Mungkinkah Peran Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI

Sabtu, 3 Mei 2025 19:01 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pemanfaatan AI dalam menulis
Iklan

Manusia memiliki kecerdasan emosional selain kecerdasan intelektual.

***

Belakangan ini teknologi semakin gencar dengan berbagai penemuan-penemuan yang fantastik. Banyak sektor-sektor yang saat ini lebih memilih mengunakan taknologi dibandingkan dengan tenaga manusia. Tentunya itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan juga berabgai alasan,

Ini menjadi suatu tantangan masa depan kehidupan manusia di muka bumi.

Tidak hanya di dunia industri, teknologi juga didgunakan di dunia pendidikan. Pertanyaannya apakah sosok seorang guru sebagai pengajar di sekolah bisa di gantikan oleh AI>

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut maka perlu kita pahami bahwa seorang guru tidak hanya bertugas untuk mendidik generasi yang akan datang, tetapi juga untuk membimbing dan membentuk karakter mereka. Sebagai figur yang menjadi contoh bagi siswa-siswanya, guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan sikap, nilai, dan perilaku positif.

Maka jawabannya tentu keberadaan guru tidak dapat digantikan oleh teknologi AI karena alasan mendasar; manusia memiliki kecerdasan emosional selain kecerdasan intelektual. Sementara itu, AI hanya dapat menganalisis data berdasarkan perintah yang diberikan.

Mengapa teknologi AI tidak dapat menggantikan sosok pengajar, ini dia jawabannya:

1.  Mengajarkan cara berpikir kritis

Salah satu tugas guru sebagai pengajar adalah mengajarkan siswanya agar dapat memecahkan dan menyelesaikan sebuah permasalahan, biasanya akan melibatkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis informasi, mengevaluasi, hingga membuat keputusan. Guru dapat membimbing atau mendidik murid-muridnya untuk mengembangkan kemampuan kognitif melalui aktivitas diskusi, memberikan pertanyaan yang kritis, dan aktivitas lainnya. Sedangkan teknologi AI, meskipun dapat menganalisis sejumlah besar data yang diberikan, tidak memiliki kemampuan pemikiran serta penalaran kritis yang telah dimiliki oleh manusia.

2. Membangun hubungan dan interaksi dengan murid

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Teknologi AI bukanlah manusia. AI tidak dapat membangun hubungan atau interaksi. AI tidak dapat mengerti dan memahami apa yang sedang dibutuhkan oleh murid. AI tidak dapat membimbing murid untuk berpikir maju. AI tidak mengerti pembelajaran yang melibatkan interaksi sosial emosional dan kesehatan mental.

3. Berperan sebagai motivator

Teknologi IA hanya menerima dan menjalankan apa yang di perintahkan sedangkan Guru memiliki peran yang sangat penting dalam memotivasi murid untuk belajar dan membantu individu murid mengenali identitas mereka sebagai pembelajar, anggota masyarakat, calon pekerja, dan sebagai seorang manusia. Guru dapat membantu dan membimbing muridnya melalui interaksi langsung serta menjadi sosok teladan bagi muridnya dan hal tersebut sangat mustahil di lakukan oleh teknologi IA.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif

Teknologi AI tidak akan menggantikan inti pekerjaan guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif. Memberi inspirasi dan memotivasi murid sembari membantu mereka untuk menemukan bakat serta minat murid. AI tidak dapat membangun hubungan dengan murid serta keluarganya. Hal lainnya yang tak bisa diberikan oleh AI adalah memastikan bahwa setiap individu murid adalah berharga, dan juga memastikan keselamatan fisik serta emosional setiap individu murid.

5. Memberikan feedback berkualitas pada hasil belajar murid


Salah satu tantangan yang sering dihadapi AI adalah dalam memberikan umpan balik atau feedback kepada murid, karena mengharuskan untuk memahami secara mendalam subjeknya. Kesulitan ini muncul dari terbatasnya kemampuan AI dalam memahami konteks yang lebih luas, menilai elemen yang subjektif, hingga mengenali kreativitas serta orisinalitas.

6. Mengenali kebutuhan dasar murid


salah satu alasan yang sangat mendasar kareana teknologi IA tidak bisa menganalisis secara sempurna apa yang di butuhkan oleh siswa dan dari itu justru Guru memiliki kesadaran terhadap kondisi yang dihadapi murid-muridnya. Guru dapat mengetahui murid-murid yang sedang kelaparan, mengalami kesulitan, atau sedang menghadapi hari yang buruk. Tentu saja untuk memiliki kesadaran ini, memerlukan pengalaman bertahun-tahun selama mengajar di kelas dan membuat sosok guru tidak dapat digantikan dalam memberikan pendekatan serta perhatian yang holistik kepada muridnya.

 

maka kesimpulannya adalah tentu saja peran guru tidak dapat tergantikan oleh teknologi IA namun justru teknologi sebagai partner guru yang membantu mempermudah seorang guru dalam menjalankan peran dan tugasnya dalam mendidik siswa.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nuhria Arsal

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler