Riset Dosen Unimma Masuk Nominasi AKRP Jateng 2025, Bukti Inovasi Berdampak

Dr. Suroto dari Unimma jadi nominator AKRP Jateng 2025, bukti riset kampus hadir untuk solusi nyata pembangunan daerah.

Semarang, 29 Juli 2025-Di tengah derasnya arus tantangan pembangunan daerah, secercah harapan muncul dari ruang akademik Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma ). Salah satu dosen terbaiknya, Dr. Suroto Munahar, S.T., M.T., dari Program Studi Mesin Otomotif Fakultas Teknik, berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai nominator dalam Anugerah Karya Riset Pembangunan (AKRP) Jawa Tengah 2025.

Ajang bergengsi ini digagas oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah dan berlangsung di Kantor BRIDA, Semarang. Dari 658 proposal riset yang dikirimkan berbagai institusi, hanya 40 karya yang dipilih masuk dalam daftar nominasi terbaik. Dr. Suroto termasuk di antaranya, suatu pencapaian yang tidak hanya membanggakan secara personal, tetapi juga memperkuat posisi UNIMMA dalam peta riset daerah yang relevan dan aplikatif.

Antara Riset dan Realita Daerah

AKRP Jateng bukan sekadar seremoni penghargaan. Di dalamnya terkandung semangat kolaborasi: bagaimana riset yang lahir di ruang akademik dapat menjawab kebutuhan riil masyarakat. Mulai dari inovasi teknologi, penguatan UMKM, hingga transformasi pelayanan publik, semua menjadi arena kontribusi ilmu pengetahuan untuk pembangunan berkelanjutan.

Karya riset yang masuk nominasi diharapkan bukan hanya berhenti pada laporan atau jurnal, tapi dapat menjadi katalisator kebijakan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Di sinilah pentingnya keterlibatan para peneliti seperti Dr. Suroto yang mampu menerjemahkan persoalan lokal menjadi solusi ilmiah yang berdampak nyata.

UNIMMA dan Komitmen Inovasi

Bagi Unimma , pencapaian ini adalah refleksi dari komitmen institusional untuk terus melahirkan inovasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berguna. Fakultas Teknik UNIMMA menyambut baik keterlibatan Dr. Suroto dalam ajang AKRP, karena selaras dengan visi universitas untuk menciptakan riset yang terhubung erat dengan kebutuhan masyarakat.

Langkah Dr. Suroto menjadi bukti bahwa riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi bergerak keluar: menyapa masyarakat, menjawab tantangan daerah, dan menjadi bahan bakar bagi kemajuan yang lebih merata.

Prestasi ini adalah pesan bagi kita semua, bahwa inovasi terbaik bukan yang rumit atau mahal, tapi yang mampu menjawab persoalan dengan solusi yang membumi dan berkelanjutan. Dan bahwa dosen, peneliti, serta kampus, dapat menjadi ujung tombak perubahan yang sesungguhnya. (Ening Widi)

Sumber: https://teknik.unimma.ac.id/