melayu Klasik, hingga menjadi bahasa Indonesia. Menurut ahli etnologi dan filologi (dalam Agustina, 2015:111) bahasa Melayu termasuk bahasa Austronesia, berasal dari kepulauan Riau (Sumatera). Mula-mula bahasa ini hanya dipercakapkan terbatas oleh penutuurnya di Riau dan sekitarnya. Penutur bahasa Maelayu di Kepuluaan Riau bermata pencaharian sebagai nelayan atau pedagang antar pelabuhan. Bahasa Melayu, sebagai salah satu Bahasa di kepulawan nusantara, sudah sejak lama digunakan sebagai Bahasa perhubungan. Sejak abad ke- 7 Masehi, Bahasa melayu atau lebih tepatnya Bahasa melayu kuno. Ketika Orang Eropa sampai diwilayah Nusantara mereka menyadari suatu kenyataan bahwa Bahasa melayusudah dipergunakan sebagai Bahasa masyarakat sebagai lingua Franca atau Bahasa pergaulan Dari semua bahasa yang ada di kepulauan indonesia, mengapa bahasa melayu yang di promosikan oleh lingua franca?.

  • Bahasa Melayu mudah dipahami karena tidak memiliki tingkatan bahasa.
  • Bahasa Melayu sudah menjadi lingua franca, bahasa perantara, selama berabad-abad.
  • Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara.
  • Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perdagangan regional.
  • Bahasa Melayu berhasil menyatukan keragaman suku, budaya, dan bahasa di Indonesia.

Alasan bahasa melayu dijadikan sebagai dasar bahasa nasional karena sistem nya yang sederhana. Meskipun persebaran bahasa melayu paling banyak terjadi di berbagai daerah dan melampaui bahasa lain, penutur asli bahasa ini tidak sebanyak mereka berbicara bahasa jawa, sunda, maupun bahasa madura, atau bahasa daerah lainya. Bahasa melayu tidak di anggap bahasa asing karena masih berhubungan dengan bahasa nusantara lainya.

  1. Perbedaan bahasa melayu dan bahasa indonesia

Bahasa melayu dan indonesia tentunya memiliki perbedaan, dari status, perkembangan, kosa kata, ejaan, dan pengaruh bahasa asing. Selain itu, bahasa Melayu dan bahasa Indonesia juga memiliki perbedaan dalam pelafalan, seperti: Vokal a di akhir kata, Vokal u pada suku kata terakhir, Konsonan r di akhir kata, Konsonan r di akhir suku kata, Vokal i pada suku kata terakhir. Meski memiliki perbedaan, penutur bahasa Melayu dan bahasa Indonesia dapat saling memahami bahasa masing-masing dalam batas tertentu. Hal ini disebut kesaling pahaman (mutual intelligibility).

Contoh bahasa melayu dari kata “pusing” dalam bahasa Melayu beararti “gerakan memutar” memiliki bentuk kata yang sama dengan kata “pusing” dalam bahasa Indonesia yang berarti “sakit kepala”. Kata “pusing” dalam bahasa Indonesia juga terdapat kata gabungan, seperti contoh “pusing tujuh keliling”, sehingga kata “pusing” dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok makna meluas disebabkan tertuju pada beberapa makna.

Contoh kata “kereta” dalam bahasa Melayu berarti “kenderaan beroda empat” memiliki bentuk kata yang sama dengan kata “kereta” dalam bahasa Indonesia yang berati “kereta api”. Kata “kereta” dalam bahasa Malayu tidak hanya dapat berarti “kenderaan yang memiliki roda empat” , pada bahasa Indonesia kata “kereta” teruju kepada angkutan umum yaitu “kereta api”, sehingga kata “kereta” dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok penyempitan makna. Dilihat dari penerapan kata “kereta” hanya tertuju pada satu makna.

Contoh kata “pemadam” dalam bahasa Melayu yang berarti “penghapus tulisan” memiliki bentu kata yang sama dengan kata “pemadam” dalam bahasa Indonesia yang berarti “pemadam api”. Pada penerapan kata “pemadam” dalam bahasa Indonesia memiliki gabungan kata seperti contoh “pemadam api” atau “pemadam kebakaran”. Kata “pemadam” dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok makna total, dilihat dari penerapan keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menghilangkan sesuatu.

Kesimpulan

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang telah lama digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) di kepulauan Nusantara. Perkembangan bahasa Indonesia secara resmi dimulai pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah menyatakan ikrar untuk menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Pengakuan ini menjadi tonggak penting dalam sejarahnya.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara dalam UUD 1945. Sejak itu, bahasa Indonesia terus berkembang dalam berbagai aspek dari kosakata, tata bahasa, hingga penggunaannya di berbagai bidang seperti pendidikan, pemerintahan, media, dan teknologi.

Bahasa Indonesia mengalami pembakuan melalui lembaga-lembaga seperti Pusat Bahasa (kini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), yang berperan dalam penyusunan ejaan, kamus, dan tata bahasa resmi.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan penerimaan luas dari masyarakat, bahasa Indonesia berhasil menjadi alat pemersatu bangsa yang memiliki keragaman budaya dan bahasa daerah yang tinggi. Hingga kini, bahasa Indonesia terus tumbuh dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman serta pengaruh global.

DAFTAR PUSTAKA

Mamonto, S. (2023). Sejarah Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia. Journal on Education, 5(3), 6465-6470.

Repelita, T. (2018). SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA (Ditinjau dari Prespektif Sejarah Bangsa Indonesia). Jurnal Artefak, 5(1), 45-48.

Putri, S. L., Angraini, D., Alifa, N. Y., Nazurty, N., & Noviyanti, S. (2023). Sejarah Dan Perkembangan Bahasa Indonesia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 11113-11123.

Khairul, M., & Sodiq, S. (2023). kosakata Bahasa Melayu-Indonesia oleh Siswa Repatriasi Sabah Malaysia (Kajian Semantik).

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
MUHAMAD ANDRIYAWAN

mahasiswa universitas muhamadiyah A.R. fachrudin

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler