Penulisan Kata Serapan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia

Rabu, 7 Mei 2025 21:17 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi Perpustakaan. Foto oleh Oliver Getting dari Pixabay.com
Iklan

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan juga bisa di sebut sebagai bahasa negara Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan pesat

***

           Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan juga bisa di sebut sebagai bahasa negara Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat seiring berkembangnya zaman. Adapun bentuk perkembangan bahasa Indonesia yaitu salah satunya adalah, penyerapan unsur-unsur dari bahasa-bahasa asing. Dimana penyerapan ini dilakukan, yaitu untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia itu sendiri, serta bertanggung jawab untuk kebutuhan komunikasi dalam bidang seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan bahkan untuk budaya juga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Namun, penyerapan unsur bahasa asing tidak selalu di ikuti dengan pemahaman yang tepat mengenai kaidah penulisnya. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seragaman dalam bentuk kata, ejaan, maupun penggunaan di dalam kalimat. Dari banyaknya ketidakkonsisten tersebut dapat menimbulkan kebingungan bagi pembaca dan mengurangi kejelasan komunikasi tertulis.

            Oleh karena itu, penting bagi penulis bahasa Indonesia untuk memahami kaidah penulisan unsur serapan yang benar.dengan adanya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) telah memberikan aturan yang lebih jelas mengenai bagaimana unsur asing harus di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik dari segi ejaannya pelafalannya, dan bentuk akronimnya.

            Pemahaman dan penerapan kaidah ini tidak hanya menjaga keteraturan dan kejelasan dari bahasanya, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab kita menjaga mutu bahasa Indonesia dapat terus berkembang tanpa kehilangan identitas dan kedudukannya sebagai identitas dan kedudukannya sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Kata Serapan

            Berdasasrkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata serapan yaitu kata yang diserap dari bahasa lain dengan didasarkan pada kaidah bahasa penerima. Kata serapan merupakan kata yang yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kata serapan sebagai kata serapa jika memenuhi kaidah-kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia.

Jenis-jenis Kata Serapan

            Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup dan terus berkembang sampai saat ini, salah satunya melalui penyerapan unsur dari bahasa asing. Proses penyerapan ini di lakukan untuk memperkaya kosakata dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan budaya.

Secara unum, ada empat jenis proses penyerapan dalam bahasa Indonesia:

  1. Kata Serapan Adopsi

Dari kata adopsi kita dapat mengetahui bahwa kata serapan ini di serap dari kata asing tanpa bengubah ejaan, pelafalan, atau penulisannya. Kata-kata ini diambil apa adanya dari bahasa aslinya.

Contoh:

  • Data (Inggris: data)
  • Film (Inggris: film)
  • Angka (Sansekerta: angka)
  • Bola (Portugis: bola)
  • Rekening (Belanda: rekening)
  1. Kata Serapan Adaptasi

Adaptasi adalah penyerapan kosakata asing dengan penyesuaian terhadap terhadap kaidah ejaan, pelafalan, dan penulisan dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

  • Bisnis (Inggris: business)
  • Aktor (Inggris: actor)
  • Bahasa (Sansekerta: bhasa)
  • Mentega (Portugis: manteiga)
  • Dosen (Belanda: docent)
  1. Kata Serapan Terjemahan (Pungutan)

Proses ini dilakukan dengan menerjemahkan konsep atau makna kata dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

  • Uji coba (try out)
  • Unduh (download)
  • Suku cadang (spare part)
  1. Kata Serapan Kreasi

Kata serapan kreasi ini tidak harus memiliki bentuk atau jumlah kata yang sama. Ini lebih bersifat kreatif dan kontekstual.

Contoh:

  • Berhasil guna (effective)
  • Daring – dalam jaringan (online)
  • Luring – luar jaringan (offline)

 

Pengertian Akronim

            Akronim merupakan singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Akronim akan membentuk kata yang dapat di lafalkan atau dibaca.

Penulisan Akronim yang Benar dalam Bahasa Indonesia

Akronim adalah gabungan huruf atau suku kata dari beberapa kata yang membentuk kata baru dan dibaca sebagai satu kata utuh. Penulisan akronim diatur dalam EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan TBBI (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia). Berikut aturannya:

  1. Akronim dengan Huruf Depan Kapital

Digunakan untuk nama lembaga, instansi, daerah, atau kota. Hanya huruf pertama yang ditulis kapital.

Contoh:

  • Jateng (Jawa Tengah)
  • Jabar (Jawa Barat)
  • Sulteng (Sulawesi Tengah)
  • Bulog (Badan Urusan Logistik)
  • Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
  1. Akronim dengan Huruf Kecil

Digunakan untuk istilah umum dan bukan nama lembaga atau tempat. Ditulis dengan huruf kecil seluruhnya.

Contoh:

  • pemilu (pemilihan umum)
  • tukin (tunjangan kinerja)
  • gaptek (gagap teknologi)

 

Perbedaan Akronim dan Singkatan

  • Akronim: Dibaca sebagai satu kata, misalnya pemilu, bulog.
  • Singkatan: Dibaca per huruf dan ditulis dengan huruf kapital, misalnya ABRI, KPU.

Penulisan Akronim dalam Karya Ilmiah

  1. Jabarkan Akronim saat Pertama Kali Muncul Tulis kepanjangannya saat pertama kali disebut di awal bab/paragraf. Selanjutnya, cukup gunakan akronimnya saja.
  2. Diikuti Aturan EYD Pastikan penulisan akronim sesuai dengan aturan kapitalisasi seperti di atas.

Contoh Akronim dan Kepanjangannya

  • pemilu: pemilihan umum
  • tilang: bukti pelanggaran
  • rapim: rapat pimpinan
  • tukin: tunjangan kinerja
  • rudal: peluru kendali
  • sendratari: seni drama dan tari
  • berdikari: berdiri di atas kaki sendiri
  • Orba: Orde Baru
  • Orla: Orde Lama
  • Penjaskes: Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
  • Komdis: Komando Distrik
  • Unud: Universitas Udayana
  • Undip: Universitas Diponegoro
  • Unpad: Universitas Padjadjaran
  • Nasakom: Nasionalis, Agama, Komunis
  • Nasasos: Nasionalisme, Agama, Sosialisme
  • Falsos: Falsafah dan Sosial
  • Jabar: Jawa Barat
  • Jatim: Jawa Timur
  • Jateng: Jawa Tengah
  • Kalbar: Kalimantan Barat
  • Kaltim: Kalimantan Timur
  • Kalteng: Kalimantan Tengah
  • Sumbar: Sumatera Barat
  • Sumut: Sumatera Utara
  • Sulsel: Sulawesi Selatan
  • Sulteng: Sulawesi Tengah
  • Sulut: Sulawesi Utara
  • bandara: bandar udara
  • Pertamina: Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
  • angair: angkutan air
  • gatrik: tenaga listrik
  • Bappeda: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
  • Basarnas: Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional
  • Kowani: Kongres Wanita Indonesia
  • Suramadu: Surabaya-Madura
  • puskesmas: Pusat Kesehatan Masyarakat
  • posyandu: Pos Pelayanan Terpadu
  • iptek: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  • Bulog: Badan Urusan Logistik
  • laser: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation
  • radar: Radio Detection and Ranging
  • sonar: Sound Navigation and Ranging
  • kopertis: Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
  • Korpri: Korps Pegawai Republik Indonesia
  • Supersemar: Surat Perintah Sebelas Maret
  • Kemdikbud: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Mendikbud: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
  • Menkeu: Menteri Keuangan
  • Kemenkeu: Kementerian Keuangan

Daftar Pustaka

Kompas.com. (2021). Pengertian Akronim dan Contohnya. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/06/153855969/pengertian-akronim-dan-contohnya.

Tirto.id. (2021). Cara Menulis Akronim dan Singkatan yang Benar serta Contohnya. Diakses dari https://tirto.id/cara-menuliskan-singkatan-dan-akronim-yang-benar-menurut-puebi-ghR8.

Journal.unindra.ac.id. (2021). Kesalahan Penulisan Unsur Serapan dalam Rubrik Entertainment di Portal Media Daring JawaPos.com. Diakses dari https://journal.unindra.ac.id/index.php/nitisara/article/view/2171.

Salmaa. (2023, April 11). Kata serapan: Pengertian, cara penulisan, dan contoh. Penerbit Deepublish. Diakses pada 3 Mei 2025, dari https://penerbitdeepublish.com/kata-serapan/

Gramedia. (2023, Mei 25). Pengertian Kata Serapan: Jenis dan Contohnya. Diakses pada 5 Mei 2025, dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kata-serapan/?srsltid=AfmBOopOJXD29NHOM6Wbl6SRO0hgizX5e6sZIAJOYdskBxfU3OP_idwu

Penerbit Deepublish. (2022, September 6). Akronim dan Perbedaannya dengan Singkatan. Diakses pada 5 Mei 2025, dari https://penerbitdeepublish.com/akronim-dan-perbedaannya-dengan-singkatan/

 

Diah Anggraeni, Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin Kabupaten Tangerang

Bagikan Artikel Ini
img-content
DIAH ANGGRAENI

MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH A.R FACHRUDDIN

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler